10 April 2018

4 Cara Berhenti Berteriak ke Anak

Daripada Moms harus buang-buang energi, kan?
4 Cara Berhenti Berteriak ke Anak

Kalau Moms sudah benar-benar kehilangan kesabaran, rasanya sulit sekali untuk mengendalikan diri. Bisa-bisa si kecil kena amukan Moms. Tidak berteriak pada anak memang kedengarannya mudah, tapi ketika dipraktikkan rasanya hampir mustahil.

Eits, tapi jangan sampai hilang harapan dulu. Empat trik jitu di bawah ini bisa membantu Moms mengendalikan diri dan stop berteriak pada anak.

1. Tarik napas

Trik pengendalian emosi ini sangat ampuh untuk menghentikan ledakan amarah Moms pada si kecil.

Ketika emosi sudah sampai di ubun-ubun, tarik napas dalam melalui hidung selama dua atau tiga detik dan tahan selama dua detik. Kemudian lepaskan perlahan-lahan melalui mulut Moms. Ulangi terus sampai Moms sudah agak tenang untuk bicara dengan anak.

2. Anggap saja sedang di kantor

Orangtua biasanya mulai berteriak pada anak kalau dengan suara baik-baik anak tidak mau mendengar perkataan Moms. Maka, Moms jadi berpikir kalau berteriak-teriak akan membuat anak lebih perhatian. Padahal, yang ada anak malah fokus pada ledakan emosi negatif yang Moms sampaikan, bukan pada hal-hal yang ingin Moms katakan padanya.

Nah, supaya Moms bisa tetap mengomunikasikan perintah atau masukan pada anak, cobalah anggap Moms sedang bicara dengan rekan kerja Moms di kantor. Sesebal apapun Moms terhadap rekan di kantor, Moms tak mungkin meneriakinya, kan? Moms pasti mencari cara lain supaya bisa bicara dengan tenang.

Pemikiran inilah yang bisa Moms pinjam ketika berkomunikasi dengan si kecil. Anggap si kecil sebagai bawahan Moms di kantor. Moms tentunya ingin dihormati, kan? Bukannya malah ditakuti dan dijauhi oleh buah hati?  

3. Meninggalkan ruangan

Ada saat-saat di mana tarik napas saja tidak cukup untuk menenangkan diri. Pasalnya, anak mungkin merengek lebih keras atau menangis lebih heboh. Maka, kalau emosi sudah tidak bisa terbendung lagi, keluarlah dari ruangan dan bilang pada si kecil Moms akan kembali.

Sambil meninggalkan ruangan, carilah kegiatan yang bisa membantu Moms menenangkan diri, misalnya cuci muka atau minum air putih.

Namun, sebelum meninggalkan ruangan sebaiknya beri tahu pada anak bahwa Moms marah dan sedang ingin sendirian dulu untuk berpikir. Katakan padanya kapan Moms akan membahas lagi masalah ini, misalnya habis makan malam.

4. Bicara dengan nada tegas

Daripada berteriak ke anak tetapi tidak didengarkan juga, usahakan untuk bicara dengan nada tegas dan serius. Misalnya ketika Moms sudah menyuruh anak mandi tetapi ia tidak beranjak juga. Hitung dengan suara tegas seperti, “Dalam hitungan ke lima kamu sudah harus masuk kamar mandi. Satu… dua… tiga…”.

Anak pun belajar bahwa kalau Moms sudah mulai menghitung, berarti Moms sudah tidak main-main lagi. Jadi tidak perlu teriak-teriak, kan?

Itu dia empat tips berkomunikasi dengan buah hati tanpa harus teriak-teriak. Mau coba yang mana dulu, nih?

(IA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb