31 Mei 2023

5 Cara Mengatasi Burnout, Perbanyak Aktivitas Fisik!

Bekerja keras memang penting, tapi jangan sampai kelelahan ya!
5 Cara Mengatasi Burnout, Perbanyak Aktivitas Fisik!

Moms pernah mendengar istilah burnout? Ternyata jika dibiarkan kondisi ini bisa menyebabkan kematian, lho. Namun, ada beberapa cara mengatasi burnout.

Siapa saja bisa terkena burnout. Tetapi kondisi ini sering terjadi pada seseorang yang memaksakan dirinya untuk terus bekerja tanpa beristirahat.

Jika saat ini Moms termasuk pada ibu yang bekerja, sebaiknya mulai perhatikan cara mengelola stres dengan baik.

Sebab, seseorang yang sulit mengatasi stres di tempat kerja berisiko tinggi untuk mengalami burnout.

Seseorang yang mengalami burnout akan merasakan fisik maupun mentalnya, seperti terkuras, lemas, hingga mengalami penurunan kinerja.

Melansir BMC Psychiatry, setiap pekerjaan 4–7% orang akan mengalami kelelahan dan stres. Terutama pada bidang kesehatan.

Jika saat ini Moms mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera mengetahui cara mengatasi burnout.

Lantas bagaimana cara mengatasi burnout? Yuk kita simak di bawah ini.

Baca Juga: 10 Inspirasi Desain Ruang Kerja Kantor Pribadi yang Nyaman

Pengertian Burnout

Stres karena Pekerjaan
Foto: Stres karena Pekerjaan (Freepik.com)

Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berlebihan dan berkepanjangan akibat pekerjaan.

Kondisi ini terjadi ketika Moms merasa kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan terus-menerus.

Burnout dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi, membuat Moms merasa semakin tidak berdaya, putus asa, sinis, dan kesal.

Pada akhirnya, Moms mungkin merasa tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan dan tidak percaya diri.

Efek negatif dari burnout meluas ke setiap bidang kehidupan termasuk rumah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

Melansir studi di Public Library of Science, burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh yang membuat Moms rentan terhadap penyakit, seperti kardiovaskular, diabetes tipe 2, depresi, dan bunuh diri

Nah Moms karena banyak dampak buruknya, penting untuk segera mengetahui cara mengatasi burnout.

Baca Juga: 40 Quote Kesehatan Tubuh hingga Mental yang Bisa Memotivasi

Penyebab Burnout

Burnout
Foto: Burnout (Orami Photo Stocks)

Moms sebelum mengetahui cara mengatasi burnout, ada baiknya mengetahui penyebabnya terlebih dahulu agar memudahkan untuk mengatasinya.

Burnout sering kali berasal dari pekerjaan.

Tetapi siapa pun yang merasa terlalu banyak bekerja, seperti pekerja kantoran yang tidak pernah libur, ibu rumah tangga, pekerja rumah tangga, dan orang tua yang sudah lanjut usia berisiko mengalami burnout.

Faktor-faktor lain berkontribusi terhadap kelelahan, termasuk gaya hidup dan ciri-ciri kepribadian.

Faktanya, apa yang Moms lakukan di waktu senggang dan bagaimana memandang dunia dapat memainkan peran yang sama besarnya dalam menyebabkan stres yang luar biasa seperti tuntutan pekerjaan atau rumah.

Penyebab kelelahan terkait pekerjaan:

  • Memiliki sedikit atau tidak ada kendali atas pekerjaan.
  • Kurangnya pengakuan atau penghargaan untuk pekerjaan yang baik.
  • Ekspektasi pekerjaan yang tidak jelas atau terlalu menuntut.
  • Melakukan pekerjaan yang monoton atau tidak menantang.
  • Bekerja di lingkungan yang kacau atau bertekanan tinggi.

Penyebab kelelahan terkait gaya hidup:

  • Bekerja terlalu banyak, tanpa cukup waktu untuk bersosialisasi atau bersantai.
  • Kurangnya hubungan yang dekat dan mendukung.
  • Mengambil terlalu banyak tanggung jawab, tanpa bantuan yang cukup dari orang lain.
  • Tidak cukup tidur.

Ciri-ciri kepribadian dapat berkontribusi pada kelelahan:

  • Kecenderungan perfeksionis; tidak ada yang pernah cukup baik.
  • Pandangan pesimis terhadap diri sendiri dan dunia.
  • Kebutuhan untuk memegang kendali; keengganan untuk mendelegasikan kepada orang lain.

Baca Juga: 6 Tips agar Anak Semangat Belajar, Penting untuk Penuhi Asupan Gizinya!

Gejala Burnout

Parental Burnout
Foto: Parental Burnout (Orami Photo Stocks)

Melansir Psychology Today, burnout tidak hanya menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, tapi juga meningkatkan sinisme dan merasa kurang efektif dalam bekerja.

Hal ini berpengaruh pada kurangnya prestasi dalam pekerjaan yang dilakukan. Adapun beberapa gejala yang terjadi saat burnout, yaitu:

1. Kelelahan Kronis

Pada tahapan awal, orang yang mengalami burnout akan merasakan kekurangan energi dan merasa lelah hampir setiap hari.

Pada tahapan akhir, tidak hanya fisik yang terasa lelah, melainkan juga emosional yang terkuras.

Hal ini membuat Moms merasa takut menghadapi hari esok.

2. Masalah Kognitif

Burnout dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus atau berkonsentrasi.

Saat sedang mengalami stres, perhatian kita akan menyempit untuk fokus pada hal-hal negatif.

“Tubuh dan otak sebenarnya dirancang untuk menangani hal tersebut dan mengembalikan pada fungsi normal.

Namun, apabila stres menjadi kronis, fokus tersebut terus berlanjut dan mengalami kesulitan memperhatikan hal-hal lain,” ungkap Dr. Ballard, yang merupakan kepala dari Psychologically Healthy Workplace Program APA.

Pada akhirnya, Moms jadi sulit untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan secara negatif.

Burnout juga bisa membuat Moms menjadi mudah lupa dan sulit mengingat hal-hal penting.

Baca Juga: 4 Tips Membangun Kepercayaan Diri untuk Kembali Bekerja setelah Menjadi Full Time Moms

3. Kesulitan Tidur

Pada tahapan awal, burnout bisa menyebabkan Moms mengalami kesulitan tidur.

Namun, pada tahapan akhir, Moms bisa mengalami insomnia secara persisten, yang akhirnya membuat tubuh semakin lelah.

Kurangnya waktu tidur bisa berdampak pada gejala fisik seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan.

4. Masalah di Rumah dan Tempat Kerja

Sebaiknya, pekerjaan di kantor memang tidak dibawa ke rumah.

Namun, ketika Moms mengalami burnout, maka tanda yang bisa dilihat adalah masalah di rumah dan tempat kerja.

Artinya, Moms bisa memiliki lebih banyak konflik dengan rekan kerja atau menarik diri dari keluarga.

Pada tahapan yang sudah parah, Moms akan merasa fisik seperti ada di rumah, tapi pikiran Moms sudah tidak berada di sana.

Baca Juga: 5 Kegiatan Me Time untuk Ibu, Sederhana Tapi Seru!

Cara Mengatasi Burnout

Kelas Yoga Online
Foto: Kelas Yoga Online (Orami Photo Stocks)

Nah setelah mengetahui penyebab serta gejala burnout, Moms pasti bertanya bagaimana cara mengatasi burnout?

Burnout harus segera ditangani dengan baik agar kualitas hidup juga semakin baik. Ada banyak cara mengatasi burnout, yaitu:

1. Temukan Penyebabnya

Cara mengatasi burnout yang pertama adalah mengetahui penyebabnya.

Sulit untuk membuat perubahan ketika Moms tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab, menjelajahi faktor atau sumber stres yang berkontribusi dalam hidup dapat membantu.

Stres mungkin dapat dikelola dengan sendirinya, tetapi hal tersebut dapat dengan mudah membuat Moms kewalahan, jika tidak mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan dukungan.

2. Atur Jadwal

Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah memilah jadwal, pustukan tugas mana yang kurang penting dan sisihkan.

Jika Moms sudah menjalani hal yang sibuk seharian, menambahkan lebih banyak tugas hanya akan menambah lebih banyak frustasi dan stres.

Sebaiknya evaluasi jadwal yang sudah disusun dan pertimbangkan untuk membatalkan atau menjadwal ulang. Susun jadwal yang sangat urgent terlebih dahulu.

Baca Juga: 12 Spa Couple Jakarta Terbaik Bersama Pasangan, Pilih Mana?

3. Bicaralah pada Orang yang Dipercaya

Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah cerita keluh kesah Moms kepada orang yang dipercayai, seperti keluarga, kekasih, atau sahabat.

Memendam masalah dan kelelahan hanya akan menambahkan stres dan memengaruhi kondisi kesehatan.

Melibatkan orang terkasih yang tepercaya dapat membantu Moms merasa didukung dan tidak sendirian, sehingga kembali semangat.

4. Beri Dukungan pada Diri Sendiri

Moms ternyata curhat bisa menjadi salah satu cara mengatasi burnout.

Mencapai titik kelelahan dapat memunculkan perasaan gagal dan kehilangan tujuan atau arah hidup.

Moms mungkin merasa seolah-olah tidak dapat melakukan apa pun dengan benar atau tidak akan pernah mencapai tujuan.

Ketika mencapai titik kelelahan, Moms mungkin telah mendorong diri melewati titik yang kebanyakan orang secara realistis dianggap mampu untuk beberapa waktu.

Berikan cinta dan dukungan pada diri sendiri. Ingatkan diri bahwa Moms tidak harus sempurna dan tidak apa-apa untuk istirahat.

Baca Juga: 13+ Cara Self Healing, Pemulihan Menyehatkan Mental Setelah Trauma

5. Aktivitas Fisik

Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah melakukan aktivitas yang santai dan mengatasi stres, seperti yoga, meditasi, atau tai chi.

Melakukan aktivitas fisik mampu mengalihkan pikiran dari pekerjaan.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah memenuhi kualitas tidur setiap harinya dengan baik.

Nah itu dia Moms cara mengatasi burnout.

Jika, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas kehidupan, sebaiknya periksakan kepada ahli profesional atau psikolog, ya.

Yuk mulai cintai diri sendiri!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5773035/
  • https://www.researchgate.net/publication/320218887_Physical_psychological_and_occupational_consequences_of_job_burnout_A_systematic_review_of_prospective_studies
  • https://www.psychologytoday.com/us/blog/high-octane-women/201311/the-tell-tale-signs-burnout-do-you-have-them
  • https://www.healthline.com/health/mental-health/burnout-recovery#priorities
  • https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb