11 Juli 2017

Apakah Anak Sudah Siap Punya Handphone Sendiri?

Kebijakan ada di tangan orangtua
Apakah Anak Sudah Siap Punya Handphone Sendiri?

Foto: Orami Photo Stock

Di zaman modern yang serba gadget dan online ini, punya handphone sendiri memang seolah jadi tuntutan yang harus dipenuhi. Lalu bagaimana dengan si kecil? Setiap anak tentu memiliki kesiapan yang berbeda-beda. Nah, supaya Mama tahu apakah anak sudah siap punya handphone sendiri, simak dulu beragam pertimbangan di bawah ini.

Buat Apa Anak Punya Handphone Sendiri?

Sebelum membelikan handphone untuk anak, pastikan kalau ia benar-benar membutuhkannya. Bukan hanya karena tuntutan pergaulan, dimana kakak atau teman sekolahnya sudah ada yang punya handphone sendiri.

Kebanyakan orangtua membelikan handphone untuk anak supaya jadi lebih mudah berkomunikasi. Apalagi jika Mama seharian bekerja di kantor. Alasan lain adalah supaya anak jadi lebih mandiri dan Mama tidak terlalu cemas saat anak bepergian tanpa orangtua.

Baca juga: Bijaksana Memberikan iPad kepada Anak

Apakah Anak Sudah Cukup Bertanggung Jawab?

Seorang pakar psikologi sosial dan digital dari Bridgewater State University, Elizabeth Englander, menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada patokan usia yang tepat untuk memberikan handphone untuk anak. Ini karena tingkat kedewasaan tidak bisa diukur hanya dari usia anak. Yang perlu diukur yaitu rasa tanggung jawabnya.

Ada anak usia 8 tahun yang sudah bisa menjaga barang-barangnya dengan baik serta mudah diingatkan. Sedangkan ada anak usia SMP yang selalu kehilangan barangnya, teledor, dan sering merusakkan barang-barang di rumah. Dari sini Mama bisa menilai sendiri, mana yang lebih siap punya handphone sendiri.

Mungkinkah Anak Jadi Kecanduan Main Handphone?

Perhatikan kalau si kecil punya kecenderungan seperti kecanduan main video game atau mengutak-atik gadget. Biasanya anak dengan sifat seperti itu punya kemungkinan besar kecanduan bermain handphone.

Lebih baik ingatkan anak dulu bahwa ia harus bisa menggunakan handphone-nya dengan bijak. Kalau anak tidak terima dengan peraturan tersebut, berarti sesungguhnya ia belum siap punya handphone sendiri. Bisa-bisa tanggung jawabnya yang utama, yaitu belajar, jadi terbengkalai.

Baca juga: Bolehkah Anak Punya Akun Media Sosial Sendiri?

Memilih Handphone yang Tepat

Nah, kalau Mama sudah memutuskan bahwa si kecil sudah siap punya handphone, saatnya memilih model yang sesuai. Anak kecil sebaiknya jangan langsung diberikan smartphone paling canggih dan mahal. Ingat, anak kecil belum membutuhkan ponsel yang jago multitasking atau baterainya tahan lebih dari 24 jam. Cukup pilih smartphone yang punya fitur penting seperti chatting agar Mama bisa terus berkomunikasi dengannya.

Menentukan Batasan Penggunaan Handphone

Sebaiknya Mama sudah menentukan batasan-batasan menggunakan smartphone sebelum anak menerima handphone barunya. Dengan begitu, anak sudah lebih siap dan tahu apa yang akan dia hadapi. Batasan yang penting antara lain tidak boleh main handphone sambil belajar atau saat jam tidur. Mama juga bisa terapkan aturan, bahwa bermain handphone dalam sehari hanya dalam jangka waktu tertentu.

O iya, penting juga diperhatikan untuk mengatur setelan handphone untuk lebih ramah untuk anak-anak, agar tidak terkontaminasi oleh situs berisi pornografi atau kekerasan yang tidak layak ditonton.

Apakah anak Mama sudah siap punya handphone sendiri? Bagaimana cara Mama mengajarkan anak supaya bisa memakainya secara bijak? Ceritakan pengalaman Mama di kolom komentar, ya!

<IA>

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb