12 Januari 2018

6 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Anak Jadi LGBT

Jangan sampai pola asuh ini terjadi pada anak Moms
6 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Anak Jadi LGBT

LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgeder) merupakan fenomena yang kini semakin marak tak hanya di luar negeri tapi juga di Indonesia.

Keberadaan LGBT memang menimbulkan pro dan kontra di kalangan semua orang. Hal ini sekaligus menjadi ketakutan para orang tua pada anaknya yang mungkin saja tumbuh besar menjadi seorang gay, lesbian, biseksual maupun transgender.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Bukan hanya dari pengaruh di lingkungan luar dan paparan pornografi dalam keseharian anak, tapi juga pengasuhan orang tua ternyata ikut andil dalam fenomena ini.

Pondasi yang dibangun sedari kecil rupanya bisa jadi tak tepat lantaran pola suh yang salah dari orang tua.

Apa sajakah kesalahan pola asuh yang menyebabkan anak menjadi LGBT? Psikolog anak, Elly Risman, mengungkapkan faktor-faktor berikut:

1. Orang Tua yang Tidak Peduli

Tumbuh kembang Si Kecil sangat dipengaruhi oleh orang tua, ketika Si Kecil tak dipedulikan maka mereka akan tumbuh menjadi sosok yang lemah dalam berpikir, memilih dan mengambil keputusan. Khususnya pada anak laki – laki, bisa menjadi sosok yang lemah dan selalu mengharapkan perlindungan seperti perempuan.

2. Hilangnya Figur Ayah

Saat mengasuh Si Kecil tak jarang orang tua yang melakukan kekeliruan, apalagi bagi mereka yang merupakan orang tua tunggal mendidik anak laki – laki.

Anak laki-laki cenderung banyak yang salah didik karena kurangnya sosok Ayah dalam keseharian. Hal ini demikian berpengaruh karena ayah dibutuhkan untuk mengembangkan otak kiri Si Kecil.

Baca Juga : 6 Hal Inilah yang Membuat Peran Ayah Begitu Penting untuk Si Kecil

3. Anak Lelaki Diperlakukan Seperti Perempuan

Keluarga tentu juga memiliki peran untuk menstimulus perilaku anak laki – laki. Bila Si Kecil di dekatkan dengan mainan atau benda yang cenderung lebih mengarah ke feminism maka ia akan lupa bahwa ia seharusnya menjadi sosok maskulin.

Hal ini kerap terjadi karena lebih banyaknya anak perempuan dalam keluarga sehingga anak lelaki disamakan mainannya.

4. Anak Perempuan yang Kurang Kasih Sayang Ayah

Saat anak perempuan kurang kasih sayang dari lawan jenis khususnya sang ayah, dapat berakibat pada lebih nyamannya Si Kecil mendapat kasih sayang dari teman atau sosok lain.

Hal ini tak masalah bila teman mereka tak memiliki masalah secara seksual, namun bila teman Si Kecil sudah cenderung mendekati secara seksual, besar kemungkinan akan timbul kecenderungan untuk menyukasi sesama jenis.

Baca Juga : 7 Cara Ini Agar Terhindar Dari Penculikan

5. Pengaruh Gadget dan Pornografi

Di era yang serba teknologi ini, tak jarang membuat Si Kecil kecanduan menggunakan gadget. Umumnya, mereka menggunakannya untuk mencari berbagai informasi.

Tanpa pengawasan yang ketat akan apa yang mereka konsumsi bisa saja mereka terpapar konten yang tak sesuai usia seperti ponografi. Pornografi kemudian dianggap sebagai sebuah kesenangan yang merangsang produksi hormon dopamin (menimbulkan rasa nyaman) lalu kemudian menyebabkan ketagihan, dan mendorong peniruan atau perilaku seks.

Kembali pada peran orang tua, bila anak lemah dalam berpikir maka mereka tak akan tahu bahwa hal tersebut adalah perilaku negatif.

Baca Juga : 5 Cara Lindungi Anak dari Bahaya Merokok, Miras, dan Narkoba

6. Kurangnya Pendidikan Agama

Selanjutnya adalah kurangnya orang tua mendidik anak melalui pemahaman agama. Agama hanya dikenalkan lewat berbagai ritual ibadah, tapi tidak melalui penanaman nilai-nilai dan perilaku sehari-hari.

Jika hal ini ditanamkan sejak kecil tentu pondasi untuk menghindarkan anak dari LGBT dapat lebih mudah dilakukan.

Baca Juga : Bahaya Kecanduan Social Media

Cara Mengatasi LGBT

Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi Si Kecil yang mulai cenderung menunjukan tanda LGBT adalah menjauhkan mereka dari lingkungan yang memang membawa pengaruh tersebut padanya.

Segala sesuatunya dapat terjadi karena adanya kebiasaan, kebiasaan berkumpul dengan lingkungan yang negatif akan membawa Si Kecil pula dalam lingkaran hidup yang negatif.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan datang ke lembaga konseling, memang banyak pendapat yang menyatakan bahwa LGBT tak dapat diatasi atau disembuhkan, namun setidaknya ada upaya yang dapat dilakukan unuk mencegahnya terjadi secara lebih parah.

Demikianlah Moms dan suami harus bisa mengasuh Si Kecil secara seimbang, jangan biarkan mereka menjadi korban pola asuh yang salah.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb