21 July 2023

Terlihat Menggemaskan, Ternyata Cara Merawat Anak Kucing Baru Lahir Bukan Perihal Gampang!

Jika Moms menemukan anak kucing yang ditinggalkan induknya, maka mencari tahu cara merawat anak kucing harus dilakukan agar dapat mengambil langkah yang tepat
Terlihat Menggemaskan, Ternyata Cara Merawat Anak Kucing Baru Lahir Bukan Perihal Gampang!

Foto: shutterstock.com

Apakah Moms pernah secara kebetulan mendengar samar-samar suara anak kucing dari semak-semak dekat tempat tinggal Moms? Atau Moms pernah melihat seekor induk kucing yang mencari tempat untuk melahirkan di dalam rumah Moms? Maka, Moms mungkin memikirkan bagaimana cara merawat anak kucing tersebut.

Jika Moms tidak sengaja menemukan anak kucing, baik dengan atau tanpa induknya, maka Moms bisa berpartisipasi untuk merawat anak kucing tersebut.

Merawat anak kucing dan membesarkannya mungkin akan menjadi salah satu hal paling menyenangkan yang pernah dilakukan. Akan tetapi, Moms harus ingat bahwa merawat anak kucing atau memelihara kucing juga merupakan tanggung jawab yang besar.

Merawat anak kucing bagaikan meletakkan dasar untuk kesehatan dan perilaku kucing di masa depan. Belum lagi, ini adalah tahap di mana Moms harus memutuskan makanan apa yang akan dibeli, dokter hewan mana yang akan dikunjungi, dan di mana harus meletakkan kotak kotorannya.

Itulah mengapa, merawat anak kucing bagaikan sebuah kerja keras dibeberapa bulan pertama yang harus diimbangi dengan banyak kesabaran dan kecintaan.

Baca Juga: 6 Artis yang Hobi Pelihara Binatang, Mulai dari Kucing Hingga Harimau!

Cara Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir (Newborn)

cara merawat anak kucing
Foto: cara merawat anak kucing (thesprucepets.com)

Foto: thesprucepets.com

Ketika induk kucing baru saja melahirkan anaknya di dalam rumah Moms, maka itu artinya induk kucing percaya bahwa lingkungan rumah Moms adalah lingkungan yang aman bagi dia dan anak-anaknya.

Anak kucing yang baru lahir benar-benar tidak berdaya. Matanya tertutup, telinganya terlipat, tidak dapat berdiri, tidak dapat menghangatkan diri, dan tidak dapat makan sendiri.

Mereka mengandalkan induknya hingga beberapa minggu selanjutnya. Dikutip dari The Humane Society of Broward County, anak kucing memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup bersama induknya.

Cara Merawat Anak Kucing dengan Induknya

Anak kucing dan induknya.jpeg
Foto: Anak kucing dan induknya.jpeg (Khpet.com)

Foto: khpet.com

1. Jangan Pisah / Ambil Anak Kucing

Sebelum Moms melakukan apa pun untuk merawat anak kucing tersebut, ingatlah jangan pernah memisahkan anak kucing dari induknya. Jika induk menghilang, maka induk kucing mungkin keluar mencari makanan, istirahat, atau bahkan bersembunyi dari manusia.

2. Beri Induk dan Anak Kucing Tempat Layak

Jika induk kucing kembali, maka cara merawat anak kucing yang memungkinkan adalah dengan membawa induk dan anak kucing ke dalam ruangan yang terisolasi dari hewan lainnya. Sediakan tempat yang bagus untuk mereka dengan tempat tidur atau kain, kotak kotoran bersih, air bersih, dan makanan kucing.

3. Tetap Beri Makan Induk Kucing

Jika kucing yang melahirkan adalah kucing liar dan mereka tinggal di luar rumah, maka cara merawat anak kucing dan induknya tersebut adalah dengan biarkan mereka di luar. Namun, Moms harus tetap menyediakan makanan, air, dan tempat berlindung.

4. Jangan Terlalu Sering Memantau

Induk kemungkinan akan memindahkan anak-anaknya dan Moms tidak perlu khawatir.  Jika dia tahu area rumah Moms adalah tempat yang aman dengan sumber makanan yang stabil, induk kucing akan kembali bersama anak-anaknya dan Moms bisa merawat mereka sebagai kucing liar atau outdoor.

5. Sapih atau Adopsi Anak Kucing Minimal Setelah 4 Minggu

Jika Moms berkomitmen untuk memelihara atau merawat anak kucing, anak kucing harus dijauhkan dari induknya saat mereka bisa makan sendiri atau sekitar 6-8 minggu dimana mereka sudah mulai bisa makan makanan basah.

Baca Juga: 8 Fakta Ilmiah Seputar Kebaikan Memelihara Kucing Bagi Anak

Cara Merawat Anak Kucing Tanpa Induk

cara merawat anak kucing
Foto: cara merawat anak kucing (canna-pet.com)

Foto: canna-pet.com

1. Pindahkan Anak Kucing ke Tempat Aman


Jika Moms mengetahui bahwa induk kucing pergi atau mati, maka Moms harus memindahkan anak kucing. Ini adalah cara merawat anak kucing yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.

2. Beri Tempat Hangat


Jika anak kucing sudah Moms bawa ke tempat aman seperti kandang di dalam rumah, maka periksa apakah anak kucing ini merasa hangat atau tidak. Hal ini lebih penting daripada memberi makan.
Ketika Moms merawat anak kucing tanpa induk, maka jangan pernah memberi makan anak kucing yang kedinginan. Moms dapat mengetahui anak kucing kedinginan atau tidak jika bantalan kaki dan atau telinganya terasa dingin.
Saat merawat anak kucing tanpa induk, hangatkan anak kucing secara perlahan selama 20 menit. Bungkus dengan handuk, dan peluk perlahan. Setelah itu, Moms bisa memberikan lampu di kandangnya agar tetap hangat.

3. Beri Susu Setiap 3 Jam


Ketika merawat anak kucing atau terutama anak kucing yang baru lahir atau dibawah 4 minggu, maka Moms perlu memberi mereka makan dan menstimulasinya alat kelaminnya setiap 2-3 jam sepanjang waktu. Itu berarti Moms akan merawat mereka delapan kali sehari termasuk pada tengah malam yaitu 3:00 pagi dan 6:00 pagi.

Baca Juga: 8 Fakta Ilmiah Seputar Kebaikan Memelihara Kucing Bagi Anak

4. Beri Formula Pengganti Susu


Saat merawat anak kucing tanpa induk, maka Moms harus memberinya susu pengganti. Formula pengganti susu bubuk anak kucing lebih baik untuk daripada susu formula cair kalengan.
Gunakan formula pengganti susu anak kucing bubuk ini sedari awal atau sesegera mungkin untuk mencegah diare. Susu khusus bayi kucing dan dot untuk susu tersebut dapat dibeli di toko makanan hewan, kantor dokter hewan, atau online.
Seperti menyusu dengan induknya, susu formula kucing harus diberikan hingga mereka bisa makan sendiri atau berusia sekitar 4-5 minggu.
Campur susu dan air hangat dengan perbandingan 1:2. Anak kucing harus minum susu 2 sendok makan atau 30 cc susu formula per 4 ons berat badannya dalam waktu 24 jam.
Dikutip dari Royal Canin , berikut adalah takaran pemberian susu formula ketika merawat anak kucing:

5. Biarkan Anak Kucing Banyak Istirahat


Jika anak kucing tidur lebih lama di malam hari, jangan bangunkan mereka untuk memberi makan.Beri makan atau susu, anak kucing yang lemah atau yang tidak cukup sering makan. Beberapa ekor anak kucing mungkin membutuhkan jumlah susu yang berbeda, tergantung dengan kondisinya masing-masing.

6. Berlatih Menggunakan Pasir Kotoran


Jangan lupa melatih anak kucing menggunakan pasir kotoran, jika Moms memang benar-bebar mau merawat anak kucing ini dengan maksimal. Gunakan kotak buang kotoran yang rendah atau memiliki tinggi satu inci.
Isi kotak dengan pasir khusus, sehingga anak kucing tidak terkena kotoran yang menggumpal, karena berbahaya jika tertelan. Setiap selesai minum susu, letakkan anak kucing di dalam kotak tersebut dan ambil cakarnya. Ajari kucing menggaruk dengan lembut dan tetap sabar dalam melatihnya.

Baca Juga: 6 Cara Merawat Kucing yang Harus Diketahui Pecinta Kucing

Cara Merawat Anak Kucing yang Berusia Lebih dari 4 Minggu

cara merawat anak kucing
Foto: cara merawat anak kucing (youtube.com)

Foto: youtube.com

Anak kucing yang berumur di atas 4 minggu biasanya sudah bisa disapih karena sudah bisa memulai makanan halus khusus anak kucing. Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat anak kucing pada usia ini, yaitu:

1. Kunjungan Pertama Anak Kucing ke Dokter Hewan

Minta dokter hewan untuk merekomendasikan makanan anak kucing alami berkualitas tinggi, serta tanya jenis dan jumlah makanan yang akan diberikan. Hal ini akan membantu menetapkan jadwal, sehingga anak kucing tahu kapan dia harus makan.

Selain membahas pertanyaan dan masalah dasar, sekarang saatnya vaksinasi. Tanyakan kepada dokter hewan untuk panduan mereka mengenai vaksin awal. Seperti kebutuhan vaksin anak, vaksinasi hewan adalah hal yang sangat penting dalam merawat anak kucing.

Anak kucing biasanya akan mendapatkan vaksin kombinasi (3-in-1) untuk melindunginya dari feline distemper, calicivirus dan rhinotracheitis dalam beberapa minggu dengan jarak beberapa minggu. Setelah itu, vaksin diperbarui setiap tahun.

Baca Juga: Manfaat Baik Memelihara Kucing Bagi Anak

American Association of Feline Practitionermerekomendasikan pemberian vaksin leukemia kucing kepada semua anak kucing dalam dua dosis, dengan jarak tiga hingga empat minggu.  Jika anak kucing diizinkan untuk memuaskan hasratnya mengembara di luar ruangan, dia harus mendapatkan booster vaksin leukemia tahunan. Tidak hanya itu, anak kucing juga harus mendapatkan suntikan rabiesnya pertama kali setelah dia berumur 12 minggu.

Selain itu, diskusikan opsi aman untuk mengendalikan parasit internal dan eksternal. Penghilang cacing yang menghilangkan cacing gelang tidak akan menghilangkan cacing pita, sehingga dokter hewan akan menentukan penyebabnya dan meresepkan obat yang tepat.

2. Beri Makanan yang Tepat

Beri makn anak kucinh.jpeg
Foto: Beri makn anak kucinh.jpeg (https://www.dailypaws.com/cats-kittens/health-care/kitten-care/heres-how-to-choose-the-best-kitten-food-and-treats)

Foto: dailypaws.com

Pada saat Moms membawanya pulang untuk merawar anak kucing tersebut, dia seharusnya sudah makan makanan kaleng atau kibble padat  sekitar 4 kali sehari. Tahukah Moms bahwa anak kucing yang sedang tumbuh membutuhkan kalori dan nutrisi sebanyak 3 kali lebih banyak daripada kucing dewasa?

Ingat, dokter hewan dapat merekomendasikan makanan yang tepat untuk diet anak kucing Moms. Saat merawatnya, juga jangan lupa untuk hidrasi yang tepat dan jaga agar mangkuk air anak kucing Moms terus terisi dengan air bersih dan segar.

Baca Juga: Pencinta Kucing Wajib Follow 5 Akun Instagram Ini

3. Tertib Membuang Kotoran

Jangan pernah lupa untuk merperkenalkan anak kucing Moms ke kotak kotorannya. Garuk tempat kotoran yang masih bersih dengan menggunakan jari Moms, untuk menarik perhatiannya dan dia akan mempelajarinya.

4. Bermain dan Menggaruk

Seperti merawat bayi manusia, merawat anak kucing bahkan harus memikirkan alat atau tempatnya bermain dan tumbuh. Karena kucing terlahir sebagai pencakar, sebaiknya mulailah lebih awal dengan menyediakan tiang penggaruk.

Semakin anak kucing merasa nyaman dengan posnya, semakin dia akan menandainya dengan aromanya dan terus menggaruknya. Tiang garukan yang baik atau pohon kucing bertingkat harus cukup tinggi agar anak kucing dapat meregang dengan baik. Tiang ini juga harus memiliki dasar yang kokoh dan seimbang sehingga tidak akan roboh.

5. Belajar Sosialisasi

Anak kucing bersosialisasi.jpeg
Foto: Anak kucing bersosialisasi.jpeg

Foto: timesofindia.com

Usia dua bulan adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan anak kucing secara perlahan kepada teman berbulu lainnya dan manusia di sekitar. Bermainlah dengan lembut setidaknya sekali sehari agar dia terikat dengan Moms.

Jangan tersinggung, tetapi setelah anak kucing  berusia sekitar 12 minggu, dia mungkin tidak begitu tertarik untuk bermain dengan manusia. Saat itulah anak kucing biasanya lebih tertarik bermain dengan benda-benda dan juga kucing lainnya.

Baca Juga: Memelihara Kucing Pasti Terkena Toksoplasma?

Itulah beberapa cara merawat anak kucing, sejak dia lahir hingga dia mulai belajar bertahan hidup baik sebagai kucing peliharaan ataupun kucing liar. Jangan lupa bahwa memelihara kucing sebagai peliharaan adalah komitmen tentang bagaimana cara merawat mereka seumur hidupya.

  • https://humanebroward.com/about/
  • http://www.vetstreet.com/kitten-basics-101-taking-care-of-your-new-kitten
  • https://bluebuffalo.com/articles/cat/taking-care-of-a-kitten-8-to-12-weeks/#:~:text=Two%20months%20old%20is%20the,interested%20in%20playing%20with%20you.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb