12 Maret 2021

Bolehkah Keramas setelah Keguguran? Ini Jawabannya!

Masih bertanya bolehkah keramas setelah keguguran? Kini tidak perlu khawatir Moms
Bolehkah Keramas setelah Keguguran? Ini Jawabannya!

Pernahkah terlintas pertanyaan bolehkah keramas setelah keguguran? Jika iya, yuk simak ulasan lengkapnya di sini.

Jika Moms begitu bahagia atas hasil positif di test pack beberapa minggu atau bulan yang lalu, menghadapi keguguran yang tiba-tiba dan tidak terduga adalah sesuatu yang amat sulit. Meskipun tidak pernah melihat bayi kecuali mungkin saat USG, Moms tahu bahwa janin tumbuh di dalam diri dan mungkin telah membentuk suatu ikatan.

Moms mungkin akan merasakan berbagai emosi: sedih dan putus asa karena kehilangan, marah dan kesal terhadap apa yang terjadi, bahkan hingga memutuskan untuk menarik diri dari dunia luar. Ini semua adalah di antara respons alami dan sehat saat keguguran.

Ternyata, ada beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan setelah keguguran. Jika berniat untuk membersihkan diri, bolehkah keramas setelah keguguran? Untuk menghilangkan rasa penasaran Moms, simak penjelasan hal-hal mengenai keguguran dalam artikel ini.

Baca Juga: Rencanakan Kehamilan Lagi 6 Bulan Pasca Keguguran

Apa yang Dimaksud Keguguran?

Bolehkah Keramas Setelah Keguguran -1
Foto: Bolehkah Keramas Setelah Keguguran -1 (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Dilansir Miscarriage Association, keguguran adalah keluarnya embrio atau janin dari rahim sebelum usia kehamilan 20 minggu. Biasanya, tanda keguguran yang paling umum adalah pendarahan hebat disertai sakit perut atau punggung dan kram.

Bergantung pada usia kehamilan, gejala ini bisa berlangsung hanya beberapa hari seperti menstruasi normal atau hingga tiga atau empat minggu. Jika Moms mengalami salah satu dari gejala ini, segera temui dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat mengenai penyebab keguguran.

Biasanya, dokter akan memastikan keguguran menggunakan USG untuk memeriksa apakah kehamilan tumbuh normal atau apakah ada detak jantung, dan mungkin melakukan pemeriksaan panggul untuk melihat apakah serviks melebar.

Dokter juga mungkin juga mengambil darah untuk memeriksa kadar hCG, jumlah darah untuk menentukan berapa banyak darah yang hilang, dan faktor Rh untuk memeriksa jika ada ketidakcocokan Rh yang bisa menjadi penyebab keguguran.

Setelah mendapatkan diagnosis, rahim harus dikosongkan agar siklus menstruasi kembali normal dan Moms dapat mencoba hamil lagi jika ingin. Jika tanda pertama keguguran adalah pendarahan hebat terutama jika terjadi hanya beberapa minggu setelah dinyatakan positif hamil, maka kemungkinan itu adalah keguguran ‘lengkap’.

Ini berarti semua jaringan janin telah dibersihkan dan keluar dari rahim. Tetapi kadang-kadang, terutama di akhir trimester pertama, keguguran belum selesai dan sebagian kehamilan tetap berada di dalam rahim yang dikenal sebagai keguguran tidak lengkap. Ini yang perlu dibersihkan.

Ada beberapa cara untuk melakukannya:

  • Alami. Moms memilih untuk menunggu sampai kehamilan keluar secara alami. Ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa hari hingga tiga atau empat minggu sebelum tubuh kembali normal dan kembali mendapatkan siklus menstruasi normal.
  • Menggunakan obat. Jika tidak ada tanda dari tubuh akan mengeluarkan embrio sendiri, dokter biasanya memberi pilihan memberikan obat untuk membantu mempercepat proses keguguran. Dalam beberapa jam setelah minum pil atau menerima supositoria vagina, Moms akan mulai mengeluarkan darah dan mengeluarkan jaringan janin dan plasenta. Waktu yang dibutuhkan bervariasi, tetapi sebagian besar akan keluar sendiri dalam 24 hingga 48 jam. Efek sampingnya adalah kram, pendarahan, mual dan diare.
  • Operasi. Pilihan lain adalah menjalani operasi kecil kuretase. Selama prosedur ini, dokter akan mengikis jaringan janin dan plasenta dari rahim dengan lembut. Pendarahan setelah prosedur biasanya berlangsung tidak lebih dari seminggu.

Beberapa faktor ini dapat dipertimbangkan sebelum memutuskan akan menggunakan metode apa untuk mendapatkan keguguran lengkap, yakni:

  • Kapan keguguran itu. Jika pendarahan dan kram sudah parah, kemungkinan keguguran sudah berlangsung dengan baik. Dalam hal ini, membiarkannya secara alami akan lebih baik darirpada kuretase. Tetapi jika tidak ada perdarahan, pemberian obat atau kuretase bisa dilakukan.
  • Keadaan emosional dan fisik. Menunggu keguguran alami terjadi setelah janin meninggal dalam kandungan dapat melemahkan secara psikologis bagi Moms bahkan Dads. Menyelesaikan proses lebih cepat juga akan memungkinkan Moms untuk melanjutkan siklus menstruasi lebih cepat, dan bila waktunya tepat bisa mencoba untuk hamil lagi.
  • Risiko dan manfaat. Karena kuretase bersifat invasif, ini memiliki risiko infeksi yang sedikit lebih tinggi meskipun terhitung masih rendah. Manfaat keguguran selesai lebih cepat, bagaimanapun, mungkin jauh lebih besar daripada risiko kecil itu bagi perempuan. Dengan keguguran yang terjadi secara alami, ada juga risiko keguguran tidak akan mengosongkan rahim sepenuhnya, dalam hal ini kuretase mungkin diperlukan untuk mendapatkan keguguran lengkap.

Setelah kuretase, Moms juga akan memiliki sedikit risiko komplikasi. Sekitar 16 persen dari perempuan yang melakukan kuretase pertama mengembangkan jaringan parut, yang disebut sindrom Asherman, di dalam rahim atau di sekitar leher rahim, dilansir Medline Plus.

Baca Juga: 5 Mitos Seputar Keguguran

Penyebab Keguguran

Bolehkah Keramas Setelah Keguguran -2
Foto: Bolehkah Keramas Setelah Keguguran -2

Foto: Orami Photo Stock

Menurut Mayo Clinic, ada beberapa penyebab keguguran yang terjadi, seperti:

1. Gen atau Kromosom yang Tidak Normal

Kebanyakan keguguran terjadi karena janin tidak berkembang secara normal. Sekitar 50 persen keguguran berhubungan dengan kelebihan atau kekurangan kromosom yang diakibatkan oleh kesalahan yang terjadi secara kebetulan saat embrio membelah dan tumbuh, bukan masalah yang diturunkan dari orang tua.

Kelainan kromosom dapat menyebabkan:

  • Blighted ovum. Ini terjadi jika tidak ada embrio yang terbentuk.
  • Kematian janin intrauterine. Dalam kasus ini, embrio terbentuk tetapi berhenti berkembang dan mati sebelum gejala keguguran terjadi.
  • Kehamilan mola dan kehamilan mola parsial. Dengan kehamilan mola, kedua set kromosom berasal dari ayah. Kehamilan mola dikaitkan dengan pertumbuhan abnormal dari plasenta; biasanya tidak ada perkembangan janin. Kehamilan mola parsial terjadi ketika kromosom ibu tetap ada, tetapi ayah menyediakan dua set kromosom. Kehamilan mola parsial biasanya dikaitkan dengan kelainan pada plasenta, dan janin yang abnormal.

2. Kondisi Kesehatan Ibu

Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan ibu dapat menyebabkan keguguran, seperti:

Baca Juga: Cara Mengatasi Trauma Pasca Keguguran

Bolehkah Keramas setelah Keguguran?

Bolehkah Keramas Setelah Keguguran -3
Foto: Bolehkah Keramas Setelah Keguguran -3 (Thermofisher.com)

Foto: Orami Photo Stock

Setelah keguguran, Moms perlu mendapatkan pemulihan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan tergantung pada usia kehamilan, perawatan yang dibutuhkan dan apakah Moms mengalami komplikasi atau tidak.

Ada beberapa perubahan yang akan terasa. Seperti mual yang membaik, serta payudara mengecil dan menjadi kurang empuk. Jika Moms mengalami keguguran saat berusia hampir 20 minggu, payudara mungkin sudah menghasilkan ASI.

Terlepas dari apakah Moms menjalani prosedur pembedahan untuk menangani keguguran atau tidak, dokter akan memberi tahu kapan boleh melanjutkan aktivitas normal, seperti olahraga, seks, bahkan untuk membersihkan diri seperti keramas.

Moms mungkin mengalami ketidaknyamanan dan pendarahan hingga 2 minggu. Dalam waktu itu, banyak dokter yang melarang hubungan intim dan berenang hingga pendarahan berhenti. Tidak ada pendapat khusus mengenai keramas setelah keguguran.

Oleh karena itu, jawaban mengenai bolehkah keramas setelah keguguran adalah boleh. Bahkan dianjurkan karena bisa membersihkan diri, sedikit meditasi, dan juga dapat mengembalikan mood. Moms bisa melakukan apapun yang bisa mengembalikan suasana hati.

Dengan berolahraga dan menjaga kesehatan tubuh, Moms akan merasa lebih mampu menangani emosi. Olahraga juga dapat meningkatkan kadar endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati, dikutip Endorphins and Exercise.

Jadi, bolehkah keramas setelah keguguran? Boleh Moms. Segarkan kembali hari Moms dengan keramas setelah keguguran dan mendinginkan kepala.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb