26 Agustus 2020

Apakah Penyakit Fibroid Rahim Berbahaya? Ketahui Penjelasannya Berikut Ini!

Ada berbagai penyakit yang dapat mengganggu rahim, salah satunya adalah fibroid rahim
Apakah Penyakit Fibroid Rahim Berbahaya? Ketahui Penjelasannya Berikut Ini!

Moms, pernahkah mengalami pendarahan menstruasi yang hebat, menstruasi berlangsung lebih dari seminggu, yang disertai nyeri panggul? Hati-hati, bisa jadi Moms mengalami fibroid rahim.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengungkapkan, fibroid pada rahim adalah pertumbuhan jinak (bukan kanker) yang berkembang dari jaringan otot rahim.

Kondisi ini disebut juga sebagai leiomyoma, atau mioma. Ukuran, bentuk, dan lokasi fibroid dapat bervariasi. Bisa berada di dalam rahim, di permukaan luar, atau melekat di dalam dinding rahim.

Seorang wanita juga mungkin hanya memiliki satu fibroid atau banyak ukuran yang bervariasi.

ACOG mencatat, fibroid rahim lebih sering terjadi pada wanita berusia 30-40 tahun. Tidak semua wanita memiliki gejala, namun apabila fibroid menjadi sangat besar, bisa menyebabkan perut membesar seperti sedang hamil.

Yuk, cari tahu lebih lanjut penjelasan tentang fibroid pada rahim berikut ini, Moms.

Baca Juga: Didiagnosis Punya Dinding Rahim Tipis? Ini Penjelasannya

Penyebab Fibroid Rahim

fibroid rahim-1.jpg
Foto: fibroid rahim-1.jpg

Foto: everlywell.com

Fibroid rahim tidak berkembang menjadi kanker. Lantas, apakah yang menjadi penyebab gangguan kesehatan ini terjadi?

Dilansir dari Women’s Health, nyatanya penyebab pasti dari fibroid pada rahim belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu, seperti hormonal yang dipengaruhi oleh kadar estrogen dan progesteron.

Selain itu, faktor genetik juga berperan yaitu ketika anggota keluarga Moms mengalami hal yang serupa.

"Kebanyakan wanita tidak pernah tahu bahwa mereka memiliki fibroid. Fibroid ini sendiri dapat tumbuh mulai dari sekecil biji apel hingga sebesar jeruk," ungkap Dr. Neil Salas, ahli kebidanan dari Upper Valley Women’s Center, bagian dari Premier Health Specialists.

Mayo Clinic menambahkan, zat yang membantu tubuh mempertahankan jaringan, seperti insulin juga dapat memengaruhi pertumbuhan fibroid pada rahim.

Pada intinya, faktor pemicunya bisa datang dari banyak hal. Ada baiknya, Moms mendeteksi gejala-gejala aneh yang terjadi dalam tubuh, terutama pada bagian reproduksi. Hal ini untuk mencegah fibroid rahim sudah berkembang menjadi parah.

Baca Juga: Rahim Miring. Dapatkah Mengganggu Kesuburan?

Gejala Fibroid Rahim

fibroid rahim-2.jpg
Foto: fibroid rahim-2.jpg

Foto: irishtimes.com

Memang tidak semua fibroid rahim menunjukkan gejala pada pengidapnya. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala mengindikasikan adanya fibroid pada rahim.

Gejala paling umum terjadi yaitu menstruasi yang berat dan pendarahan yang panjang.

“Saat mengidap fibroid rahim, wanita juga mengalami nyeri panggul atau perut. Bisa juga mengalami pembengkakan dan peningkatan buang air kecil,” ungkap Dr. Aydin Arici, profesor kebidanan dan ginekologi, serta direktur endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Yale University School of Medicine.

ACOG juga menambahkan, ada beberapa gejala lainnya yang dapat terjadi saat Moms mengalami fibroid pada rahim, yaitu:

  • Kesulitan buang air kecil atau sering buang air kecil;
  • Sembelit, sakit pada bagian anus, atau sulit buang air besar;
  • Kram perut;
  • Terasa sakit saat berhubungan seks;
  • Perut terlihat membesar.

Ada baiknya, Moms langsung memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala tersebut. Sebenarnya, seberapa berbahaya penyakit fibroid rahim ini? Apa komplikasi kesehatan yang dapat terjadi?

Baca Juga: Vaginismus yang Menyebabkan Organ Intim Tegang, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya

Risiko Penyakit Fibroid Rahim

fibroid rahim-3.jpg
Foto: fibroid rahim-3.jpg

Foto: urologynashville.com

Pada dasarnya, setiap pertumbuhan abnormal pada area rahim tentunya berbahaya jika tidak segera ditangani. Fibroid yang melekat pada rahim bisa menyebabkan rasa sakit, mual, atau demam.

Jika bertumbuh semakin cepat, maka bisa menyebabkan pembengkakan perut yang menyulitkan pemeriksaan.

Menurut Mayo Clinic, fibroid rahim bisa menyebabkan penurunan sel darah merah yang menyebabkan kelelahan karena kehilangan banyak darah. Fatalnya, kondisi fibroid pada rahim juga bisa mengakibatkan infertilitas.

Menurut jurnal Obstetrics & Gynecology Science, meskipun pengobatan kuratif tumor ini bergantung pada terapi bedah, perawatan medis dianggap sebagai pengobatan baris depan untuk menjaga kesuburan dan menghindari atau menunda pembedahan.

Pada kasus yang lebih parah, tindakan operatif juga diperlukan. Maka dari itu, lebih baik Moms menyadari gejala aneh dalam tubuh dan jangan ragu untuk segera memeriksakannya, ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb