18 April 2018

8 Penyakit Autoimun yang Harus Kita Ketahui

Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun yang harus Moms ketahui
8 Penyakit Autoimun yang Harus Kita Ketahui

Penyakit autoimun merupakan sebuah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Moms secara keliru menyerang tubuh. Sistem kekebalan biasanya melindungi terhadap kuman seperti bakteri dan virus.

Pada penyakit autoimun, kesalahan sistem kekebalan tubuh adalah melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat. Hingga saat ini memang belum ada penyebab pasti penyakit ini kecuali faktor genetik dan gaya hidup. Terdapat lebih dari 80 penyakit autoimun, mari kita kenali beberapa di antaranya:

Diabetes Tipe 1

Salah satu penyakit autoimun adalah diabetes tipe 1 dimana pankreas menghasilkan hormon insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah.

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Tak hanya itu, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, serta organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf.

Lupus

Berikutnya ada penyakit lupus. Meskipun dokter pada 1800-an pertama kali menggambarkan lupus sebagai penyakit kulit karena ruam yang dihasilkannya, penyakit ini sebenarnya mempengaruhi banyak organ, termasuk sendi, ginjal, otak, dan jantung.

Di mana lupus disertai dengan nyeri sendi, kelelahan, dan ruam sebagai salah satu gejala yang paling umum.

Baca juga: Jamilah Sungkar Meninggal Akibat Autoimun, Penyakit yang Sama Kejamnya dengan Kanker

Radang Usus

Selain diabetes dan lupus selanjutnya ada Inflammatory bowel disease (IBD) yang merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan usus.

Setiap jenis IBD mempengaruhi bagian yang berbeda dari saluran pencernaan. Penyakit ini dapat merusak bagian manapun dari saluran pencernaan, juga dari mulut ke anus.

Anemia Pernisiosa

Penyakit anemia pernisiosa merupakan kondisi ini memengaruhi protein yang disebut faktor intrinsik yang membantu usus menyerap vitamin B-12 dari makanan.

Tanpa vitamin ini, tubuh tidak dapat membuat sel darah merah yang cukup. Anemia pernisiosa lebih sering terjadi pada orang dewasa maupun lanjut usia.

Baca juga: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara mencegah Anemia

Vaskulitis

Vaskulitis merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang pembuluh darah. Pada kondisi ini terjadi peradangan yang menyempitkan arteri dan vena, sehingga membuat lebih sedikit darah mengalir melalui mereka.

Radang Sendi

Rheumatoid Arthritis (RA) atau radang sendi merupakan sebuah sistem kekebalan tubuh menyerang sendi. Serangan ini menyebabkan kemerahan, kehangatan, nyeri, dan kekakuan pada persendian.

Tidak seperti kondisi osteoartritis, yang mempengaruhi orang ketika mereka semakin tua, radang sendi ternyata dapat dimulai sejak usia 30 tahun, lho.

Adrenalin Kronik

Penyakit Addison atau dikenal dengan adrenalin kronik merupakan penyakit yang mempengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron.

Memiliki terlalu sedikit hormon-hormon ini dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat dan gula. Gejalanya termasuk, kelelahan, penurunan berat badan, dan gula darah rendah.

Penyakit Graves

Selanjutnya ada penyakit graves yang menyerang kelenjar tiroid di leher, sehingga menyebabkannya menghasilkan terlalu banyak hormon. Hormon tiroid mengontrol penggunaan energi tubuh, atau metabolisme.

Memiliki terlalu banyak hormon ini akan meningkatkan aktivitas tubuh Moms, di mana akan menyebabkan gejala seperti gugup, detak jantung cepat, intoleransi panas, dan penurunan berat badan. Salah satu gejala umum penyakit ini adalah mata yang menonjol atau disebut dengan istilah exophthalmos.

Sederet penyakit di atas barulah segelintir dari jenis penyakit autoimun yang dapat diderita, waspadailahs setiap gejala kecil yang tak kunjung sembuh pada tubuh sebagai bentuk deteksi awal terhadap autoimun. Serta jagalah pola hidup Moms menjadi lebih sehat guna menghindari penyakit autoimun.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb