28 Mei 2019

Cara Stimulasi Bayi Agar Cepat Berdiri

Perkembangan anak bisa dilihat dari kemampuan dia untuk berdiri dan berjalan. Begini cara menstimulasi sejak ia masih bayi.
Cara Stimulasi Bayi Agar Cepat Berdiri

Pola asuh setiap orang tua kepada anaknya memang berbeda-beda.

Namun, semuanya tetap pada tujuan yang sama, yaitu melihat anak bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Sejak masih bayi, anak diberikan ASI selama 6 bulan pertama agar nutrisinya tercukupi.

ASI dinilai mampu meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi serta membantu perkembangan bayi agar berjalan lebih optimal.

Satu hal yang juga tak boleh dilewatkan dari merawat anak adalah memberikan stimulasi.

Tahukah Moms, ketika bayi diberikan gizi yang lengkap, nutrisi yang cukup, lingkungan yang terjaga kebersihannya, serta stimulasi yang tepat, dapat mencegah ia terhindar dari kondisi stunting?

Selain itu, stimulasi harus diberikan sejak dini agar kemampuan motoriknya dapat terlatih.

Kegiatan motorik adalah kegiatan yang melibatkan koordinasi otot-otot pada badan manusia, baik itu gerakan otot besar dan gerakan otot kecil.

Semua berawal dari gerakan kompleks yang bisa Moms lihat dari bayi, yaitu:

  • Usia 0-3 bulan: bayi bisa memutar dan mengangkat kepala.
  • Usia 3-6 bulan: bayi bisa berguling dan belajar untuk duduk.
  • Usia 6-12 bulan: bayi belajar untuk berdiri.

Setiap bayi tentunya memiliki pengalaman yang berbeda-beda, namun stimulasi penting dilakukan agar bayi bisa terlatih untuk menggerakkan motoriknya.

Namun, menurut early childhood practitioner dan co-founder Rumah Dandelion bernama Carmelia Riyadhni, perkembangan motorik berawal dari kepala hingga ke kaki.

Selain itu, perkembangannya juga bisa dari tengah ke luar, misalkan pada kemampuan tangan.

Baca Juga : 4 Latihan Mudah Untuk Si Kecil Yang Baru Belajar Berjalan

Pastikan Otot Kaki Anak Kuat

Cara Stimulasi Bayi agar Cepat Berdiri-2.png
Foto: Cara Stimulasi Bayi agar Cepat Berdiri-2.png

Foto: youngparents

Moms, penting untuk diketahui bahwa kemampuan anak bisa berdiri bukan saja terletak pada berdiri yang stabil atau tanpa berpegangan.

Namun, hal yang perlu dipahami sejak awal adalah memastikan otot kaki, pinggang, dan panggul anak sudah kuat untuk menopang tubuhnya sendiri.

“Sebelum mengajak anak belajar berdiri, pastikan ia sudah mampu duduk dengan tegap terlebih dulu," ungkap Carmelia melalui bincang-bincang dengan Kulwap Orami Community pada Selasa (5/3) lalu.

Menurutnya, untuk belajar berdiri, bayi perlu distimulasi kekuatan otot kakinya dengan memperbanyak aktivitas floor time di alas yang datar. Dengan begitu, anak akan belajar diri di tempat yang tetap.

Selain itu, hal yang bisa dilakukan adalah mengajak anak untuk berenang sehingga otot kakinya terlatih dengan bergerak di dalam air.

Menurut Carmelia, semakin dilatih maka otot kaki bayi akan semakin kuat, sehingga anak akan kuat untuk berdiri sendiri lebih lama.

Biasanya setelah itu, anak akan belajar berjalan dan membutuhkan kegiatan indera vestibular, yaitu indera internal yang bertugas untuk mengatur keseimbangan ketika tubuh bergerak.

Stimulasi bisa dilakukan dengan kegiatan berayun atau berputar. Nantinya, stimulasi ini dapat membantu anak untuk dapat berjalan stabil, merangkak, atau berguling.

Baca Juga : Tingkatkan Skill Motorik Si Kecil dengan 5 Aktivitas Ini

Hal yang Diperhatikan sebelum Stimulasi pada Bayi

Cara Stimulasi Bayi agar Cepat Berdiri-3.jpg
Foto: Cara Stimulasi Bayi agar Cepat Berdiri-3.jpg

Foto: leapfrog

Mungkin saja Moms dan pasangan akan merasa takut untuk mencoba stimulasi pada bayi untuk pertama kali.

Hal tersebut wajar terjadi. Untuk itu, orang tua perlu percaya diri pada kemampuannya untuk bermain dengan anak.

Hal ini dibantu dengan pemahaman mengenai perkembangan motorik anak sehingga nantinya orang tua dapat memberikan permainan yang sesuai dengan usia anak.

Perhatikan juga cara bermain dan observasi tentang kondisi anak.

Terakhir, jadikan waktu bermain yang menjadi stimulasi anak menjadi momen-momen menyenangkan karena antusiasme orang tua bisa menular pada anak.

Jangan lupa juga memerhatikan jam bermain dengan anak dan kebersihan lingkungan sekitar tempat anak bermain, ya, Moms!

(DG/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb