22 Februari 2023

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol? Ini Penjelasannya!

Simak penjelasan dari ahli berikut ini.
Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol? Ini Penjelasannya!

Bolehkah ibu menyusui makan jengkol?

Saat menyusui, apa saja yang dikonsumsi oleh Moms akan dicerna dan diserap oleh tubuh ke berbagai area, termasuk berbagai kelenjar di payudara.

Gunanya untuk diolah menjadi makanan cair ASI yang akan diminum bayi.

Berbagai jenis makanan boleh dimakan oleh Moms yang sedang menyusui selama memiliki nutrisi baik.

Meski demikian, ada juga mitos makanan tertentu yang disinyalir bisa membuat ASI beraroma tidak sedap alias bau.

Misalnya, ibu menyusui makan makanan beraroma menyengat seperti durian, nangka, pete, atau yang paling “seru” jengkol.

Berangkat dari sini, bolehkah ibu menyusui makan jengkol?

Katanya, ibu menyusui makan jengkol akan mengubah ASI menjadi bau, namun juga mengubah citarasa ASI menjadi lebih pahit.

Baca Juga: 15 Manfaat Petai, Dari Menangkal Radikal Bebas Hingga Mengatasi Stres

Apakah Makanan Memengaruhi Rasa dan Aroma ASI ?

Ibu Menyusui Makan Jengkol (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Menyusui Makan Jengkol (Orami Photo Stock)

Jadi bolehkah ibu menyusui makan jengkol?

Menurut dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.A yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bina Medika dan Rumah Sakit Premier Bintaro, ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi baru lahir.

Bayi disarankan untuk minum ASI eksklusif pada usia 0 hingga 6 bulan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberian ASI lanjutan disertai makanan pendamping yang sesuai hingga usia 2 tahun atau lebih.

“ASI memiliki berbagai zat yang dibutuhkan oleh bayi. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, antibody, dan berbagai nutrisi lain. Bayi yang baru lahir bahkan sebaiknya mengalami IMD,” jelas dr. Marissa.

IMD atau inisiasi menyusui dini berguna untuk membantu pembentukan koloni bakteri usus bayi yang nantinya membantu pencernaan Si Kecil.

Selain itu, proses IMD akan membantu mempererat bonding antara Moms dan Si Kecil.

Pada dasarnya, ASI yang normal akan memiliki rasa manis dan cenderung creamy. Hal ini karena ASI mengandung laktosa dan lemak.

Meski demikian, rasa manis dan creamy tersebut bisa berubah dan bervariasi tergantung dari jenis makanan yang Moms konsumsi.

Baca juga: 3+ Resep Semur Ayam Kecap yang Menggoda, Sudah Pernah Coba?

Dilansir dari Jurnal Dunia Gizi Vol 1 No 1, Juni 2018, status gizi, pola makan, cara berpikir, dan pantangan makanan akan berhubungan erat dengan kelancaran produksi ASI Moms yang sedang menyusui.

Kebenaran tentang setiap makanan yang Moms konsumsi akan memengaruhi rasa ASI sebenarnya belum bisa dibuktikan secara medis secara keseluruhan.

Jengkol sebenarnya memiliki kandungan allyl methyl sulfide (AMS). Kandungan ini juga terdapat pada bawang putih. AMS merupakan metabolit yang memiliki aroma khas.

Dilansir dari sciencedaily.com, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Erlangen-Nuremberg menyatakan bahwa, jika seorang ibu yang mengonsumsi bawang putih, kandungan AMS yang terdapat pada bawang putih akan ikut terbawa pada ASI.

Hal ini menyebabkan aroma ASI akan berubah seperti aroma khas AMS. Tertutama bagi ibu menyusui makan jengkol.

Nah, berdasarkan penelitian inilah, bisa dikatakan jengkol (yang juga memiliki AMS) berisiko mengubah aroma ASI.

Ibu menyusui makan jengkol sebaiknhya tidak berlebihan mengonsumsinya

Namun dengan catatan, bisa jadi aroma ASI kemungkinan akan mengalami perubahan seperti yang telah dijelaskan di atas.

Jadi, ibu menyusui makan jengkol bisa menyebabkan ASI beraroma tertentu.

Jengkol Memiliki Aroma Tajam

Aroma Jengkol (Orami Photo Stock)
Foto: Aroma Jengkol (Orami Photo Stock)

Apakah Moms termasuk pecinta makanan Indonesia yang kaya akan rasa?

Salah satu makanan favorit (tapi dimakan dalam diam) adalah jengkol. Makanan ini memang dikenal dengan aromanya yang menyengat tajam.

Meskipun memiliki aroma tajam lengkap dengan rasa manis dan pahit, tekstur jengkol yang liat serta legit membuat jengkol banyak digemari.

Biasanya, jengkol bisa diolah menjadi berbagai menu makanan yang tak kalah nikmat.

Sebut saja mulai dari balado jengkol pedas hingga semur jengkol khas Betawi.

Tak jarang, orang Sunda pun menyantap jengkol yang direbus, dibakar, atau digoreng lengkap dengan taburan garam sebagai lalapan.

Colek saja lalapan jengkol dengan sambal terasi bersama nasi dan ayam goreng. Sedap!

Itu sebabnya, ibu menyusui makan jengkol.

Meski demikian, ada efek samping yang umumnya dialami oleh orang yang habis makan jengkol.

Misalnya, bau mulut, bau urin, hingga bau yang ikut tercium saat buang air besar.

Itu sebabnya, ibu menyusui makan jengkol harus dibatasi, ya.

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol?

Semur Jengkol (Orami Photo Stock)
Foto: Semur Jengkol (Orami Photo Stock)

Bolehkah ibu menyusui makan jengkol?

Sepertinya Moms yang hobi makan jengkol, makin tidak tahan untuk tidak makan jengkol untuk makan siang.

Namun, tunggu dulu, Moms! Perhatikan beberapa hal di bawah ini lebih dahulu.

Baca juga: Pilihan Resep Sate Padang Sederhana, Enak dan Mudah Dibuat

1. Jangan Berlebihan

Moms pasti sudah tahu. Apapun yang dikonsumsi berlebihan akan memberi dampak buruk pada kesehatan tubuh.

Bolehkah ibu menyusui makan jengkol? Boleh saja asal tidak berlebihan. Hal ini karena bisa jadi saat menyusui, pencernaan Moms menjadi lebih sensitif.

Saat mengonsumsi jengkol, tubuh dapat mengalami peningkatan produksi asam lambung oleh sel-sel parietal.

Jika permasalahan asam lambung selama menyusui tidak ditangani dengan tepat, maka kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai keluhan.

Sebut saja mulai dari nyeri di area lambung, perih, kembung, sesak, dan mual terutama di bagian ulu hati.

Pada kondisi ini, tubuh bisa memproduksi banyak hormon stres. Jika Moms sedang stres, cemas, atau tertekan, produksi ASI tentu akan mudah menurun.

Selain itu, jengkol pun memiliki kandungan asam djenkolik yang bisa membentuk batuan kristal di kandung kemih.

Jengkol pun disinyalir memiliki kandungan nitrogen yang bisa mengganggu fungsi ginjal.

Sebaiknya, batasi makan jengkol. Dua keping jengkol sebenarnya sudah cukup.

2. Konsumsi Jengkol yang Sudah Matang

Bolehkah ibu menyusui makan jengkol? Jawabannya boleh saja, asalkan jengkol yang dikonsumsi sudah dalam keadaan matang.

Jengkol mengandung bakteri seperti Listeria. Itulah sebabnya, sebelum makan jengkol, pastikan jengkol dimasak secara matang.

Bila seseorang terlalu sering makan jengkol mentah atau setengah matang, pasti orang tersebut akan cenderung mengalami masalah kesehatan lain.

Misalnya, keracunan, terbentuknya batu ginjal, rusaknya pembuluh darah pada ginjal, masalah pencernaan seperti susah buang air besar, hingga masalah urine berbau tidak sedap serta bau mulut dan bau badan.

Sebaiknya, ibu menyusui makan jengkol yang matang.

Makanan Bergizi Seimbang untuk Ibu Menyusui

Makanan Ibu Menyusui (Orami Photo Stock)
Foto: Makanan Ibu Menyusui (Orami Photo Stock)

Menurut Center of Disease Control and Prevention, Moms yang menyusui umumnya membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama menyusui.

Tambahan 450 hingga 500 kilokalori (kkal) kalori makanan ikon eksternal sehat per hari direkomendasikan untuk ibu menyusui yang bergizi baik, dibandingkan dengan jumlah yang mereka konsumsi sebelum kehamilan.

Hal ini bertujuan untuk membantu menjaga nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga Moms tetap fit selama menyusui.

Tahukah Moms bahwa gizi ibu menyusui tidak berpengaruh pada kandungan ASI yang diberikan pada bayi?

Berbagai makanan dan nutrisi yang Moms konsumsi saat menyusui akan berpengaruh pada kesehatan Moms sendiri.

Jika kesehatan Moms terganggu, maka hal ini pada akhirnya akan menghambat proses menyusui.

Hal yang sama juga berlaku pada penyerapan kalsium.

Dalam saat proses ASI eksklusif, kandungan kalsium bayi didapatkan merupakan kalsium yang terdapat dari tubuh Moms.

Moms perlu mengganti kalsium yang “hilang” dalam tubuh dengan makan makanan yang kaya akan kalsium.

Baca juga: 7 Nutrisi Wajib dalam Menu Diet Ibu Hamil

Agar Moms yang menyusui lebih nyaman dan nutrisi tubuh tetap tercukupi, beberapa makanan di bawah ini sangatlah disarankan:

1. Biji Gandum

Biji gandum atau oat adalah makanan biji-bijian dengan profil nutrisi yang luas sehingga bisa menjadi salah satu makanan untuk memperbanyak ASI.

Thanks to kandungan dalam oat yang membantu meningkatkan hormon oksitosin.

Saat sarapan, oatmeal bisa menjadi sarapan enak serta sehat untuk ibu menyusui.

Tak hanya itu saja, Moms juga bisa mencampurkan oatmeal sebagai campuran bahan kue kering dan atau smoothies.

2. Jelai

Jelai adalah nutrisi dan biji-bijian kaya serat yang dapat membantu meningkatkan nilai gizi makanan.

Jelai bisa membantu memberi nutrisi yang maksimal untuk tubuh Moms.

Selain itu, jelai dapat digunakan sebagai makanan untuk memperbanyak ASI dengan meningkatkan kadar prolaktin serum. Moms dapat menambahkan barley kupas yang paling sedikit diproses ke dalam sup, semur, kari, dan bubur.

Menggunakan tepung barley atau jelai untuk menyiapkan biskuit barley atau pancake adalah cara lain untuk menambahkan jelai ke dalam menu makanan harian.

3. Kelor

Tanaman kelor banyak dikonsumsi di beberapa bagian Asia dan Afrika.

Daun dan buah kelor kaya akan zat gizi mikro, seperti kalsium dan zat besi.

Moms yang sedang menyusui membutuhkan nutrisi ini untuk pemulihan dan kesehatan pasca melahirkan.

Selain itu, kelor dapat digunakan sebagai makanan untuk memperbanyak ASI dengan merangsang kelenjar susu.

Moms dapat menyertakan manfaat daun kelor ke dalam diet laktasi dengan menambahkan polong atau daunnya ke dalam sup atau masakan kari.

4. Daun Katuk

Popularitas daun katuk sebagai salah satu makanan atau sayuran pelancar ASI memang sudah tidak diragukan lagi

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Indonesian Journal for Health Sciences, berjudul Efektivitas Daun Katuk (Saurpus Androgynus) Terhadap Kecukupan ASI pada Ibu Menyusui di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar membuktikan mengenai peran daun katuk untuk melancarkan ASI.

Pernyataan di dalam penelitian ini menyebutkan bahwa kandungan galactagogue di dalam sayuran daun katuk yang bisa diolah menjadi makanan.

Selain itu, daun katuk juga memiliki kandungan steroid dan polifenol yang dapat membantu memperbanyak kadar hormon prolaktin.

Baca juga: Kenali Kondisi Mastitis, Payudara Bengkak dan Sakit pada Ibu Menyusui

Bagi kesehatan, prolaktin, yang bisa terkandung dalam makanan, merupakan salah satu hormon yang bisa meningkatkan produksi ASI pada payudara.

Selain sebagai makanan pelancar ASI, pemberian daun katuk pada ibu menyusui juga bisa berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi.

Berbagai kandungan zat gizi lainnya seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat besi, kalsium, dan lain sebagainya, juga turut berperan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi Moms dan Si Kecil.

Jadi, bolehkah ibu menyusui makan jengkol? Boleh saja asal tidak berlebihan, ya!

Tujuannya agar Moms bisa menyusui Si Kecil secara eksklusif, tapi juga menjaga kesehatan tubuh Moms.

  • https://www.sciencedaily.com/releases/2016/07/160715112723.htm
  • https://www.researchgate.net/publication/329215380_Hubungan_Status_Gizi_Pola_Makan_Pantangan_Makanan_dengan_Kelancaran_Produksi_ASI_Pada_Ibu_Menyusui_di_Kota_Makassar/fulltext/5bfd57d4a6fdcc35428b993f/Hubungan-Status-Gizi-Pola-Makan-Pantangan-Makanan-dengan-Kelancaran-Produksi-ASI-Pada-Ibu-Menyusui-di-Kota-Makassar.pdf
  • https://www.cdc.gov/breastfeeding/faq/index.htm
  • file:///C:/Users/asus/Downloads/1600-6243-1-PB.pdf
  • https://www.cdc.gov/breastfeeding/faq/index.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb