16 April 2024

8+ Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Moms Harus Tahu!

Ketahui juga jenis batuk yang dialami Si Kecil
8+ Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Moms Harus Tahu!

Batuk pada bayi memang tak hanya membuat bayi merasa tidak nyaman, tetapi Moms juga tentu menjadi cemas dan panik. Moms mungkin ingin mengetahui seperti apa cara mengatasi batuk pada bayi.

Namun, umumnya, batuk biasa akan hilang setelah 1 hingga 2 minggu, sehingga Moms sebenarnya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan batuk yang menyerang Si Kecil.

Akan tetapi cukup sulit mengurus bayi yang rewel akibat batuk, bahkan mungkin Moms terpaksa harus begadang semalaman hanya demi mengurus Si Kecil.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang penyebab, jenis batuk, dan juga cara mengatasi batuk pada bayi.

Baca Juga: Batuk pada Bayi, Apakah Wajib Diberikan Obat?

Penyebab Batuk Bayi

Penyebab Batuk Bayi
Foto: Penyebab Batuk Bayi (Orami Photo Stock)

Sebelum mencari tahu cara mengatasi batuk pada bayi, ada baiknya kita cari tahu penyebabnya terlebih dahulu.

Batuk biasanya adalah pertanda tubuh anak sedang berusaha mengeluarkan iritasi, dari lendir ke benda asing.

Mengutip WebMD, penyebab umum batuk pada bayi bisa meliputi:

1. Infeksi

Pilek, flu, dan croup semua dapat menyebabkan batuk yang menetap untuk anak-anak.

Pilek cenderung menyebabkan batuk ringan hingga sedang; flu terkadang batuk kering dan parah; dan croup mengalami batuk "gonggongan" sebagian besar di malam hari dengan napas yang bising.

Infeksi virus ini tidak diobati dengan antibiotik, tetapi dapat dikelola dengan obat lain.

2. Refluks Asam

Gejala pada anak-anak mungkin termasuk batuk, sering muntah, rasa tidak enak di mulut, dan sensasi terbakar di dada yang dikenal sebagai mulas.

Perawatan batuk karena refluks asam tergantung pada usia anak, kesehatan, dan masalah lainnya.

Moms bisa mencoba tiga tips ini:

  • Menghindari makanan pemicu (seringkali cokelat, peppermint, goreng, pedas, makanan berlemak, dan kafein dan minuman bersoda)
  • Makanlah setidaknya dua jam sebelum tidur.
  • Makan lebih sedikit.

Temui dokter jika Moms khawatir tentang refluks asam anak.

3. Asma

Asma bisa sulit untuk di diagnosis, karena gejalanya bervariasi dari anak ke anak.

Tapi batuk mengi, yang mungkin memburuk di malam hari, adalah salah satu dari banyak gejala asma.

Penyebab batuk pada bayi yang lain mungkin batuk yang muncul dengan peningkatan aktivitas fisik atau selama bermain.

Perawatan untuk asma tergantung pada apa yang menyebabkannya, dan mungkin termasuk menghindari pemicu seperti polusi, asap, atau parfum.

Temui dokter jika Moms berpikir Si Kecil memiliki gejala asma.

4. Alergi atau Sinusitis

Penyebab batuk pada bayi karena alergi atau sinusitis dapat menyebabkan batuk yang menetap, serta tenggorokan gatal, pilek, mata berair, sakit tenggorokan, atau ruam.

Bicaralah dengan dokter anak tentang tes alergi untuk mengetahui alergen yang menyebabkan masalah, dan mintalah saran tentang cara menghindari alergen itu.

Alergen dapat mencakup makanan, serbuk sari, bulu binatang peliharaan, dan debu.

Dokter juga dapat merekomendasikan obat alergi atau suntikan alergi.

5. Batuk Rejan

Penyebab batuk pada bayi ini juga disebut pertusis, ditandai dengan batuk back-to-back, diikuti oleh inhale yang memiliki suara "rejan".

Gejala lain batuk rejan mungkin termasuk pilek, bersin, dan demam rendah.

Batuk rejan menular, tetapi mudah dicegah dengan vaksin. Batuk rejan diobati dengan antibiotik.

6. Alasan Lainnya

Seorang anak juga dapat batuk karena kebiasaan setelah sakit batuk; setelah menghirup benda asing seperti makanan atau mainan kecil; atau setelah terpapar iritan seperti polusi dari rokok atau asap perapian.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Radang Tenggorokan dan Infeksi Tenggorokan

Jenis Batuk pada Bayi

Jenis Batuk pada Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Jenis Batuk pada Bayi (Orami Photo Stock)

Mengutip American Academy of Pediatrics (AAP), batuk adalah gejala yang sangat umum pada anak-anak namun bisa juga tanda ada masalah kesehatan.

Karena batuk bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi infeksi dan tidak menular, yang akan bervariasi di antara kelompok umur yang berbeda, dokter harus mengambil pendekatan logis untuk memberikan diagnosis, yang akan menentukan terapi yang tepat.

“Batuk adalah cara tubuh melindungi dirinya sendiri,” jelas Howard Balbi, M.D., direktur penyakit menular anak di Nassau County Medical Center di East Meadow, New York.

Moms mungkin tidak menyadari bahwa cara dan suara batuk yang dihasilkan oleh bayi berbeda-beda.

Ini menandakan jenis batuk yang diderita bayi pun juga tidak sama. Yuk, cari tahu jenis batuknya berikut ini.

1. Batuk Karena Tersedak Benda Asing

Si Kecil bisa tersedak makanan dan menyebabkan batuk. Misalnya ketika makan makanan seperti sepotong wortel.

Jika bayi mulai terengah-engah atau batuk tiba-tiba saat makan atau bermain dengan mainan kecil, lihat mulutnya.

Bayi biasanya bisa batuk sendiri. Suaranya terdengar seperti batuk kecil, terus-menerus atau terengah-engah.

Gejala pada jenis batuk bayi karena tersedak benda asing seperti batuk mengikik tanpa gejala pilek atau demam.

2. Batuk Bayi Karena Pilek

Jenis batuk ini terdengar seperti batuk kering. Gejalanya seperti hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.

Batuk biasanya kering, tetapi tergantung pada tingkat kondisi hawa dingin.

Meski terdengar kering, biasanya suara batuk bayi saat malam seperti ada lendir dan diikuti demam.

3. Batuk Rejan (Pertusis)

Ini merupakan infeksi bakteri yang mengancam jiwa dan menjadi penyebab utama penyakit dan kematian bayi sampai vaksin DTaP dibuat pada tahun 1960-an. Batuk ini terdengar seperti teriakan keras dan cepat.

Pada sebagian besar kasus batuk rejan, bayi tidak memiliki gejala pilek atau demam.

Tanda-tandanya seperti batuk dengan kejang yang sering dan mengkhawatirkan, lidah mencuat, mata melotot dan adanya perubahan warna pada wajah.

Baca Juga: 5 Daftar Obat Batuk Alami untuk Bayi yang Aman

4. Batuk Bayi Croup

Jenis batuk croup pada bayi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus.

Croup membuat lapisan trakea membengkak dan menutup saluran udara yang membuat bayi sulit bernapas.

Moms akan mendengar suaranya seperti gonggongan saat bayi terbatuk.

Gejala yang paling jelas adalah saat bayi batuk di malam hari dengan suara gonggongan dan sulit bernapas.

Jenis batuk pada bayi ini terjadi ketika bayi menarik napas, bukan saat Si Kecil menghembuskan napas.

5. Batuk Bayi Asma

Dokter umumnya setuju bahwa asma tidak umum terjadi pada anak di bawah 2 tahun, kecuali jika bayi menderita serangan eksim dan ada riwayat keluarga alergi dan asma.

Pada jenis batuk pada bayi karena asma, batuk ini terdengar seperti suara menciut dan mengikik.

Dalam kasus gejala asma, bayi akan menderita retraksi atau mengisap masuk dan keluar dari dada dan diafragma.

6. Batuk Bayi Karena Bronchiolitis

Menurut Ruffin Franklin, M.D dari Capitol Pediatrics and Adolescent Center di Raleigh, North Carolina, banyak hal yang menyebabkan penyempitan saluran udara, termasuk faktor lingkungan seperti debu.

Sebagian besar kasus bronkiolitis pada bayi di bawah usia 1 disebabkan oleh virus RSV. Gejala awalnya tampak seperti flu biasa, dengan batuk dan pilek.

Namun, bronkiolitis biasanya juga disertai dengan sedikit demam dan kehilangan nafsu makan.

“Virus ini menyebabkan pilek ringan pada anak-anak berusia lebih dari 3 tahun, tetapi dapat menembus paru-paru bayi dan dapat berpotensi mengancam jiwa,” kata David.

7. Batuk Pneumonia

Jenis batuk bayi karena pneumonia ini diakibatkan oleh infeksi virus atau bakteri pada paru-paru yang disebabkan oleh sejumlah kondisi, termasuk flu biasa.

Suara batuknya terdengar seperti batuk basah dan berdahak.

Selain itu, gejala batuk pneumonia juga terlihat saat bayi sangat lelah dan terus menerus batuk.

Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Batuk Kering Pada Bayi?

Ketika berbicara mengenai cara mengatasi batuk pada bayi, mungkin Moms sempat terpikir untuk bisa...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb