16 Februari 2021

7 Doa ketika Hujan dan Amalannya, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!

Baca doa ketika hujan ini agar air tersebut menjadi manfaat bagi bumi
7 Doa ketika Hujan dan Amalannya, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!

Memasuki musim hujan, ada sebagian orang yang mulai bersiap. Namun ada juga orang yang berkeluh kesah dan menyalahkan hujan jika terjadi bencana. Padahal, hujan adalah nikmat yang Allah SAW ciptakan untuk seluruh makhluk di bumi.

Padahal, dalam Alquran Allah SWT mengatakan bahwa hujan adalah bentuk rahmat atau kasihsayang-Nya. Allah berfirman: "Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih." (QS Al Furqan: 48).

Sebagai insan beragama, kejadian alam seperti itu hendaknya tidak hanya disikapi sebagai sunnatullah. Bahwa hujan merupakan kurnia, dan diharapkan tidak menjadi musibah seperti menimbulkan banjir, tanah longsor, dan sebagainya.

Bukan hanya berupa rezeki, saat hujan turun juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Hal tersebut juga dijelaskan dalam sebuah hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda terkait hal tersebut:

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: do’a ketika adzan dan do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no 3078).

Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa ketika hujan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sebab, doa yang dibaca ketika hujan akan lebih diijabah, terutama jika doa tersebut mengharapkan kebaikan seperti meminta kemanfaatan atas turunnya hujan. Dan berlaku hal yang sama jika memanjatkan doa yang lain.

Simak doa ketika hujan dan doa lainnya, serta adab saat turun hujan yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Musim Hujan, Ini Persiapan Sebelum Banjir

Doa Ketika Hujan dan Kejadian yang Menyertainya

Doa Ketika Hujan -1
Foto: Doa Ketika Hujan -1

Foto: Orami Photo Stock

Selain membaca doa ketika hujan, ada beberapa doa lain yang bisa dibacakan, misalnya doa ketika hujan lebat. Apa saja?

1. Doa Turun Hujan

Dilansir Jatim NU ketika hujan, umat muslim dianjurkan untuk membacakan doa ketika hujan sebagai permohonan untuk diberikan hujan yang bermanfaat, serta dihindarkan dari hujan yang membawa bencana. Karena sejatinya, hujan diturunkan untuk memberi keberkahan bagi bumi dan seisinya.

Doa ketika hujan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW seperti diriwayatkan dalam salah satu hadis dari Ummul Mukminin, Aisyah RA saat berkata, “Nabi SAW ketika meliha turunnya hujan, beliau mengucap ‘allahumma shoyyiban nafi’an’.” (HR Bukhari No 1032).

Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah).

2. Doa ketika Hujan Lebat

Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW pernah memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Namun ketika hujan turun, hujan tersebut begitu lebat. Rasulullah SAW pun kembali memohon kepada Allah SWT agar cuaca kembali cerah.

Rasulullah SAW membaca doa ketika hujan lebat dengan bacaan: “Allahumma hawalaina wa laa ‘alaina, allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.”

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami ‒bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari nomor 1014).

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya karena banyaknya curah air yang turun ke bumi. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)

3. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

Diriwayatkan dalam salah satu hadis Imam Muslim, ketika hujan turun disertai angin kencang Nabi Muhammad SAW membacakan doa: “Allahumma inni as aluka khairahaa wa khaira maa fiiha khaira maa ursilat bih, wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih.”

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, serta kebaikan yang Engkau sertakan kirimkan bersamanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, serta kejahatan yang Engkau krimkan bersamanya.” (HR Muslim).

4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

Seperti diriwayatkan dalam hadis Imam Malik, ketika turun hujan disertai petir, Nabi Muhammad SAW kemudian membaca doa ketika hujan yang disertai petir, yakni: “Subhanallazi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.”

Artinya: “Masa Suci Allah yang dengan memuji-Nya, bertasbihlah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya,” (HR Malik).

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan

5. Doa ketika Hujan Selesai

Pada dasarnya, diturunkannya hujan adalah bentuk karunia serta berkah dari Allah SWT kepada bumi dan seisinya. Oleh karena itu, manusia patut untuk mensyukuri turunnya hujan dengan mengamalkan beberapa doa misalnya doa ketika turun hujan maupun sesudah turun hujan.

Doa setelah hujan yakni: “Muthirnaa bifadillahi wa rahmatihi.” Yang artinya: “Diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah SWT dan rahmat-Nya,”.

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi SAW melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang.

Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).

6. Doa ketika Mendengar Petir dan Gemuruh

Saat hujan juga sering terdengar suara petir dan gemuruh. Imam Ahmad mengatakan bahwa Rasulullah SAW apabila mendengar suara tersebut, beliau berdoa: "Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu.” (HR Turmuzi dan Bukhari di dalam Kitabul Adab).

Ada juga bacaan lain yang telah dicontohkan, seperti yang diriwayatkan dari Ali ibn Abi Thalib RA bahwa Nabi SAW membaca doa berikut apabila mendengar suara guruh: “Mahasuci Tuhan yang guruh bertasbih dengan memuji-Nya.”

Ibnu Zakaria pernah berkata bahwa barang siapa yang mendengar suara guruh, lalu membaca doa tersebut maka orang tersebut tidak akan disambar petir.

Dari Abdullah ibnuz Zubair, disebutkan bahwa apabila ia mendengar suara guruh, sedangkan ia dalam keadaan berbicara, maka ia menghentikan pembicaraannya dan mengucapkan doa, "Mahasuci Tuhan yang guruh dan para malaikat bertasbih kepada-Nya dengan memuji-Nya karena takut kepada-Nya." Lalu ia berkata, "Sesungguhnya suara ini benar-benar merupakan peringatan yang keras bagi penduduk bumi."

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Tuhan kalian telah berfirman: "Sekiranya hamba-hamba-Ku taat kepada-Ku, tentulah Aku sirami mereka dengan air hujan di malam hari, dan Aku terbitkan kepada mereka matahari di siang harinya, dan tentulah Aku tidak akan memperdengarkan suara guruh kepada mereka.”

7. Amalan Ketika Turun Hujan

Islam mengajarkan banyak sekali amalan untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT dalam setiap sendi kehidupan manusia. Tak terkecuali saat hujan. Sebab, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk umat Muslim dalam menyikapi hujan, seperti:

  • Takut azab ketika mendung. Ketika mendung datang, Nabi Muhammad SAW begitu khawatir jika mendung tersebut merupakan tanda akan datangnya kemurkaan dan azab Allah SWT.
  • Membaca doa ketika hujan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Ketika turun hujan, umat muslim disunnahkan untuk membaca doa mengharap hujan tersebut mendatangkan kebaikan dan bukan keburukan.
  • Berdoa ketika turun hujan lebat. Sama seperti ketika turun hujan biasa, jika hujan turun dengan lebat, umat muslim juga dianjurkan untuk membacakan doa agar terhindar dari hujan yang membawa bencana.
  • Mengambil berkah dari hujan dan tidak mencelanya. Nabi Muhammad SAW mengingatkan bahwa umat muslim tidak boleh mencela sesuatu atau makhluk yang tidak bisa berbuat apa-apa, misalnya hujan.
  • Berdoa setelah turun hujan. Ketika hujan telah selesai, umat muslim juga dianjurkan untuk membacakan doa agar hujan tersebut memberikan manfaat.

Baca Juga: Musim Hujan, Waspadai Flu Menyerang Anak

Hujan Menurut Sains

Doa Ketika Hujan -2
Foto: Doa Ketika Hujan -2

Foto: Orami Photo Stock

Air hujan yang juga disebut presipitasi, adalah fitur alami sistem cuaca bumi. Arus udara di atmosfer membawa air yang menguap dari laut dan permukaan bumi naik ke langit. Cairan yang menguap mengembun di udara dingin, membentuk awan hujan yang dipenuhi kelembaban.

Efek air hujan yang paling dikenal dan paling penting adalah memberi air untuk diminum. Menurut United States Geological Survey , air hujan merembes ke tanah dalam proses yang disebut infiltrasi.

Sebagian air merembes jauh di bawah lapisan atas tanah di mana ia mengisi ruang di antara batuan bawah permukaan yang menjadi air tanah. Kurang dari 2 persen air bumi adalah air tanah, tetapi dapat menyediakan 30 persen air tawar. Tanpa air hujan, air minum akan menjadi lebih langka.

Menurut National Climatic Data Center, tempat terbasah di dunia dengan jumlah rata-rata curah hujan tahunan tertinggi adalah Lloro, Kolombia dengan ketinggian 523,6 inci. Daerah di Amerika Serikat dengan peringkat tertinggi adalah Gunung Waialeale, Hawaii dengan rata-rata 460 inci per tahun. Lokasi terkering di dunia juga ada di Amerika Selatan: Di Arica, Chili dengan curah hujan tahunan rata-rata 0,03 inci.

Daerah yang menerima curah hujan tinggi dapat memanfaatkan kelebihan air dengan ‘memanennya’. Misalnya dengan menggunakan air hujan untuk mandi, menyiram toilet, dan irigasi tanaman menghemat pasokan air bersih yang dimurnikan untuk umum.

Orang-orang di seluruh dunia dapat memanen air hujan. Membangun sistem tangkapan air dengan talang, downspouts, dan tangki penyimpanan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber air tradisional dan memanfaatkan sumber daya alam yang terbarukan.

Air hujan mungkin memainkan peran kunci dalam menciptakan iklim di wilayah tertentu. Keberadaannya di atmosfer menyediakan jenis penguapan langsung yang menggantikan kelembapan dan panas di sistem awan.

Menurut studi kolaboratif antara Cal Tech dan University of Colorado , penguapan curah hujan adalah bagian dari yang menghasilkan kelembapan tropis. Studi tersebut menemukan bahwa antara 20 dan 50 persen curah hujan di daerah tropis menguap dan tidak pernah mencapai tanah.

Ada dua kebaikan bagi seseorang yang memanjatkan doa ketika hujan, yakni mengakui kelemahan sebagai manusia yang meminta perlindungan dari Allah SWT dari apa-apa yang tidak bisa dikendalikannya, dan juga bentuk syukur. Maka, nikmat mana lagi yang akan didustakan umat muslim?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb