31 Maret 2023

Diet Defisit Kalori, Cara Ampuh Turunkan Berat Badan!

Diet defisit kalori kabarnya ampuh untuk menurunkan berat badan. Moms tertarik untuk mencoba?
Diet Defisit Kalori, Cara Ampuh Turunkan Berat Badan!

Sebagai usaha dalam menurunkan berat badan, ada banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya diet defisit kalori.

Tidak hanya dengan olahraga, tetapi juga mengurangi konsumsi kalori yang masuk ke tubuh.

Diet defisit kalori menjadi salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

Diet defisit kalori pun aman untuk dilakukan asal dilakukan dengan cara yang benar.

Ketahui seperti apa pengertian diet defisit kalori dan bagaimana cara melakukannya?

Yuk, simak pembahasan mengenai defisit kalori berikut ini Moms!

Baca Juga: Begini Cara Diet 3 Hari Turun 5 Kg (Diet Militer) yang Mudah dan Cepat

Pengertian Diet Defisit Kalori

Berat Badan Anak
Foto: Berat Badan Anak (Shutterstock.com)

Banyak orang mengonsumsi jumlah kalori lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menjaga berat badan idealnya.

Kalori adalah unit energi yang Moms peroleh dari makanan dan minuman.

Konsumsi kalori berlebihan tanpa melakukan aktivitas fisik untuk membakar lemak berlebih tersebut, maka kalori ekstra itu akan disimpan tubuh sebagai lemak di bagian paha, perut, dan seluruh tubuh.

Dan saat kita mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang kita bakar, kita sudah mencapai defisit kalori.

Karena itu, pada dasarnya diet defisit kalori merupakan pola makan dengan mengurangi asupan kalori yang masuk dalam tubuh setiap harinya.

Dalam jurnal yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition, kalori yang kita bakar atau keluarkan setiap hari, juga dikenal sebagai pengeluaran kalori, mencakup tiga komponen berikut:

  • Pengeluaran energi istirahat (REE). REE mengacu pada kalori yang digunakan tubuh Moms saat istirahat untuk fungsi yang membuat kita tetap hidup, seperti pernapasan dan sirkulasi darah.
  • Efek termik makanan. Ini melibatkan kalori yang dikeluarkan tubuh untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan.
  • Pengeluaran energi aktivitas. Ini mengacu pada kalori yang Moms keluarkan selama olahraga seperti olahraga dan aktivitas yang tidak berhubungan dengan olahraga, termasuk gelisah dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Jika Moms memberikan tubuh lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan untuk mendukung ketiga komponen pengeluaran kalori ini, maka akan membuat tubuh kita mengalami defisit kalori.

Melakukannya secara konsisten untuk waktu yang lama menghasilkan penurunan berat badan.

Sebaliknya, berat badan kita akan bertambah jika secara teratur memberikan kalori lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi-fungsi ini. Ini disebut surplus kalori.

Dalam jurnal Association for Psychological Science, disebutkan bahwa ukuran porsi makan menentukan pasokan energi, dan yang harus ditangani sebagai pencegahan dan penanganan obesitas.

Jika Moms berencana melakukan diet defisit kalori sebagai usaha untuk menurunkan berat badan, maka simak bagaimana cara melakukannya dan seperti apa sisi pro dan kontra dari diet defisit kalori ini.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Menu Diet Keto untuk Pemula

Tips Melakukan Diet Defisit Kalori

Pada dasarnya, untuk memastikan penurunan berat badan yang sehat, wanita tidak boleh mengonsumsi kurang dari 1.200 kalori per hari.

Sedangkan pria tidak kurang dari 1.500 kalori, menurut Dietary Guideline for Americans.

Jika Moms ingin memotong kalori dari diet untuk membuat defisit kalori, maka tidak selalu membutuhkan perubahan yang drastis.

Berikut ini beberapa tips melakukan diet defisit kalori yang bisa dilakukan.

1. Ketahui Kalori yang Dibutuhkan dalam Sehari Agar Diet Defisit Kalori Lancar

Nasi Putih
Foto: Nasi Putih (Freepik.com/Xb100)

Untuk melakukan diet defisit kalori, Moms perlu tahu seberapa banyak kalori yang dibutuhkan.

Ini karena setiap orang punya kebutuhan kalori berbeda, tergantung usia, aktivitas fisik, jenis kelamin, dan usia.

Moms bisa menggunakan kalkulator kalori untuk menghitung seberapa banyak kalori yang dibutuhkan dalam sehari untuk bisa mengurangi berat badan. Misalnya, dari situs Calculator.net.

Mengutip Journal of The Academy of Nutrition and Dietitics, bagi kebanyakan orang, defisit kalori 500 kalori per hari sudah cukup menurunkan berat badan dan tidak memengaruhi rasa lapar atau tingkat energi.

Namun, seperti yang sudah diketahui, jumlah kebutuhan kalori setiap orang berbeda.

Hal tersebut ditentukan oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, tinggi, berat badan, tingkat aktivitas serta sistem metabolisme masing-masing.

Jadi, Moms dan Dads harus tahu terlebih dahulu dan pastikan berapa banyak kalori yang dibutuhkan tubuh, ya!

Tentunya hal ini sangat berdampak besar agar diet defisit kalori bisa berhasil.

Baca Juga: Anti Gemuk, Yuk Coba 8 Camilan Rendah Kalori Ini!

2. Lakukan Aktivitas Fisik

Olahraga Lari
Foto: Olahraga Lari (Orami Photo Stock)

Olahraga dapat mendukung penurunan berat badan lebih cepat jika Moms melakukan diet defisit kalori.

National Health Service menyarankan, orang dewasa harus melakukan beberapa jenis aktivitas fisik setiap hari daripada tidak sama sekali.

Moms dapat melakukan gerakan olahraga yang sederhana, seperti gerakan kardio lompat tali, squat, plank, sit-up dan push-up, serta gerakan lainnya.

Untuk waktu olahraganya, American College of Sports Medicine menyarankan durasi selama 150 menit berolahraga per minggu, atau sekitar 30 menit selama lima hari seminggu.

3. Kurangi Asupan Karbohidrat

Makan Makanan Sehat
Foto: Makan Makanan Sehat (Freepik.com/jcomp)

Asupan karbohidrat diperlukan tubuh sebagai sumber energi.

Tetapi, Moms juga perlu memerhatikan jenis karbohidrat yang dikonsumsi dan juga porsinya. Terutama bila hendak melakukan diet defisit kalori.

Meskipun tidak ada patokan pasti tentang asupan karbohidrat dalam sehari, Moms bisa memilih jenis karbohidrat yang lebih sehat.

Menurut Diabetes, berikut ini pilihan karbohidrat yang bisa dikonsumsi:

  • Pilih roti gandum dan sereal.
  • Makan buah utuh (bukan dibuat jus) untuk asupan serat.
  • Konsumsi quinoa sebagai alternatif pasta.
  • Makan biji dan kacang-kacangan sebagai sumber serat karbohidrat rendah
  • Pilih susu dan yogurt tanpa pemanis

Baca Juga: 5 Tips Menjalankan Diet Garam dan Manfaatnya

4. Minum Air Putih yang Cukup

Minum Air
Foto: Minum Air (Orami Photo Stock)

Terakhir, adalah minum air putih yang cukup untuk membantu menurunkan berat badan.

Disarankan, konsumsi air sebanyak 30 mL/berat badan dalam sehari.

Tidak hanya memiliki 0 kalori, minum air putih juga dapat membantu membakar kalori lho, Moms.

Jurnal National Library of Medicine mengkaji 12 orang yang minum 500 mL air dingin dan air mineral biasa.

Hasilnya, mereka mengalami peningkatan pengeluaran energi dan membakar kalori antara 2-3 persen lebih banyak dari biasanya dalam 90 menit setelah minum air.

5. Jangan Minum Minuman yang Mengandung Kalori

Minuman Soda
Foto: Minuman Soda (Orami Photo Stock)

Moms mungkin bisa menghilangkan beberapa ratus kalori dari makanan hanya dengan mengurangi atau menghilangkan asupan minuman manis seperti soda, jus buah, dan minuman kopi spesial.

Minuman beralkohol juga mengandung banyak kalori.

Kalori dari minuman ini tidak memberikan rasa kenyang, dan jika berlebihan, dapat menyebabkan penambahan berat badan, penyakit jantung, dan diabetes.

Baca Juga: Mengetahui Jumlah Kalori Nasi Putih, Apakah Benar Bisa Menambah Berat Badan?

6. Batasi Makanan Olahan Tinggi

Sereal dan Yoghurt
Foto: Sereal dan Yoghurt (Freepik.com/freepik)

Dalam U.S. National Library of Medicine disebutkan bahwa gula, lemak, dan garam dalam makanan olahan tinggi, termasuk minuman manis, makanan cepat saji, makanan penutup, dan sereal sarapan, membuat makanan berkalori tinggi ini sangat enak dan mendorong konsumsi berlebih.

Jadi untuk melakukan diet defisit kalori, Moms harus mengurangi konsumsi makanan ini.

Makanan olahan minimal kaya vitamin, mineral, dan serat dan termasuk makanan seperti protein tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan.

Pola makan yang kaya akan makanan olahan minimal akan membantu mencegah kita makan berlebihan dan memastikan Moms mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Jika pola makan saat ini terdiri dari banyak makanan yang diproses, perlahan-lahan mulailah ganti makanan tersebut dengan makanan yang diproses minimal.

Misalnya, tukar sereal manis dengan oatmeal dengan buah, atau tukar keripik dengan almond asin ringan.

7. Makan Makanan Rumahan

Resep Tempe Goreng Wijen
Foto: Resep Tempe Goreng Wijen (Cookpad.com/DapurKobe)

Mempersiapkan dan menyantap makanan kita di rumah bisa membantu Moms untuk melakukan diet defisit kalori karena memungkinkan Moms untuk mengontrol bahan dan ukuran porsi makan.

Jurnal yang diterbitkan Public Health Nutrition menunjukkan bahwa orang yang memasak makan malam di rumah 6–7 kali per minggu mengonsumsi rata-rata 137 kalori lebih sedikit per hari, dibandingkan orang yang memasak makan malam di rumah 0–1 kali per minggu.

Makan makanan rumahan juga dikaitkan dengan kualitas makanan yang lebih baik, peningkatan asupan buah dan sayuran, penurunan kadar lemak tubuh, dan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Terlebih lagi, sering memasak di rumah dapat menghemat uang kita juga lho, Moms.

Baca Juga: Ketahui Kebutuhan Kalori Per Hari dan Cara Menghitungnya

Itu dia Moms, pengertian dan tips melakukan diet defisit kalori.

Untuk Moms yang ingin mencoba diet ini, defisit kalori sebesar 500 kalori per hari efektif untuk menurunkan berat badan secara sehat dan berkelanjutan.

Menghentikan minum minuman manis, meminimalisir makanan instan, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, serta makan makanan rumahan dapat membantu kita mencapai berat badan yang diinginkan. Jadi, selamat memulai, Moms!

Jika Moms atau Dads masih membutuhkan informasi lebih dan ingin bertanya mengenai diet defisit kalori, maka jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3302369/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3302369/
  • https://health.gov/sites/default/files/2019-09/2015-2020_Dietary_Guidelines.pdf
  • https://jandonline.org/article/S2212-2672(15)01636-6/pdf
  • https://www.acsm.org/blog-detail/acsm-blog/2017/05/16/science-of-exercise
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24684853/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb