06 Maret 2024

Bayi Kembung dan Mencret: Penyebab, Gejala hingga Solusinya

Sering sendawa dan buang gas jadi salah satu ciri-ciri bayi kembung, Moms!
Bayi Kembung dan Mencret: Penyebab, Gejala hingga Solusinya

Moms khawatir dengan kondisi bayi kembung dan mencret yang terjadi secara tiba-tiba? Yuk simak penyebab dan cara mengatasinya pada artikel ini!

Kembung tidak hanya terjadi pada orang dewasa tapi juga bisa dialami bayi dan tentu saja akan membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

Gejala kembung biasanya terjadi karena terdapat udara atau gas di dalam perut atau usus.

Ketika Si Kecil mengalami perut yang kembung, terdapat gelembung-gelembung kecil di perut atau usus mereka dan terkadang dapat menyebabkan tekanan dan sakit perut.

Meskipun begitu, kebanyakan bayi tidak merasa terganggu dengan perut kembung mereka.

Namun jika perut bayi kembung, juga disertai dengan mencret, maka hal tersebut akan membuat mereka gelisah, tidak bisa tidur dan bahkan menangis lebih sering.

Sejumlah perawatan di rumah yang sederhana biasanya dapat menenangkan dan mengurangi gejala bayi kembung dan mencret tersebut.

Namun, mendiskusikan dengan dokter anak merupakan tindakan yang tepat untuk mendapatkan diagnosis akurat serta pengobatan yang tepat.

Berikut ini merupakan hal-hal yang harus Moms ketahui terkait gejala, penyebab, serta cara mengatasi bayi kembung dan mencret.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini 5 Langkah Mudah Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut

Gejala Bayi Kembung dan Mencret

Gejala Bayi Kembung dan Mencret (Orami Photo Stocks)
Foto: Gejala Bayi Kembung dan Mencret (Orami Photo Stocks)

Ketika bayi menangis, mungkin Moms hanya mengira bahwa dia sedang lapar.

Padahal ada banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya, salah satunya saat Si Kecil mengalami perut yang kembung dan diikuti dengan konsistensi feses yang cair.

Selain menangis, Moms juga bisa melihat gejala lain bayi kembung dan mencret yang akan diuraikan berikut ini.

1. Bersendawa

Ciri-ciri perut bayi kembung adalah jika dia sering bersendawa. Bayi yang bersendawa terjadi ketika terdapat gelembung udara yang terperangkap di dalam perut dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut.

Hal ini sering kali disebabkan saat Si Kecil menghirup udara berlebih saat proses menyusu.

Akibat hal tersebut, terdapat gelembung-gelembung gas yang terjebak di dalam perutnya yang menyebabkan perut kembung pada bayi.

Baca Juga: Jika Bayi Tidak Bersendawa, Lakukan 6 Hal Ini

2. Sering Buang Angin

Gas yang keluar ketika bayi buang angin merupakan hasil dari udara dan gas yang tertelan melalui mulut lalu menuju ke usus.

Pada sebagian besar kasus, di mana orang tua mengeluhkan buang angin pada Si Kecil yang berlebihan, tidak menunjukkan adanya gangguan pada saluran pencernaan.

Menurut Rowena Bennett, seorang perawat dan penulis buku Your Sleepless Baby: The Rescue Guide (2012), meskipun seolah Si Kecil memiliki gas yang banyak di dalam tubuhnya, namun sebenarnya hal tersebut merupakan sesuatu yang normal.

"Kebanyakan orang tua tidak menyadari bahwa bayi dapat mengeluarkan gas hingga 20 kali sehari dan tanpa gejala lambung lainnya, ini dianggap normal," kata wanita yang juga merupakan konsultan laktasi tersebut.

Meski normal, frekuensi buang angin yang lebih sering ditambah sendawa dan gejala lainnya bisa menunjukkan ciri-ciri perut bayi kembung.

3. Nyeri Perut atau Kram

Nyeri perut dapat memiliki tingkatan dari ringan hingga berat, serta dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa hari, tergantung pada penyebabnya.

Nyeri perut dapat terjadi secara terus-menerus atau hilang timbul.

Sebagai orang tua, tidak mudah untuk mengetahui apakah bayi sedang merasakan sakit pada perutnya atau tidak.

Para orang tua kerap kali menjadi sangat khawatir ketika mengamati perubahan perilaku bayi yang tidak normal.

Sebagai contoh, bayi yang usianya masih dini, mungkin ketika perutnya nyeri akan menunjukan perilaku yang lebih rewel, mendengus, mengerang, menarik wajah, dan tegang saat mereka buang angin atau buang air besar.

Ini disebabkan karena adanya refleks gastrokolik atau kontraksi usus besar yang dapat menimbulkan rasa mulas pada perut.

Baca Juga: 4 Fakta Tentang Kolik pada Bayi, Sudah Tahu?

4. Muntah

Muntah pada bayi bukanlah hal yang sama dengan gumoh. Gumoh memiliki keterikatan dengan GERD, dan dapat terjadi secara spontan.

Sementara muntah umumnya memiliki kaitan dengan kondisi infeksi gastrointestinal, alergi makanan, intoleransi laktosa, dan bisa juga efek samping dari pengobatan.

Kondisi diare juga memiliki hubungan dengan terjadinya muntah. Karena itu, keduanya bisa terjadi bersamaan dengan kembungnya perut bayi.

5. Feses yang Lembek dengan Intensitas Buang Air Besar yang Sering

Kondisi bayi kembung dan mencret biasanya disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi.

Pada beberapa kasus, bayi kembung dan mencret dapat memiliki gejala lainnya, seperti mengi, timbul ruam, hidung tersumbat, eksim, muntah, tinja berdarah, dan gangguan pertumbuhan.

Umumnya bayi yang masih menyusui memiliki konsistensi feses yang cenderung cair.

Meskipun begitu, feses yang cair pada bayi bisa juga dikatakan sebagai mencret atau diare.

Jika bayi kembung dan mencret secara bersamaan, tentu akan membuat Si Kecil merasa sangat tidak...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb