13 Desember 2017

Stop Bilang 'Anak Laki-Laki Enggak Boleh Nangis', Lebih Baik Lakukan 3 Cara Ini

Mengapa kita melarang anak laki-laki untuk menangis
Stop Bilang 'Anak Laki-Laki Enggak Boleh Nangis', Lebih Baik Lakukan 3 Cara Ini

“Kamu kan anak cowok, jadi tidak boleh menangis!” adalah kalimat sakti yang digunakan orang tua untuk menenangkan anaknya. Dari jaman kita kecil hingga sekarang, kalimat itu digunakan oleh orang tua dimanapun.

Stigma bahwa anak laki-laki tidak boleh menangis sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat kita. Anggapan lain mengatakan bahwa anak perempuan tidak hanya bermain dengan sahabatnya tetapi juga berbagi rahasia dan terikat secara emosional.

Adapun anak laki-laki tidak boleh menangis karena terlihat lemah, cengeng dan seperti anak perempuan. Padahal anak laki-laki pun memiliki emosi dan perlu untuk menunjukkannya.

Baca Juga : Kiat Bijak Menghadapi SI Cengeng

Cap pada anak laki-laki tidak bisa berempati dan hanya tertarik pada hal-hal aksi serta memiliki pemikiran yang dangkal adalah tidak benar. Bila kita berkata “Kamu kan anak cowok, jadi tidak boleh menangis!” maka anak akan belajar untuk memendam perasaan sedihnya sendiri dan tidak mau membagikannya dengan orang lain.

Budaya yang selama ini berkembang justru akan mendorong mereka untuk memendam emosinya saat mereka dewasa. Sedangkan emosi yang dipendam akan membuat hubungan antara anak dengan orang tua menjadi jauh dan dalam jangka panjang, emosi yang terpendam akan mudah menimbulkan depresi.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar anak laki-lakinya mau menunjukkan perasaannya? Berikut adalah beberapa tips yang berguna:

● Ijinkan anak untuk menangis. Jangan membentak anak saat ia sedang menangis, tetapi katakan dengan perlahan dan lembut “Kalau kamu mau bicara harus tenang, supaya mama bisa dengar.” Setelah itu bicarakan perlahan dan komunikasikan dengan baik.

● Melatih anak agar memiliki empati dan mudah menolong orang lain yang kesusahan. Hal ini akan mengajarkan anak untuk tidak menjadi anak yang cuek dan tidak perduli pada hal-hal emosional di sekitarnya.

● Ganti kata-kata “anak laki-laki tidak boleh menangis” dengan “kamu kan anak mama yang berani dan kuat”. Motivasi akan membangun kepercayaan dirinya dan membuatnya semakin kuat sebagai laki-laki.

(HEI)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb