06 November 2023

5 Jenis Operasi Batu Ginjal dan Efek Samping Pasca Tindakan

Ada operasi dengan bantuan teknologi robot yang lebih modern
5 Jenis Operasi Batu Ginjal dan Efek Samping Pasca Tindakan

Apakah Moms akan melakukan operasi batu ginjal dalam waktu dekat? Jangan lupa melakukan persiapan sejak sekarang, ya!

Pengangkatan batu di organ ginjal termasuk operasi besar dan membutuhkan beberapa tindakan persiapan sebelumnya.

Penentuan jenis operasi yang dipilih pun berdasarkan diagnosis dokter dan tingkat keparahan penyakit.

Setiap jenis operasi pun memiliki manfaat dan risiko efek samping yang berbeda bagi setiap orang.

Agar Moms lebih siap, cari tahu selengkapnya tentang operasi batu ginjal lewat ulasan di bawah ini!

Baca Juga: Polip Hidung: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Hingga Prosedur Medis Operasi yang Dapat Dilakukan

Mengenal Penyakit Batu Ginjal

Mengenal Penyakit Batu Ginjal
Foto: Mengenal Penyakit Batu Ginjal (Orami Photo Stocks)

Mayo Clinic menjelaskan, batu ginjal atau batu saluran kemih adalah penyakit yang muncul akibat endapan mineral dalam saluran kemih.

Batu saluran kemih dapat berada di semua bagian saluran kemih, baik di ginjal, ureter, kandung kemih, maupun uretra.

Operasi batu ginjal sering kali diperlukan pada kasus batu ginjal berukuran besar, atau batu yang tidak dapat keluar dengan obat-obatan.

Umumnya, penderita membutuhkan operasi apabila batu ginjal menyebabkan gejala nyeri hebat dan menghambat aliran urine.

"Infeksi saluran kemih yang menyertai batu ginjal juga merupakan kondisi yang memerlukan operasi," kata Prince Mohan, M.D., direktur medis Transplant Nephrology di Geisinger.

Baca Juga: 7+ Manfaat Air Mani, Bukan Hanya untuk Reproduksi lho, Moms!

Jenis Operasi Batu Ginjal

Ada beberapa metode atau jenis operasi batu ginjal yang bisa disesuaikan dengan kondisi pasien.

Apa saja? Yuk, disimak!

1. Shock Wave Lithotripsy (SWL)

Operasi Batu Ginjal Shock Wave Lithotripsy
Foto: Operasi Batu Ginjal Shock Wave Lithotripsy (Healthline.com)

Operasi SWL efektif untuk menghancurkan batu berukuran kecil dan sedang.

Dokter menggunakan gambaran rontgen atau ultrasonografi untuk menemukan lokasi batu.

Setelah itu, akan 'ditembakkan' gelombang berenergi tinggi dari luar ke arah batu tersebut.

Energi gelombang ini mampu menembus kulit dan memecah batu ginjal menjadi potongan kecil.

“Terkadang, pemasangan stent pada ureter diperlukan selepas operasi. Tujuannya, membantu mengalirkan potongan batu keluar,” ungkap Dr Mohan.

Kelebihan dari operasi SWL adalah tidak ada sayatan pada kulit dan nyeri pasca operasi cukup minimal.

Terkadang, prosedur operasi ini tidak berhasil pada sebagian orang dan perlu dilakukan operasi batu ginjal berulang.

Efek samping yang dapat terjadi akibat prosedur ini meliputi perdarahan, infeksi, kerusakan ginjal, dan hambatan pada aliran urine akibat batu.

Baca Juga: Batugin (Peluruh Batu Ginjal): Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya

2. Ureteroskopi

Operasi Besar untuk Kista Berukuran Besar
Foto: Operasi Besar untuk Kista Berukuran Besar (Hellosehat.com)

Ureteroskopi merupakan prosedur operasi batu ginjal yang bertujuan untuk mengangkat batu di ginjal dan ureter.

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat yang elastis dengan kamera di ujungnya untuk mencari dan mengambil batu.

"Pasien akandibius total, sehingga operasi ini tidak menimbulkan rasa sakit," kata Dr Mohan.

Ureteroskopi juga tidak memerlukan sayatan pada kulit.

Pada batu berukuran besar, dokter akan menggunakan laser batu ginjal untuk memecahkannya.

Setelahnya akan dilakukan pemasangan stent untuk membantu aliran urine.

Stent akan dilepas oleh dokter setelah 4 sampai 10 hari.

Efek samping ureteroskopi, yaitu dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi.

Pada beberapa kasus, kondisi ini pun bisa menyebabkan penyempitan ureter.

3. Percutaneous Nephrolithotomy atau Nephrolithotripsy (PCNL)

Jenis-Operasi-Batu-Ginjal.jpg
Foto: Jenis-Operasi-Batu-Ginjal.jpg

PCNL adalah metode operasi batu ginjal yang kerap dipilih pada kasus batu berukuran besar.

Operasi ini menggunakan tabung kecil untuk mencapai batu dan memecahkannya dengan gelombang berfrekuensi tinggi.

Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada pinggang sisi samping penderita.

Prosedur PCNL dapat dilakukan dengan dua cara berbeda.

Cara pertama adalah nephrolithotomy, di mana batu diangkat secara utuh.

Cara kedua, nephrolithotripsy, menggunakan laser atau gelombang suara untuk memecahkan batu sebelum divakum.

Dikenal dengan sebutan nephrolithotripsy, metode laser batu ginjal tersebut lebih sering digunakan.

Efek samping operasi ini adalah infeksi, perdarahan, dan risiko kerusakan pada organ sekitar (kandung kemih, usus, ureter, ginjal, dan hati).

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Rasa Gatal pada Bekas Jahitan Caesar

4. Operasi Terbuka

Operasi Batu Ginjal Terbuka
Foto: Operasi Batu Ginjal Terbuka

Operasi terbuka diindikasikan untuk batu ginjal yang sangat besar atau ketika metode lain gagal.

Prosedur ini juga dapat dilakukan apabila terdapat pasien mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Batu yang tersumbat di ureter
  • Batu menghambat aliran urin
  • Terjadi perdarahan atau infeksi
  • Nyeri yang dialami sangat hebat

Dibandingkan dengan prosedur lainnya, operasi terbuka membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.

“Umumnya diperlukan 4-6 minggu untuk pemulihan total setelah operasi,” jelas Dr Mohan.

Seperti halnya operasi lain, efek samping operasi terbuka meliputi nyeri, mual dan muntah, serta infeksi pada saluran kemih.

5. Operasi Berbantu Teknologi Robot

operasi batu ginjal dengan robot
Foto: operasi batu ginjal dengan robot

Dalam kasus yang langka, operasi ini juga kerap dipakai untuk mengangkat batu ginjal.

NYU Langone adalah tempat pertama di New York City yang melakukan pengangkatan batu ginjal menggunakan alat bantu robot.

Pembedahan dengan bantuan robot ini disebut juga sebagai metode laparoskopi, dengan menggunakan 3D resolusi.

Operasi batu ginjal dengan teknologi robot ini lebih ditujukan untuk pembedahan area kecil, seperti ureter.

Keunggulan operasi jenis ini adalah adanya visualisasi lebih luas dan kemampuan untuk membuat sayatan lebih tepat di kulit.

Artinya, bisa mengurangi risiko terjadinya jaringan parut pada kulit sebagai efek samping dari operasi.

Orang yang menjalani prosedur ini dapat pulih lebih cepat dan menghabiskan lebih sedikit durasi rawat inap di rumah sakit.

Operasi batu ginjal dengan bantuan robot paling sering digunakan pada orang yang lahir dengan masalah fungsi ginjal.

Disebut juga sebagai obstruksi ureteropelvic junction, tinggi risikonya untuk memiliki batu ginjal.

Dalam kondisi ini, batu dapat diangkat bersama dengan operasi untuk memperbaiki sambungan ureter.

Baca Juga: Jangan Takut! Ketahui Prosedur Aman Operasi Cantengan

Biaya operasi batu ginjal bervariasi tergantung pada rumah sakit, klinik, atau fasilitas kesehatan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb