08 Juli 2020

Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi

Dehidrasi adalah kondisi berbahaya bagi bayi. Inilah cara mencegah dehidrasi pada bayi bahkan ketika sedang sakit
Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi

Sepertinya, tidur, menyusu dan pup menjadi kebiasaan rutin bayi, terutama bayi yang baru lahir. Perut bayi berukuran kecil dan jika dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa yang lebih besar, bayi memiliki lebih sedikit cadangan cairan dalam tubuhnya.

Karena daya tampung perut yang masih terbatas, bayi harus menyusu secara rutin. Oleh karena itu, jika terkena suhu ekstrem atau kehilangan cairan karena muntah, diare atau berkeringat, bayi dapat dengan cepat mengalami dehidrasi.

“Jika seorang anak mengalami dehidrasi, mereka cenderung tidak ingin bermain atau tersenyum; mereka cenderung banyak tidur,” kata Katherine O'Connor, MD, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak di Montefiore, New York City.

Menurut American Academy of Pediatric (AAP), sampai bayi berusia sekitar 4 hingga 6 bulan atau ketika mulai makan makanan padat, bayi mendapatkan semua cairan dan nutrisi yang dibutuhkan hanya dari ASI atau susu formula. Itu berarti, biasanya tidak perlu memberi air untuk membuatnya tetap terhidrasi, kecuali jika kehilangan banyak cairan saat mengalami demam atau panas yang ekstrem, muntah atau diare.

Setelah bayi mulai makan makanan padat, sejumlah kecil cairan akan datang dari sumber lain, seperti dari buah-buahan dan sayuran, serta menyeruput air saat makan. Karena jumlah susu formula atau ASI yang dikonsumsi bayi mulai berkurang, penting untuk memastikan bahwa asupan cairan totalnya tidak.

Tanda Dehidrasi pada Bayi

Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi -1
Foto: Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi -1

Foto: Orami Photo Stock

Jika bayi sering muntah, mengalami diare atau sakit, atau jika berada di luar dalam cuaca panas untuk waktu yang lama, Moms harus memperhatikan tanda-tanda dehidrasi pada bayi dengan hati-hati. “Periksa lidah, mulut, dan mata anak. Ketika bayi mengalami dehidrasi, lidah dan mulutnya terlihat kering, dan matanya mungkin tampak cekung. Anda bahkan mungkin memperhatikan bahwa, ketika menangis, tidak ada air mata. Itu adalah tanda-tanda dehidrasi yang lebih parah,” kata Katherine

Tanda lainnya adalah;

  • Kurang dari enam popok basah dalam 24 jam atau popok tetap kering selama dua atau tiga jam, yang mungkin merupakan tanda bahwa pengeluaran urin jarang terjadi.
  • Urin berwarna kuning gelap dan lebih pekat.
  • Selaput lendir kering. Moms mungkin akan melihat bibir bayi pecah-pecah.
  • Menangis tak tertahankan.
  • Kulit tampak kering dan kendur atau tidak kembali ke bentuk semula saat ditekan dengan lembut.
  • Mata cekung.
  • Lesu.
  • Ubun-ubun cekung.

Mencegah Dehidrasi pada Bayi

Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi -2
Foto: Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi -2 (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Ketika cuaca panas, langkah terpenting untuk mencegah dehidrasi pada bayi adalah dengan melindunginya dari cahaya matahari dan memakaikan pakaian yang tipis dan nyaman. Selain itu, jangan pernah menutupi badannya dengan selimut saat tidur di malam hari berisiko SIDS, menurut AAP.

Saat sakit, bayi dapat kehilangan banyak cairan dengan cepat jika muntah, diare atau menolak makan karena sakit tenggorokan atau mulut. Biasanya gejala-gejala ini disebabkan oleh virus. Dan meskipun Moms tidak dapat sepenuhnya mencegah bayi terkena flu, mencuci tangan yang baik dapat membantu mencegah dehidrasi pada bayi.

Selain itu, ada juga vaksin untuk rotavirus yang menjadi salah satu penyebab paling umum diare parah pada bayi dan balita yang bisa dimulai pada usia 2 bulan. Tentu saja pemberian vaksin flu dimulai pada usia 6 bulan.

Mengobati Dehidrasi pada Bayi

Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi -3
Foto: Cari Tahu Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi pada Bayi -3

Foto: Orami Photo Stock

Jika sudah tidak dapat dicegah, Moms bisa mengobati dehidrasi pada bayi dengan beberapa cara. “Kapan pun anak Anda tampaknya tidak minum terlalu banyak atau mengalami cukup banyak diare atau muntah, Anda harus memberikan sedikit cairan secara konsisten sepanjang hari,” kata dia.

Selain itu, Moms bisa mencoba hal ini:

  • Meski bayi yang disusui atau diberi susu formula sedang muntah atau diare, teruslah memberikan ASI atau susu formula secara teratur. Atau setidaknya sesering biasa.
  • Tunggu satu jam setelah bayi muntah untuk memberikan satu sendok teh cairan setiap 10 menit selama satu jam.
  • Untuk bayi yang lebih tua yang sudah mulai makan makanan padat, memberikan air mungkin cukup mengobati dehidrasi pada bayi dalam kasus ringan.
  • Jika bayi memiliki kombinasi diare dan muntah, dokter anak biasanya merekomendasikan cairan untuk penggantian elektrolit seperti minuman Pedialyte untuk menggantikan natrium dan kalium yang hilang untuk bayi yang lebih besar.

Tentu saja, yang paling baik adalah mencegah daripada mengobati dehidrasi pada bayi. (FAR)

Sumber:

https://www.whattoexpect.com/first-year/dehydration-in-babies#:~:text=Call%20the%20doctor%20if%20you,darker%20yellow%20and%20more%20concentrated

https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/Pages/dehydration.aspx

https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/sleep/Pages/A-Parents-Guide-to-Safe-Sleep.aspx

https://www.thebump.com/a/dehydration-baby

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb