17 Juli 2023

Benarkah Menopause dan Susah Tidur Berhubungan? Cek Faktanya

Fase menopause ternyata menyebabkan wanita mengalami insomnia. Benarkah?
Benarkah Menopause dan Susah Tidur Berhubungan? Cek Faktanya

Menopause dan susah tidur atau insomnia adalah dua kondisi yang berkaitan.

Beberapa wanita yang mengalami menopause dapat mengalami insomnia, gangguan tidur di malam hari.

Hal ini merupakan respons efek samping normal dari menopause yang bisa juga disebabkan oleh gejala menopause lain, seperti hot flashes.

Melansir dari National Sleep Foundation, menopause adalah masa perubahan hormonal, fisik dan psikologis utama bagi wanita. Umumnya, gejala menopause bervariasi.

Selama fase perimenopause atau transisi, ovarium wanita secara bertahap (selama beberapa tahun) menurunkan produksi estrogen dan progesteron.

Jika seorang wanita mengalami pengangkatan ovarium karena operasi ooforektomi, menstruasi akan berakhir tiba-tiba dan gejala menopause menjadi lebih parah.

Yuk, simak pembahasan mengenai menopause dan susah tidur berikut ini!

Baca Juga: Moms, Ini 12 Tanda Jelang Menopause yang Perlu Diketahui

Kaitan Menopause dan Susah Tidur

Menopause dan Susah Tidur (Pixabay.com)
Foto: Menopause dan Susah Tidur (Pixabay.com)

Satu tahun setelah periode menstruasi berhenti, seorang wanita akan mencapai menopause rata-rata sekitar usia 50.

Dalam masa peri-menopause ke pasca-menopause itulah banyak wanita mengalami masalah tidur.

Kondisi ini juga termasuk hot flashes, gangguan mood, insomnia dan gangguan tidur. Masalah tidur sering kali disertai dengan depresi dan kecemasan.

Secara umum, 61 persen wanita pasca-menopause mengeluhkan kesulitan tidur nyenyak yang merupakan gejala insomnia.

Perubahan dan penurunan kadar estrogen menyebabkan banyak gejala menopause termasuk hot flashes, yang merupakan perasaan panas tak terduga di seluruh tubuh disertai keringat.

Gejala ini biasanya terjadi di sekitar wajah dan menyebar ke dada yang memengaruhi 75-85 persen wanita menopause. Sebelum hot flashes, suhu tubuh juga akan naik.

Hot flashes berlangsung rata-rata tiga menit yang menyebabkan kurang efisiensi tidur.

Kebanyakan wanita yang mengalami menopause dan susah tidur juga mengalami hot flashes selama satu tahun.

Namun, sekitar 25 persen wanita justru mengalami hot flashes selama lima tahun.

Sementara itu, sekitar 59 persen wanita usia 35 dan 55 tahun lebih banyak mengalami masalah gangguan tidur dalam periode 4-8 tahun sebelum menopause yang umumnya disebut sebagai perimenopause.

Bahkan, para peneliti mengatakan bahwa kelompok wanita ini lebih cenderung mengalami insomnia daripada yang lain.

Itu tadi kaitan antara menopause dan susah tidur. Moms juga perlu tahu soal penyebabnya, lho.

Penyebab Susah Tidur saat Menopause

Penyebab Susah Tidur
Foto: Penyebab Susah Tidur (Pexels.com)

Menopause adalah fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya menstruasi dan penurunan produksi hormon reproduksi.

Momen ini dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan dan kualitas hidup wanita, termasuk tidur.

Moms perlu mengetahui bahwa menopause dan susah tidur saling berhubungan.

Berikut ini beberapa hal yang jadi penyebab susah tidur menjelang dan saat menopause:

Saat memasuki masa menopause, wanita mengalami penurunan tingkat hormon estrogen dan progesteron...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb