12 Januari 2020

Biang Keringat pada Bayi, Kapan Harus ke Dokter?

Waspada bila biang keringat terjadi selama seminggu
Biang Keringat pada Bayi, Kapan Harus ke Dokter?

Biang keringat pada bayi bisa diatasi dengan pengobatan dan perawatan di rumah. Tetapi, Moms juga perlu mengetahui tanda biang keringat yang berisiko pada Si Kecil.

Miliaria atau biang keringat adalah salah satu kondisi yang sangat umum terjadi pada bayi. Biang keringat sering dialami ketika kondisi kulit mengalami peningkatan panas dan lembap.

Mengutip jurnal American Academy of Family Physicians (AAFP), biang keringat terjadi karena ketidakmatangan struktur kulit. Biang keringat diduga disebabkan oleh tersumbatnya saluran keringat.

Biang keringat memengaruhi sekitar 40 persen bayi dan biasanya muncul selama bulan-bulan pertama kehidupan. Ada subtipe miliaria yang umum dan dapat dibedakan secara klinis, yaitu miliaria crystallina dan miliaria rubra.

Baca Juga: Mencegah Biang Keringat Pada Bayi Selama Musim Kemarau

Pengobatan dan Perawatan Biang Keringat pada Bayi

tanda biang keringat berisiko-1.jpg
Foto: tanda biang keringat berisiko-1.jpg (thebabygrow.com)

Foto: thebabygrow.com

Perawatan biang keringat pada bayi bisa dilakukan dengan mengontrol panas dan lembap untuk mengurangi keringat dan menghindari iritasi pada kulit. Melansir About Kids Health, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.

  • Mengganti pakaian sesering mungkin.
  • Jangan kenakan pakaian tebal pada anak.
  • Mandikan Si Kecil dengan air hangat dan sabun yang tidak membuat kulit kering.
  • Setelah mandi, biarkan tubuh kering dengan udara ketimbang menggunakan handuk.
  • Pastikan ada ventilasi pada kamar anak, dan jaga kamar pada suhu sedang (16-20 derajat Celcius).
  • Gunakan pakaian berbahan katun yang longgar.
  • Hindari menggunakan krim atau salep, yang dapat memblokir pori-pori.

Baca Juga: Agar Bisa Dicegah, Cari Tahu Penyebab Biang Keringat Pada Bayi

Gejala Biang Keringat pada Bayi yang Harus ke Dokter

tanda biang keringat berisiko-2.jpg
Foto: tanda biang keringat berisiko-2.jpg (meandmydoctor.com)

Foto: meandmydoctor.com

Meskipun biang keringat pada bayi dapat ditangani dengan perawatan rumahan, tetapi ada beberapa tanda biang keringat berisiko dan perlu dikonsultasikan ke dokter.

1. Demam

Jika Si Kecil mengalami ruam atau biang keringat yang disertai demam, sebaiknya hubungi dokter anak. Penyebabnya mungkin menular dan sehingga Moms harus memeriksakan anak ke dokter.

2. Terjadi Selama Seminggu

Jika bayi memiliki ruam atau biang keringat selama lebih dari seminggu, tidak terjadi perbaikan dengan perawatan rumahan, atau menyebabkan sakit atau iritasi pada bayi, maka Moms harus menghubungi dokter.

Baca Juga: Popok Sekali Pakai Sebabkan Ruam Kulit Pada Bayi?

3. Menyebar ke Daerah Lain

Jika biang keringat menjadi meluas, terutama di sekitar mulut, atau muncul rasa gatal-gatal disertai batuk, muntah, mengi, atau gejala pernapasan lainnya, bawa Si Kecil ke ruang gawat darurat.

Ini mungkin menjadi pertanda reaksi alergi yang sangat serius yang disebut anafilaksis.

4. Tanda-tanda Darurat Lainnya

Biang keringat atau ruam yang disertai demam sangat tinggi, leher kaku, sensitivitas terhadap cahaya, perubahan neurologis, atau tubuh bergetar tak terkendali, dapat disebabkan meningitis.

Nah, itulah gejala dan pengobatan biang keringat pada bayi. Jadi, Moms jangan khawatir lagi, ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb