10 Agustus 2022

10 Mitos Menyusui, Jangan Percaya Hal yang Tidak Ada Landasan Ilmiahnya, Moms!

Pernah mendengar tentang payudara kecil berarti ASI-nya juga sedikit? Itu mitos, Moms!
10 Mitos Menyusui, Jangan Percaya Hal yang Tidak Ada Landasan Ilmiahnya, Moms!

Aktivitas menyusui bisa jadi pengalaman terbaik Moms rasakan setelah menjadi ibu. Namun, ada beberapa mitos menyusui yang membuat sebagian ibu takut memberikan ASI pada sang buah hati.

Hal ini tentunya akan berdampak buruk tidak hanya untuk bayi, namun juga ibu.

Pernah mendengar tentang payudara kecil berarti ASI-nya juga sedikit? Atau bayi jadi terlalu lengket pada Moms karena menyusui? Itu mitos, Moms.

Cari tahu mitos-mitos salah lainnya dan bongkar fakta sebenarnya tentang menyusui yang akan dibahas pada artikel ini!

Baca Juga: Pekan ASI Sedunia: Ciptakan Dunia yang Mendukung Ibu Menyusui Memberikan ASI Eksklusif

Mitos Menyusui yang Harus Diabaikan

Mitos Menyusui yang Harus Diabaikan
Foto: Mitos Menyusui yang Harus Diabaikan

Foto: ibu menyusui bayi (Orami Photo Stock)

Ketahui beberapa mitos menyusui yang sering kali dipercaya oleh masyarakat.

1. Menyusui Membuat Moms Sangat Menderita

Banyak yang menganggap bahwa menyusui dapat membuat para ibu menderita.

Faktanya, meskipun terkadang ada rasa tidak nyaman pada masa awal menyusui, namun hal tersebut akan menghilang seiring berjalannya waktu.

Pada minggu-minggu awal, pembengkakan bisa jadi tantangan saat menyusui.

Selain itu, puting susu bisa menjadi sensitif, pecah-pecah, atau sakit. Namun, jangan khawatir, hal tersebut merupakan hal yang lumrah. Untuk itu, tenang Moms, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit dan nyeri saat menyusui.

Baca Juga: 8 Barang Kebutuhan Ibu Menyusui yang Pasti Moms Perlukan, dari Nursing Dress hingga Pompa ASI

2. Payudara Kecil Tidak Bisa Menghasilkan ASI Cukup

Payudara Kecil Tidak Bisa Menghasilkan ASI Cukup
Foto: Payudara Kecil Tidak Bisa Menghasilkan ASI Cukup (Pexels/Dainis Graveris)

Foto: ilustrasi payudara (Orami Photo Stock)

Mitos menyusui yang paling banyak dipercaya oleh para ibu adalah payudara kecil memiliki produksi ASI yang cenderung sedikit.

Faktanya, ukuran payudara tidak penting dan tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.

Menurut dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, inisiator Klinik Laktasi RS St. Carolus Jakarta, menjelaskan bahwa jaringan payudara dibutuhkan untuk menyusui bayi sebagai respons terhadap kehamilan, terlepas dari ukuran payudara Moms.

Di dalam jaringan fungsional inilah saluran ASI berada, bukan di jaringan lemak yang berperan pada ukuran payudara.

3. Menyusui Mengubah Bentuk dan Ukuran Payudara, Atau Mengurangi Sensitivitasnya

Berikutnya ada mitos yang mengatakan bahwa aktivitas menyusui ibu dapat mengubah ukuran dan bentuk pada payudara, serta mengurangi sensitivitas.

Faktanya, meskipun kehamilan memang dapat mengubah tampilan dan sensitivitas payudara, banyak bukti mengatakan bahwa menyusui tidak menyebabkan perubahan di luar itu.

Sebenarnya, menyusui bahkan dapat membantu melindungi payudara dan menurunkan risiko kanker.

4. Tidak Bisa Menyusui Bila Pernah Melakukan Prosedur Payudara

Terkadang beberapa perempuan merasa tidak percaya dengan ukuran payudara yang mereka miliki, sehingga sering kali menggunakan jalan pintas, seperti mengikuti prosedur bedah untuk membesarkan atau mengecilkan payudara.

Adanya prosedur tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya dan mengira bahwa seorang perempuan yang melakukan bedah payudara tidak dapat menyusui, karena payudaranya mengalami perubahan yang tidak alami.

Namun fakta mengatakan bahwa hal tersebut belum tentu benar. Sebab biasanya implan dimasukkan di dekat ketiak atau di bawah jaringan payudara atau otot dada, yang seharusnya tidak mengganggu proses pemberian ASI.

Di sisi lain, jika Moms pernah menjalani operasi di mana puting susu dikeluarkan untuk memasukkan implan dan kemudian disambungkan kembali, menyusui mungkin akan terhambat, karena prosedur ini mengganggu begitu banyak saraf sehingga aliran ASI terganggu.

Dalam kasus ini, Moms mungkin perlu melengkapi gizi Si Kecil dengan susu formula.

Baca Juga: Manfaat Daun Katuk untuk ASI dan Kesehatan, Ketahui Cara Mengolahnya Juga, Moms!

5. Mengistirahatkan Payudara untuk Menyusui Bisa Membantu Produksi Lebih Banyak ASI

Tidak menyusui bayi selama beberapa waktu atau beristirahat menyusui dikatakan dapat meningkatkan produksi ASI menjadi lebih banyak.

Faktanya, semakin sering Moms menyusui, semakin banyak ASI yang dihasilkan. Melanggar jadwal rutin menyusui dengan memberi waktu istirahat untuk payudara justru bisa menurunkan persediaan ASI.

6. Bayi yang Diberi Susu Formula Dapat Tidur Lebih Nyenyak

Bayi yang Diberi Susu Formula Dapat Tidur Lebih Nyenyak
Foto: Bayi yang Diberi Susu Formula Dapat Tidur Lebih Nyenyak (Babysleepsupport.com.au)

Foto: bayi tidur (Orami Photo Stock)

Terdapat mitos yang menyatakan bahwa pemberian susu formula dapat membuat bayi tidur lebih nyenyak.

Faktanya, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Breastfeeding Medicine, menjelaskan bahwa susu formula dan ASI memiliki pengaruh yang kecil terhadap pola tidur atau waktu bangun bayi di atas usia 6 bulan.

Baik bayi yang disusui dengan ASI maupun dengan susu formula menunjukkan penurunan terjaga di malam hari saat mereka berusia lebih dari 6 bulan.

Pada akhirnya, di antara menyusui dengan ASI atau menyusui dengan susu formula tidak mengungguli satu sama lain dalam hal membuat tidur lebih lama dan nyenyak.

Meskipun begitu, pemberian ASI lebih disarankan daripada susu formula.

7. Menyusui Anak Selama Lebih dari Satu Tahun Membuatnya Sulit Menyapih

Menyapih adalah proses berhentinya masa menyusui berangsur-angsur atau sekaligus.

Proses tersebut dapat disebabkan oleh si anak itu sendiri untuk berhenti menyusui atau bisa juga dari sang ibu untuk berhenti menyusui anaknya, atau keduanya dengan berbagai alasan.

Terdapat mitos yang mengatakan bahwa menyusui anak lebih dari satu tahun membuat Si Kecil kesulitan untuk menyapih nantinya.

Faktanya, tidak ditemukan adanya bukti bahwa menyusui lebih dari satu tahun akan membuat penyapihan lebih sulit daripada penyapihan lebih awal.

Beberapa anak bisa menyapih dengan sendirinya sekitar usia 1 tahun, sementara yang lain baru puas menyusui hingga telah melewati ulang tahun kedua mereka.

Jadi sebaiknya Moms mempertimbangkan untuk menyapih hanya jika Moms dan Si Kecil sudah siap ya!

8. Menyusui Akan Membuat Bayi Lengket dan Tergantung pada Moms

Menyusui tidak membuat anak selalu bergantung pada ibunya, malah justru sebaliknya.

Menurut Jack Newman, M.D., FRCPC, founder The International Breastfeeding Centre in Toronto, Canada, melalui laman Natural Child, menjelaskan bahwa anak yang menyusui sampai dia menyapih dirinya sendiri (biasanya dari usia 2 hingga 4 tahun), umumnya akan menjadi anak yang lebih mandiri.

Baca Juga: Botol ASI: Cara Membersihkan, Sterilisasi, Menyimpan, dan Rekomendasi Produknya

9. Moms Harus Berhenti Menyusui Jika Sedang Sakit

Moms Harus Berhenti Menyusui Jika Sedang Sakit
Foto: Moms Harus Berhenti Menyusui Jika Sedang Sakit

Foto: ibu menyusui (Orami Photo Stock)

Berhenti menyusui tidak akan membuat Si Kecil tertular penyakit dari Moms.

Sebenarnya, dengan menyusui saat sedang sakit, Moms menyalurkan antibodi pelindung untuk membantu Si Kecil tetap sehat.

10. Ibu Menyusui Tidak Boleh Mengonsumsi Makanan Pedas

Mitos menyusui satu ini mungkin selalu Moms dengar. Banyak yang beranggapan bahwa ketika ibu menyusui mengonsumsi makanan pedas, hal tersebut dapat membuat rasa ASI juga berubah.

Sehingga, membuat bayi tidak ingin menyusu karena perubahan rasa dari ASI.

Padahal, Moms tetap bisa mengonsumsi makanan pedas bahkan pada saat menyusui, sebab tidak ditemukan adanya bukti yang menunjukkan bahwa makanan pedas harus dihindari, baik selama kehamilan atau menyusui.

Lebih lanjut, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Annals of Nutrition and Metabolism, menunjukkan bahwa bayi yang terpapar berbagai rasa dari ASI dapat membuat mereka lebih mudah untuk terbuka berbagai jenis rasa makanan.

Hal tersebut pada akhirnya membuat anak tidak memilih-milih makanan ketika sudah dapat mengonsumsi makanan padat.

Baca Juga: Botol ASI: Cara Membersihkan, Sterilisasi, Menyimpan, dan Rekomendasi Produknya

Itulah beberapa mitos menyusui yang telah tersebar. Mitos menyusui mana yang pernah Moms dengar di antara beberapa hal yang telah dijelaskan di atas?

Jangan sampai hal tersebut mengganggu Moms ketika menyusui, ya!

Selalu mencari tahu informasi terkait menyusui sangat penting agar Moms tidak mudah termakan mitos-mitos yang telah beredar.

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25973527/
  • https://www.naturalchild.org/articles/guest/jack_newman3.html
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28903110/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb