08 Juli 2020

Banyak Tersedia di Rumah, 5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas

Ada beberapa bahan kimia yang sering ditemui pada peralatan makan hingga botol minum yang berkontribusi pada obesitas
Banyak Tersedia di Rumah, 5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas

Ada banyak bahan kimia buatan yang dipercaya berkontribusi pada obesitas.

Bahan kimia ini disebut obesogens, yakni senyawa kimia yang mengganggu fungsi normal tubuh dan menyebabkan penambahan lemak.

Bahan kimia obesogens ini biasa ditemukan di berbagai wadah makanan, botol bayi, mainan, plastik, peralatan masak dan kosmetik.

Dilansir dari Business Insider, beberapa jenis bahan kimia obesogens ini dinilai bisa mengganggu hormon endokrin dalam tubuh.

Bahan kimia ini bekerja dengan mengaktifkan reseptor estrogen, yang bisa menyebabkan efek berbahaya pada wanita dan pria.

Karena, reseptor estrogen bersifat 'bebas pilih-pilih', artinya reseptor akan berikatan dengan apa pun yang terlihat seperti estrogen.

Baca Juga: 4 Dampak Jangka Panjang Obesitas terhadap Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Zat-zat kimia itu tidak hanya dikaitkan dengan obesitas, tetapi juga cacat lahir, pubertas dini pada anak perempuan, demasculinisasi pada pria, kanker payudara dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Sayangnya, bahan kimia ini lebih banyak berefek pada rahim.

Oleh karena itu, wanita hamil yang terpapar bahan kimia ini akan mengubah 'pemrograman' epigenetik janin. Sehingga anak berisiko lebih besar mengalami kegemukan di kemudian hari.

Bahan Kimia yang Memicu Obesitas

Saat ini ada 20 bahan kimia yang telah diidentifikasi sebagai obesogens. Berikut dilansir dari Healthline, 5 di antaranya yang sering tersedia di rumah.

1. Bisphenol-A (BPA)

5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 1 Bisphenol A.jpg
Foto: 5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 1 Bisphenol A.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Bisphenol-A (BPA) adalah senyawa sintetis pada banyak jenis produk, termasuk botol bayi, wadah makanan dan minuman plastik, serta kaleng makanan logam.

Bahan kimia ini telah digunakan secara komersial selama beberapa dekade, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa bahan kimia ini dengan kadar tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hewan lab dan manusia.

Struktur BPA menyerupai estradiol, yang merupakan bentuk terpenting hormon estrogen wanita. Akibatnya, BPA berikatan dengan reseptor estrogen di dalam tubuh.

Berbagai penelitian telah mengaitkan paparan BPA dengan penambahan berat badan dan obesitas pada hewan lab dan manusia.

Menurut jurnal Environment International Vol. 42, Juli 2012, Hal. 91-99, paparan BPA juga telah dikaitkan dengan resistensi insulin, penyakit jantung, diabetes, gangguan neurologis, disfungsi tiroid, kanker, kelainan genital dan banyak masalah lainnya.

Sementara itu, semua ilmuwan sepakat bahwa BPA bisa menyebabkan kerusakan jika tersedia pada tingkat tinggi. Sementara ahli di Amerika Serikat dan Uni Eropa memperkirakan bahwa tingkat BPA dalam makanan berada pada tingkat rendah, yang artinya kemungkinan kecil membahayakan manusia.

Namun, masih belum jelas kadar BPA yang rendah dapat mempengaruhi perkembangan janin di dalam rahim atau tidak. Karena itu, efek BPA ini masih membutuhkan penelitian mendalam.

Baca Juga: Waspadai 5 Zat Kimia yang Dapat Mengganggu Hormon Reproduksi Ini!

2. Phthalates

5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 2 Phthalates.jpg
Foto: 5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 2 Phthalates.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Phthalates adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik lunak dan fleksibel.

Bahan kimia ini biasanya ditemukan di berbagai produk, termasuk wadah makanan, mainan, produk kecantikan, obat-obatan, tirai mandi dan cat.

Bahan kimia ini tergolong sangat mudah larut dalam plastik lalu mencemari makanan, persediaan air dan hingga udara yang kita hirup.

Sebuah studi Swedia menemukan anak-anak dapat menyerap phthalates dari udara dan bahan plastik melalui kulit dan saluran pernapasan.

Sama halnya dengan BPA, phthalate juga mengganggu hormon endokrin, yang mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

Karena itu, phthalate mungkin berkontribusi dalam meningkatkan kerentanan terhadap kenaikan berat badan dengan mempengaruhi reseptor hormon PPAR, yang terlibat dalam metabolisme tubuh.

Studi pada manusia telah menunjukkan bahwa kadar phthalate dalam tubuh berhubungan dengan obesitas, peningkatan lingkar pinggang dan kadar insulin. Dalam hal ini, nampaknya pria lebih rentan daripada wanita.

Sebuah studi menunjukkan bahwa paparan phthalate dalam rahim menyebabkan malformasi genital, testis yang tidak turun dan kadar testosteron yang rendah. Bahkan bahan kimia ini dalam darah berkorelasi dengan diabetes tipe 2.

Baca Juga: Jarang Diperhatikan, Ini Bahaya Zat Kimia dalam Skincare untuk Ibu Hamil dan Menyusui

3. Atrazine

5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 3 Atrazine.jpg
Foto: 5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 3 Atrazine.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Atrazine salah satu herbisida yang paling banyak digunakan di AS. Bahan kimia ini juga termasuk pengganggu hormin endokrin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan atrazine berhubungan dengan risiko cacat lahir pada bayi

Bahan kimia atrazine telah terbukti merusak mitokondria pada tikus, mengurangi tingkat metabolisme dan meningkatkan obesitas perut. Tapi, bukti tentang atrazine berkontribusi pada penyebab obesitas manusia masih perlu penelitian lebih lanjut.

4. Organotin

5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 4 Organotin.jpg
Foto: 5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 4 Organotin.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Organotin adalah bahan kimia buatan yang digunakan untuk berbagai keperluan industri. Salah satunya disebut tributyltin (TBT).

Bahan kimia ini digunakan sebagai fungisida yang diterapkan pada kapal untuk mencegah pertumbuhan organisme laut di badan kapal. Bahan kimia ini juga digunakan sebagai pengawet kayu dan beberapa sistem air industri.

Banyak danau dan perairan pantai terkontaminasi oleh tributyltin. Padahal tributyltin berbahaya bagi organisme laut dan telah dilarang oleh berbagai pihak berwenang.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa tributyltin dan senyawa organotin lainnya dapat berfungsi sebagai pengganggu hormon endokrin dan bisa menyebabkan obesitas pada manusia dengan meningkatkan jumlah sel lemak.

Satu penelitian tabung reaksi menujukkan tributyltin telah menyebabkan pertumbuhan sel-sel lemak yang cepat dan mengurangi produksi leptin. Penelitian lain pada tikus juga menunjukkan paparan tributyltin selama 45 hari yang menyebabkan penambahan berat badan dan penyakit hati berlemak.

Baca Juga: 4 Mitos Seputar Makanan yang Jadi Penyebab Balita Obesitas

5. Asam Perfluorooctanoic (PFOA)

5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 5 Asam Perfluorooctanoic PFOA.jpg
Foto: 5 Bahan Kimia Buatan ini Bisa Memicu Obesitas - 5 Asam Perfluorooctanoic PFOA.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Asam perfluorooctanoic (PFOA) adalah senyawa sintetis yang digunakan untuk berbagai keperluan.

Bahan kimia ini sering digunakan dalam peralatan masak non-stick yang dibuat dengan Teflon dan ditemukan dalam microwave popcorn.

PFOA juga telah ditemukan dalam darah lebih dari 98% orang Amerika. Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk gangguan tiroid, berat lahir rendah dan penyakit ginjal kronis.

Satu studi pada tikus, menunjukkan paparan PFOA selama masa perkembangan menyebabkan peningkatan insulin, leptin dan berat badan selama pertengahan kehidupan.

Itulah penjelasan tentang aneka bahan kimia yang bisa memicu obesitas. Jadi, hindari ya, Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb