24 November 2023

Anak Hiperaktif: Penyebab, Ciri, dan Olahraga yang Tepat

Balita hiperaktif ternyata memiliki tanda yang jarang disadari
Anak Hiperaktif: Penyebab, Ciri, dan Olahraga yang Tepat

Anak yang aktif bergerak, serta memiliki energi dan rasa penasaran yang tinggi, sering kali dianggap sebagai anak hiperaktif.

Banyak juga orang tua yang salah kaprah dan tak bisa membedakan antara yang sangat aktif dengan yang memiliki  gangguan perilaku hiperaktif.

Meski sudah sering mendengar istilahnya, apa Moms sudah tahu bagaimana anak hiperaktif itu sebenarnya?

Anak hiperaktif adalah gangguan pemusatan perhatian yang disertai dengan gejala hiperaktivitas motorik dikenal sebagai Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) atau Attention Deficit Disorder (ADD).

Ini biasanya terjadi dengan prevalensi 3-5% pada rentang usia 4-14 tahun.

Jika anak memiliki kondisi ini mereka dapat bergerak secara hiperaktif dan impulsif, serta sulit untuk duduk diam dan tenang.

Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai anak hiperaktif? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: 4 Tanda Anak Picky Eater, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Penyebab Anak Hiperaktif

Hiperaktif (Orami Photo Stock)
Foto: Hiperaktif (Orami Photo Stock)

Lahirnya anak hiperaktif bukan tanpa sebab, lho Moms.

Ini terjadi karena adanya kerusakan kecil pada bagian sistem saraf pusat dan otak, sehingga rentang konsentrasi anak menjadi lebih pendek dan sulit dikendalikan.

Timbulnya kerusakan ini bisa disebabkan karena bawaan dari lahir, epilepsi, malfungsi otak, atau pengaruh lingkungan.

Selain itu, masalah ini juga dapat terjadi karena gangguan di kepala seperti trauma kepala, infeksi, keracunan, kurang gizi, atau alergi makanan.

Baca Juga: Kenali Toxic Parents dan Bahayanya bagi Tumbuh Kembang Anak

Ciri-ciri Anak Hiperaktif

Setiap anak hiperaktif memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda tergantung usia dan tingkat keparahannya.

Berikut ini ada beberapa ciri anak hiperaktif secara umum.

1. Sulit Fokus & Mudah Teralihkan

Sulit Fokus  (Orami Photo Stock)
Foto: Sulit Fokus (Orami Photo Stock)

Anak hiperaktif biasanya memiliki kesulitan untuk fokus pada satu titik atau satu aktivitas.

Mereka selalu saja mencoba mencari aktivitas baru saat mereka merasa bosan, meskipun baru beberapa detik berselang.

Fokus mereka selalu bercabang, sehingga sulit untuk melakukan aktivitas yang mudah sekalipun.

Selain itu, mereka juga mudah teralihkan perhatiannya jika ada stimulasi suara atau visual didekatnya.

Misal, saat anak bermain bola, kemudian ada anak lain yang juga membawa mobil-mobilan, maka perhatiannya akan cepat beralih pada mainan baru yang dibawa anak lain tersebut.

Konsentrasi anak dengan hiperaktivitas tidak lebih dari 5 menit.

2. Bersifat Agresif

Ciri-ciri anak hiperaktif selanjutnya adalah mereka cenderung bersifat agresif.

Sifat agresif yang dimiliki oleh anak hiperaktif biasanya akan terlihat jika ia bermain bersama orang lain.

Tingkat agresivitas Si Kecil juga akan meningkat secara drastis jika sifat orang lain tidak seperti yang ia inginkan.

Anak cenderung selalu curiga dengan orang lain yang memegang benda kepunyaannya, termasuk orang tuanya sendiri.

Dalam kasus yang parah, sifat agresif ini bisa muncul secara mendadak dan dapat melukai orang lain secara serius.

Baca Juga: 6 Cara Menghitung Dosis Obat untuk Anak dengan Tepat

3. Tidak Pernah Merasa Bahaya

Ilustrasi Anak Nakal (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anak Nakal (Orami Photo Stock)

Secara naluriah, anak-anak sebenarnya sudah bisa melihat risiko dan konsekuensi sebelum melakukan suatu.

Namun, bagi anak hiperaktif mereka seperti tak pernah merasa takut akan bahaya suatu hal pada diri mereka.

Hal yang ada di pikiran mereka adalah keinginan kuat untuk mencoba sesuatu yang baru tanpa peduli apakah hal tersebut dapat melukainya atau tidak.

Sifat ini tentu saja sangat berbahaya, karena dapat melukai dirinya sendiri dan juga orang lain.

4. Terhambatnya Perkembangan Motorik dan Bahasa

Anak hiperaktif cenderung memiliki tingkat intelektualitas rendah.

Hal ini terjadi karena informasi yang diterimanya tidak sampai penuh.

Sehingga jika ada hal-hal baru yang didengar oleh mereka, anak akan langsung bergerak tak terkendali.

Sehingga Si Kecil tidak bisa menangkap segala informasi yang ada.

Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa tidak semua anak hiperaktif demikian. Hal ini bisa dipengaruhi oleh genetik.

Jadi, bisa saja anak hiperaktif memiliki intelektualitas tinggi.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Parenting, Bantu Orang Tua Mendidik Anak

5. Sangat Impulsif

Impulsif (Orami Photo Stock)
Foto: Impulsif (Orami Photo Stock)

Sifat impulsif anak hiperaktif dapat Moms lihat pada saat Si Kecil diminta untuk menunggu.

Mereka biasanya akan marah, melempar barang, atau tantrum hingga apa yang ia minta dituruti.

Balita hiperaktif juga biasanya selalu meminta perhatian dari orang lain secara tidak wajar dan terlampau obsesif.

Ini karena anak hiperaktif tidak bisa mengontrol emosi mereka dengan sempurna.

6. Selalu Gelisah

Anak hiperaktif akan selalu dalam keadaan gelisah jika diminta untuk diam.

Mereka akan berkeringat, memainkan tangan atau baju, ataupun melakukan aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatiannya.

Kegiatan yang membutuhkan fokus seperti membaca buku, mendengarkan cerita atau musik biasanya akan membuat mereka sangat tidak nyaman.

Baca Juga: 4 Manfaat Susu Rendah Gula untuk Mengoptimalkan Aspek Perkembangan Anak

7. Terlampau Dingin dengan Orang Asing

Seperti yang sudah disebutkan di atas, anak hiperaktif hampir tidak pernah merasa takut dan cenderung tak sadar akan keselamatan dirinya sendiri.

Fatalnya, sifat ini akan membuatnya tidak berhati-hati dan sembarangan berbicara dengan orang asing.

Mereka jadi tidak takut berbicara atau bercerita dengan orang asing, meskipun tidak ada orang tua di sekitarnya.

8. Cepat Frustrasi

Anak Menangis
Foto: Anak Menangis (Freepik.com/jcomp)

Anak hiperaktif cenderung bersifat lebih cepat frustrasi sehingga sering merusak barang-barang yang ada di sekitarnya.

Contoh simpelnya, jika anak disuruh menyusun puzzle dan kebingungan, mereka bisa langsung menghancurkannya.

Apabila Si Kecil memperlihatkan beberapa tanda di atas, sebaiknya segera konsultasikan pada psikolog anak agar bisa menemukan solusi terbaik.

Selain itu, konsultasi juga dapat membantu ia belajar sesuai dengan kepribadiannya.

Jika Moms menemukan gejala serupa pada Si Kecil, jangan langsung mendiagnosis anak hiperaktif.

Amati perkembangannya dan bandingkan dengan anak sebayanya.

Konsultasikan juga pada dokter anak mengenai kondisi anak sebenarnya.

Jika benar Si Kecil divonis mengidap ADHD, Moms dapat berkonsultasi dengan dokter anak tentang cara pengobatan yang benar.

Moms juga dapat berkonsultasi dengan psikolog anak.

Masalah anak hiperaktif harus diselesaikan, karena jika dibiarkan begitu saja hingga dewasa, anak bisa jadi antisosial, lho Moms.

Apakah Moms pernah nonton film Daddy Day Care yang dibintangi oleh Eddie Murphy?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb