27 Maret 2023

Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Telur? Cek Faktanya!

Asam urat merupakan produk limbah alami dari pencernaan makanan yang mengandung purin
Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Telur? Cek Faktanya!

Bolehkah penderita asam urat makan telur? Moms atau Dads mungkin sering melontarkan pertanyaan tersebut.

Tidak dimungkiri, penderita asam urat tentu harus cermat dan pilih-pilih saat mengonsumsi makanan.

Sebab, jika salah memilih bisa mengakibatkan kadar asam urat meningkat dan menyebabkan nyeri pada sendi hingga encok.

Melansir dari Healthline, asam urat merupakan produk limbah alami dari pencernaan makanan yang mengandung purin.

Purin ditemukan dalam kadar tinggi di beberapa makanan seperti daging merah, sarden, kacang-kacangan, dan minuman beralkohol.

Biasanya, tubuh akan menyaring asam urat melalui ginjal dan urin.

Nah, apabila Moms mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung purin, atau jika tubuh tidak dapat membuang purin dengan cepat, asam urat dapat menumpuk di dalam darah.

Tingkat asam urat yang tinggi dikenal sebagai hiperurisemia.

Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut encok yang mengakibatkan nyeri sendi dan penumpukan kristal urat.

Banyak mitos beredar terkait makanan yang boleh dan tidak boleh disantap bagi penderita asam urat, salah satunya telur.

Hal ini karena telur dinilai mengandung banyak lemak yang akan memperparah kondisi kesehatan penderita asam urat.

Namun, benarkah demikian dan bolehkah penderita asam urat makan telur? Berikut penjelasannya!

Baca Juga: Wajib Dihindari, Ini Makanan Penyebab Penyakit Asam Urat!

Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Telur?

Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Telur? (Orami Photo Stocks)
Foto: Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Telur? (Orami Photo Stocks)

Dari sekian pantangan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita asam urat, sebagian di antaranya adalah makanan tinggi protein.

Hal tersebut tentu bisa menimbulkan pertanyaan, bolehkah penderita asam urat makan telur?

Terdapat penelitian dalam Arthritis & Rheumatology oleh Studi Kesehatan Cina Singapura untuk melihat bagaimana sumber protein yang berbeda memengaruhi penderita asam urat.

Para peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara risiko asam urat dengan kaitannya konsumsi telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Lantas, bolehkah penderita asam urat makan telur? Jawabanya adalah boleh.

Namun, porsi yang dianjurkan tidak boleh berlebihan Moms, yakni hanya empat butir telur per minggu.

Penyajiannya pun tidak boleh digoreng, melainkan direbus, dikukus, atau ditumis agar kadar lemak di dalam telur tidak bertambah.

Baca Juga: Kerjasama Prodia & Abbott untuk Hasil Laboratorium yang Cepat dan Akurat

Tips Diet Rendah Purin

Setelah menjawab pertanyaan tentang bolehkah penderita asam urat makan telur? Kini saatnya mengetahui tips diet rendah purin untuk penderita asam urat.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tubuh memproduksi asam urat untuk memecah purin, yakni bahan kimia alami yang ditemukan dalam makanan.

Jika terlalu banyak asam urat dalam tubuh, maka dapat menyebabkan penumpukan dan pengkristalan asam urat di bagian persendian hingga mengakibatkan encok atau nyeri sendi.

Salah satu cara untuk mengatasi asam urat ialah melakukan diet rendah purin.

Tak hanya membantu penderita asam urat, diet rendah purin juga ampuh mengobati penyakit batu ginjal atau gangguan pencernaan.

Nah, berikut ini tips melakukan diet rendah purin untuk penderita asam urat.

1. Pahami Apa Itu Purin

Penderita Asam Urat Makan Telur (Orami Photo Stocks)
Foto: Penderita Asam Urat Makan Telur (Orami Photo Stocks)

Sebelum melakukan diet rendah purin, Moms harus memahami dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan purin?

Purin bukanlah inti permasalahan dari asam urat. Purin diproduksi secara alami di tubuh dan ditemukan dalam makanan tertentu.

Namun, hal ini menjadi masalah ketika purin terurai menjadi asam urat lalu terbentuk menjadi kristal yang mengendap di persendian dan menyebabkan rasa sakit, nyeri hingga pembengkakan seperti gout.

Sepertiga dari asam urat yang dibuat tubuh disebabkan oleh pemecahan purin yang diakibatkan oleh makanan dan minuman.

Sehingga, apabila Moms mengonsumsi banyak makanan berat dengan purin tinggi, maka kemungkinan terkena asam urat juga akan semakin meningkat.

Bahkan beberapa kasus asam urat bisa menjadi awal penyakit berbahaya seperti gangguan sendi hingga batu ginjal.

Baca Juga: 4 Cara Alami Menurunkan Asam Urat

2. Memilih Diet Rendah Purin yang Cocok untuk Tubuh

Kacang-kacangan untuk Asam Urat
Foto: Kacang-kacangan untuk Asam Urat (Hindustantimes.com)

Melansir dari Mayo Clinic, diet rendah purin sangat bagus untuk siapa saja yang membutuhkan bantuan untuk mengatasi asam urat atau batu ginjal.

Dalam praktiknya, diet ini mengharuskan Moms untuk menyantap banyak buah-buahan dan sayuran, juga sedikit makanan berminyak maupun daging merah.

Dalam sebuah studi pada Journal of Gerontology, melibatkan hampir 4.500 orang menunjukkan bahwa mengikuti diet Mediterania mengurangi risiko asam urat.

Hal ini karena sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dikonsumsi selama melakukan diet Mediterania.

3. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi Seimbang

Penderita Asam Urat Minum Kopi (Orami Photo Stocks)
Foto: Penderita Asam Urat Minum Kopi (Orami Photo Stocks)

Meskipun Moms sedang mengikuti diet rendah purin, tapi tak menutup kemungkinan Moms masih bisa menyantap makanan-makanan lezat dan diet pun terasa menyenangkan.

Makanan yang baik untuk dimakan termasuk roti, sereal, dan pasta. Selain itu, biji-bijian dan kacang-kacangan juga sangat direkomendasikan.

Selain itu, apakah menu lain yang bisa disantap dan bolehkah penderita asam urat makan telur?

Tak hanya telur, menu lain lezat lainnya yang tetap bisa Moms nikmati ialah kopi, telur, buah, dan sayuran mentah.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Gejala Asam Urat pada Ibu Hamil Berikut Ini

4. Hindari Makanan Berpurin Tinggi dan Minum Banyak Air Putih

Air Putih untuk Asam Urat (Orami Photo Stock)
Foto: Air Putih untuk Asam Urat (Orami Photo Stock)

Makanan berpurin tinggi yang harus dihindari adalah:

Selain itu, perbanyak konsumsi air putih juga penting untuk mengurangi urin dalam tubuh.

Sebaliknya, jika tubuh dehidrasi maka dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam darah.

Menurut National Kidney Foundation, delapan gelas air putih sehari dapat mengurangi risiko asam urat dan batu ginjal.

5. Hindari Minuman Beralkohol

Minuman Mengandung Alkohol (Orami Photo Stocks)
Foto: Minuman Mengandung Alkohol (Orami Photo Stocks)

Minum alkohol bisa membuat Moms lebih dehidrasi. Hal ini juga bisa memicu kadar asam urat tinggi.

Sebab, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring purin dalam darah yang dibawa oleh alkohol.

Salah satu jenis minuman beralkohol yang tinggi purin adalah bir.

Baca Juga: Kolesterol Tinggi Sebabkan Asam Urat, Benarkah?

6. Menurunkan Berat Badan

Olahraga untuk Turunkan Berat Badan (Orami Photo Stocks)
Foto: Olahraga untuk Turunkan Berat Badan (Orami Photo Stocks)

Berat badan berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat.

Tidak hanya dengan mengetahui bolehkah penderita asam urat makan telur, tetapi penting bagi Moms untuk menurunkan berat badan.

Hal ini karena sel lemak menghasilkan lebih banyak asam urat daripada sel otot. Selain itu, berat badan yang berlebih akan mempersulit kinerja ginjal dana menyaring asam urat.

Jika Moms memiliki berat badan berlebih, hindari diet instan atau diet ketat yang dapat mengakibatkan berat badan turun secara drastis karena dapat berpengaruh pada kadar asam urat.

Bicaralah dengan ahli gizi tentang diet sehat dan rencana penurunan berat badan yang ingin dilakukan demi menurunkan risiko asam urat.

Dengan begini, dokter dapat merekomendasikan diet apa yang cocok dengan tipe tubuh dan kondisi kesehatan Moms.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Menghindari Penyakit Asam Urat, Yuk Kita Simak!

7. Seimbangkan Kadar Insulin

Gula
Foto: Gula (Pixabay.com)

Jangan lupa untuk berobat ke klinik maupun dokter secara berkala untuk memeriksakan kadar gula darah.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa kadar insulin tetap dalam kadar seimbang.

Insulin yang seimbang diperlukan untuk memindahkan gula ke dalam sel-sel, yang berguna sebagai energi dan memaksimalkan fungsi tubuh.

Sebaliknya, terlalu banyak insulin menyebabkan asam urat berlebih dalam tubuh, serta penambahan berat badan.

Baca Juga: 16 Makanan dan Minuman Pantangan Asam Urat, Yuk Perlahan Hindari

Nah, kini Moms sudah tahu jawaban dari pertanyaan bolehkah penderita asam urat makan telur, bukan?

Menyantap telur diperbolehkan untuk penderita asam urat asal dalam jumlah yang tidak berlebihan.

Selain itu, jangan lupa untuk mengikuti tips diet rendah purin di atas agar gejala asam urat tidak melulu kambuh.

Jika Moms masih bingung terkait bolehkah penderita asam urat makan telur, tidak perlu ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4939435/
  • http://www.mayoclinic.org/healthy-living/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/gout-diet/art-20048524
  • https://academic.oup.com/biomedgerontology/article/68/10/1263/568631
  • https://www.kidney.org/atoz/content/gout

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb