06 Agustus 2022

Penyebab Bayi Mencret, dan Gejala serta Cara Mengatasinya untuk Cegah Si Kecil Dehidrasi

Waspada jika anak terus-terusan rewel saat buang air besar, Moms!
Penyebab Bayi Mencret, dan Gejala serta Cara Mengatasinya untuk Cegah Si Kecil Dehidrasi

Bayi mencret atau diare adalah salah satu masalah anak yang paling umum. Meski terdengar sepele, mencret bisa menakutkan dan berbahaya.

Tetapi, ketika Moms memiliki bayi yang baru lahir atau kecil, tidak mudah untuk selalu membedakan antara kotoran normal dan mencret bayi.

Umumnya Si Kecil akan buang air besar lebih sering, tergantung pada usianya.

Bayi yang baru lahir bahkan memiliki tinja bertekstur lunak dan agak cair, khususnya selama masih mendapatkan ASI eksklusif.

Selain itu, bentuk dan warna kotoran Si Kecil juga sesuai makanan yang dikonsumsi Moms jika bayi masih mendapatkan ASI.

Oleh karena itu, sebenarnya cukup sulit mengetahui gejala diare pada bayi. Penyebab bayi mencret sendiri sangat beragam dan penting Moms ketahui.

Baca juga: Makanan Ini Justru Sebabkan Bayi Sembelit

Saat mencret dan gejala diare pada Si Kecil muncul, Moms bisa langsung melakukan tindakan pencegahan sehingga kondisinya tidak semakin parah.

Untuk lebih jelasnya, Moms bisa mengetahui penyebab dan cara mengatasi bayi mencret dalam pembahasan berikut ini. Yuk kita cari tahu, Moms.

Gejala Bayi Mencret

Gejala Bayi Mencret
Foto: Gejala Bayi Mencret

Foto: bayi rewel (Orami Photo Stock)

Awalnya, mungkin akan melihat gejala yang ditunjukkan bayi mencret. Beberapa gejala yang menunjukkan bahwa Si Kecil sedang mengalami diare adalah seperti di bawah ini.

Baca Juga: Redakan Diare dan Muntah pada Bayi dengan Makanan Ini

1. Tinja Bayi Baru Lahir

Jika masih mendapatkan ASI eksklusif, tinja bayi baru lahir biasanya kekuningan serta teksturnya cenderung lunak atau cair.

Bayi baru lahir umumnya juga ganti popok atau buang air besar hingga 5 kali sehari.

Terkadang bayi baru lahir yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung buang air besar selama atau tepat setelah menyusu.

Hal ini terjadi karena saat perutnya terisi, ASI akan menstimulasi gerakan ususnya. Dalam waktu 1 bulan, kebanyakan bayi baru lahir buang air besar 1-2 kali sehari.

Sedangkan bayi yang mendapatkan susu formula cenderung buang air besar hanya sekali dalam sehari.

Selain itu, tinja bayi baru lahir yang mengonsumsi susu formula cenderung lebih keras dan bau.

Namun ada beberapa gejala bayi mencret yang harus Moms khawatirkan. Berikut beberapa gejalanya:

  • Anak jarang buang air kecil
  • Terus-terusan rewel dan menangis
  • Mulut kering
  • Menangis tapi tidak mengeluarkan air mata
  • Kulit terlihat lebih kering

Moms juga harus perhatikan apakah Si Kecil mengalami dehidrasi ya. Hal ini dikarenakan saat bayi mencret, cairan akan keluar dari tubuhnya.

Jika Si Kecil kehilangan lebih banyak cairan dibandingkan saat dia menyusu, dia bisa mengalami dehidrasi.

2. Gejala Bayi Dehidrasi Akibat Mencret

Dehidrasi pada bayi baru lahir dan anak kecil dapat terjadi dengan sangat cepat. Berikut ini tanda-tanda dehidrasi pada bayi mencret:

  • Rewel dan menangis
  • Frekuensi pipis berkurang
  • Mulut kering
  • Bagian atas kepala bayi cekung dan lunak
  • Mengantuk dan lesu
  • Kulit bayi tidak kembali setelah dicubit perlahan dan dilepaskan dengan lembut

Pada dehidrasi berat, bayi dapat terlihat mengantuk karena kesadaran yang menurun. Tangan dan kaki pun menjadi dingin, serta napas menjadi cepat.

Bila tidak segera ditangani, dehidrasi dapat berujung pada:

  • Kerusakan ginjal
  • Kejang-kejang
  • Syok hingga kematian

Menurut jurnal Case Reports in Gastrointestinal Medicine, tanatin gelatin dapat dianggap sebagai pengobatan yang bermanfaat.

Khususnya sebagai pelengkap solusi rehidrasi oral untuk pengobatan bayi mencret yang disebabkan karena rotavirus gastroenteritis.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Lemari Baju Bayi, Baju Si Kecil akan Tertata Rapi!

Moms bisa memantau tumbuh kembang anak sesuai usianya dengan fitur Growth Tracker di Orami App!

Dengan fitur ini, Moms dapat mengetahui apakah berat dan tinggi badan, serta lingkar kepala Si Kecil tetap berada dalam batas yang normal, atau justru berisiko dan perlu berkonsultasi ke dokter.

Langsung klik gambar di bawah ini untuk mencobanya, ya!

Penyebab Bayi Mencret

penyebab bayi mencret
Foto: penyebab bayi mencret (https://www.todaysparent.com/wp-content/uploads/2017/04/is-your-kid-afraid-to-poop1280x960.jpg)

Foto: anak buang air (Orami Photo Stock)

Penyebab umum bayi mencret yakni virus yang disebut rotavirus. Rotavirus menyebabkan infeksi pada usus yang disebut gastroesteritis.

Menurut jurnal Case Reports in Gastrointestinal Medicine, rotavirus adalah penyebab diare yang paling parah pada anak-anak.

Demam dan frekuensi muntah pada bayi yang terjadi lebih dari 2 kali per hari adalah gejala umum infeksi rotavirus, yang dianggap sebagai penyebab utama diare dehidrasi parah.

Tanda-tanda ini sering terjadi pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena diare.

Infeksi yang merusak lapisan di dalam usus bayi memungkinkan cairan bocor dan makanan mengalir tanpa proses penyerapan nutrisi.

Dalam beberapa kasus, rotavirus dapat menyebabkan infeksi usus serius hingga dehidrasi.

Biasanya bayi mencret yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur sering menyerang mereka yang berada di tempat penitipan.

Di sana, mereka akan menghabiskan waktu di sekitar anak-anak lain yang terinfeksi.

Sementara, kuman dapat ditangkap dan menyebar dengan mudah melalui kontak satu sama lain atau mainan.

Baca Juga: 6 Makanan Sehat yang Bantu Lawan Infeksi Virus

Vaksin untuk melawan rotavirus diberikan sebagai bagian dari imunisasi rutin yang didapatkan oleh bayi saat usianya 8 minggu dan diberikan kembali saat usianya 12 minggu.

Selain itu, beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab bayi mencret lainnya termasuk:

1. Makanan Padat

Perubahan dalam pola makan bayi Moms dapat menyebabkan perubahan dalam pergerakan usus bayi.

Ada beberapa makanan yang dapat menyebabkan alergi dan kepekaan terhadap makanan yang menyebabkan bayi mencret, yaitu:

2. Efek Obat

Jika bayi Moms harus minum obat seperti antibiotik, itu bisa mengganggu perutnya dan menyebabkan tinja yang encer atau cair.

3. Bepergian

Sama seperti orang dewasa yang juga bisa mengalami diare usai melakukan perjalanan atau bepergian.

Bayi dan anak kecil mungkin memiliki risiko lebih tinggi. Jadi Moms harus berhati-hatilah saat bepergian dengan anak kecil.

4. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis, seperti radang usus dapat menyebabkan bayi mencret.

5. Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi sendiri tidak mungkin menjadi penyebab bayi mencret ya, Moms.

Namun, bayi yang tumbuh gigi cenderung memasukkan segala sesuatu ke mulut mereka, karena mereka merasakan gusi gatal dan tidak nyaman.

Nah, kuman pada mainan atau benda-benda tersebutlah yang tertinggal, serta tangan Si Kecil dapat dengan mudah menemukan jalan ke dalam tubuh anak.

Inilah yang menyebabkan penyakit pada bayi dan juga mencret.

Baca Juga: Ini Tanda Anak Dehidrasi dan Cara Mengatasinya, Catat!

Cara Mengatasi Bayi Mencret

cara mengatasi bayi mencret
Foto: cara mengatasi bayi mencret (https://klikdokter.com/)

Foto: ibu menyusui (Orami Photo Stock)

Karena mencret adalah cara tubuh untuk menyingkirkan kuman, yang terbaik adalah membiarkan penyakitnya berjalan tanpa obat.

"Ibu jangan memberikan obat antidiare kepada bayi," kata Shaista Safder, ahli gastroenterologi anak di Rumah Sakit Arnold Palmer untuk Anak-anak di Orlando.

Selain itu, jangan berikan obat diare apapun pada Si Kecil sebelum usianya 12 tahun, mengingat obat antidiare bisa menimbulkan efek yang sangat serius.

Namun Moms bisa melakukan berbagai cara di bawah ini, saat hendak mengatasi bayi mencret.

1. Berikan Bayi Banyak Cairan

Pastikan Si Kecil minum cukup banyak cairan untuk membantunya meredakan gejala diare dan mencegah dehidrasi. Tetap berikan si kecil ASI atau susu formula seperti biasanya.

Dilansir dari American Academy of Pediatrics, salah satu cara untuk mencegah dehidrasi pada bayi akibat diare adalah dengan memberikannya banyak minum.

Tetap jangan berikan air selain ASI bila sang buah hati masih di bawah usia 6 bulan ya, Moms. Ini karena bisa menggagalkan ASI eksklusif.

Baca Juga: Apa Obat untuk Mengatasi Diare Pada Bayi Usia 9 Bulan?

Moms bisa juga mencoba memberikan larutan oralit kepada si kecil beberapa kali dalam 1 jam.

Larutan oralit juga bisa membantu menggantikan cairan dan garam yang hilang dari tubuh bayi akibat diare.

Moms harus tetap menyusui, memberikan susu formula atau air (jika sudah mendapat MPASI) seperti biasanya selama bayi mencret.

Namun, ada beberapa cairan yang tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 6 bulan dan masih mendapatkan ASI eksklusif, yaitu:

  • Jus buah
  • Minuman yang mengandung glukosa
  • Minuman bersoda

Minuman tersebut hanya akan membuat diare semakin parah.

2. Berikan MPASI yang Tepat

Selain penuh dengan cairan, Moms bisa memilih MPASI yang mengandung serat larut air.

Jenis serat ini dapat mengikat cairan dalam tubuh si bayi, sehingga diare pun berkurang.

Sumber serat larut air yang bisa diberikan misalnya pisang. Jangan memberikan makanan yang bisa memicu mencret pada bayi lebih parah seperti:

  • Makanan yang digoreng
  • Jus kemasan

3. Merawat Kulit Bayi

Popok yang kotor dapat mengiritasi kulit bayi Moms dan menyebabkan ruam popok, jadi sering-seringlah mengganti popok yang basah dan kotor.

Usahakan agar area popok bayi tetap bersih dan kering ya Moms.

Menggunakan salep popok setelah setiap menggantinya juga bisa menenangkan dan menambahkan penghalang pelindung pada kulit anak.

Pastikan untuk mencuci tangan setelah mengganti popok untuk mencegah penyebaran kuman.

4. Perhatikan Gejala Dehidrasi

Awasi tanda-tanda dehidrasi yang tercantum di atas. Mencret dapat menyebabkan diare berat dan dehidrasi.

Dalam kondisi serius, bayi mungkin memerlukan perawatan dengan cairan intravena (IV) di rumah sakit.

5. Jaga Kebersihan

Tergantung pada penyebab mencret, apakah dapat menular dan menyebar ke orang lain di keluarga Moms.

Jadi, cuci tangan setelah mengganti popok anak atau menggunakan kamar mandi. Ingatkan juga anggota keluarga lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Jangan lupa untuk segera membawa Si Kecil ke dokter jika kondisinya masih belum membaik dalam waktu beberapa hari ya, Moms.

Pastikan juga bayi telah divaksinasi untuk mencegah infeksi rotavirus penyebab diare.

Baca Juga: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Kembung dan Mencret

6. Jangan Berikan Susu Mentah

jangan berikan susu mentah pada bayi mencret
Foto: jangan berikan susu mentah pada bayi mencret (Orami Photo Stock)

Foto: segelas susu (Orami Photo Stock)

Susu mentah adalah susu yang tidak dipasteurisasi. Artinya, susu mentah tidak melewati proses pemanasan makanan yang bertujuan untuk membunuh bakteri.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, daya tahan tubuh bayi dan anak-anak umumnya masih cukup lemah sehingga sangat berisiko jika diberi susu mentah.

Mencret pada bayi justru bisa menjadi lebih parah sehabis minum susu mentah.

Pasalnya, susu mentah yang berasal dari hewan mengandung bakteri, seperti:

  • Brucella
  • E. coli
  • Campylobacter
  • Cryptosporidium
  • Listeria
  • Salmonella

Salmonella dan E. coli adalah bakteri yang jadi penyebab diare. Jadi, jangan berikan susu mentah untuk bayi mencret ya, Moms.

Sebagai gantinya, Moms bisa memberikannya ASI bila masih dalam usia ASI eksklusif.

Dikutip dari laporan Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, ASI merupakan:

  • Sumber energi dan cairan bagi anak di usia 6-23 bulan.
  • Memenuhi setengah kebutuhan energi anak usia 6-12 bulan.
  • Memenuhi sepertiga kebutuhan energi anak usia 12-24 bulan.

7. Selain ASI, Bisa Berikan Susu Formula

Selain ASI, Moms juga bisa memberikan susu formula.

Melansir dari situs About Kids Health, susu formula tetap perlu diberikan untuk bayi dan anak kecil yang diare dengan takaran serta jadwal seperti biasanya.

Nah, jika bayi mencret karena alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, maka Moms bisa ganti susu formula ke susu alternatif.

Menurut situs Pregnancy Birth and Baby, pilihan susu formula terbaik untuk bayi dan anak yang diare akibat alergi antara lain:

  • Susu formula berprotein kedelai.
  • Susu formula berbasis asam amino (AAF).
  • Susu yang dihidrolisis secara ekstensif (EHF).

Selain susu sapi, bayi yang alergi dan sedang mengalami diare tidak boleh diberi:

  • Susu kambing.
  • Susu domba.
  • Susu sapi bebas laktosa.
  • Produk yang mengandung susu sapi.

Baca Juga: Diare Usai Minum Susu Sapi? Kenali Kondisi Intoleransi Laktosa dan Cara Menanganinya

Moms tidak perlu panik, karena umumnya kondisi bayi mencret dapat mereda dengan sendirinya.

Namun segera periksakan ke dokter anak jika mencret bertambah parah, terutama jika terdapat tanda-tanda dehidrasi.

Periksakan juga ke dokter bila Si Kecil demam dan/atau muntah lebih dari 24 jam, ada darah pada tinjanya, serta bila perutnya terlihat atau teraba kembung.

  • https://www.verywellfamily.com/diarrhea-in-the-breastfed-baby-431632#:~:text=The%20most%20important%20thing%20you,to%20rest%20your%20child's%20stomach.
  • https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/diarrhea-0-12-months/
  • https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea
  • https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment
  • https://www.parents.com/baby/health/diarrhea/diarrhea-101/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3350249/
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Diarrhea-in-Babies.aspx
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3350249/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb