27 Mei 2019

5 Strategi Supaya Anak Mau Mendengarkan Orang Tua

Jangan sampai Moms capek harus teriak-teriak terus
5 Strategi Supaya Anak Mau Mendengarkan Orang Tua

Apakah setiap hari Moms harus mengulang-ulang perintah yang sama? Misalnya anak harus mandi sebelum pukul 5 sore, anak harus sikat gigi sebelum tidur, dan perintah-perintah sejenisnya.

Memang lelah sekali jika harus bolak-balik memberi perintah tetapi anak mengabaikannya. Jadi, kira-kira bagaimana caranya supaya anak mendengarkan Moms dengan baik? Coba dulu lima strategi berikut ini!

1. Pastikan anak benar-benar mendengar perkataan Moms

Menurut Erica Reischer Ph.D, Psikolog anak sekaligus Parent Coach di San Fransisco, usahakan untuk tidak memberi perintah atau bicara pada anak dari jauh. Misalnya ketika Moms di dapur dan anak sedang berada di kamarnya. Kalau anak hanya mendengar perintah Moms secara samar-samar, ia tak akan mengindahkannya.

Jadi, kalau anak sedang di kamarnya, cukup panggil dengan cara, “Kakak, tolong ke dapur sekarang.” Setelah anak sampai di dapur, baru Moms bisa berbicara dengannya tanpa teriak-teriak.

2. Bicara pelan-pelan dan satu-satu

Supaya anak mau mendengarkan Moms, Erica menyarankan agar kata-kata Moms bisa dicerna si kecil dengan baik.

Daripada berkata, “Nak, tolong kamarmu dirapikan, ya. Setelah itu mandi. Habis mandi jangan lupa PR-nya dikerjakan,” sebaiknya Moms bicara pelan-pelan dan beri perintah satu-satu. Misalnya menyuruh anak untuk merapikan kamarnya. Setelah ia melaksanakannya, baru minta anak untuk mandi. Begitu seterusnya.

Anak pun akan memahami bahwa setiap perkataan Moms harus jadi prioritas baginya. Sementara kalau Moms langsung memberikan banyak perintah, anak jadi bingung mana dulu yang harus dikerjakan.

3. Beri alasan mengapa anak harus melakukan apa yang Moms minta

Bila disuruh sekali dan dua kali anak belum juga beranjak, cobalah untuk menjelaskan alasan anak harus melakukan apa yang Moms katakan.

Misalnya, “Dalam waktu sepuluh menit kamu sudah harus selesai mandi. Kalau kamu tidak mandi sekarang juga, kita akan terlambat berangkat dan di jalan kena macet.”

Jangan menjawab dengan, “Pokoknya nurut saja kata Moms!”. Tanpa memahami alasannya, anak akan tetap bermalas-malasan dan mengabaikan perintah Moms.

4. Beri peringatan

Kalau cara-cara tersebut belum berhasil juga, ancam dengan peringatan. Misalnya, “Kalau kamu tidak mandi sekarang juga, kamu akan terlambat. Moms tidak mau mengantarkan kamu ke sekolah karena kamu tidak bisa menghargai waktu Moms.”

Sesekali, jangan hanya mengancam. Lakukan apa yang Moms peringatkan supaya anak tahu Moms bukan cuma main-main.

5. Biarkan anak merasakan akibatnya sendiri

Sesekali anak perlu merasakan akibat tidak mendengarkan kata-kata Moms. Kalau Moms sudah berkali-kali mengingatkan anak untuk membawa jaket ke sekolah tapi anak tetap cuek, jangan membawakan jaket untuknya.

Biarkan saja anak pergi tanpa bawa jaket. Dari situ ia akan belajar bahwa omongan Moms selalu benar dan untuk kebaikan dirinya sendiri.

Memang tidak mudah untuk membuat anak lebih perhatian pada kata-kata Moms. Namun, strategi di atas bisa dicoba pelan-pelan. Moms punya cara lain supaya anak mau mendengarkan kata-kata Moms? Bagikan tipsnya, dong!

(IA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb