27 Maret 2023

Gejala Penyakit Gastritis dan Cara Mengobatinya, Simak Moms!

Mengubah gaya hidup menjadi salah satu pengobatannya.
Gejala Penyakit Gastritis dan Cara Mengobatinya, Simak Moms!

Penyakit gastritis merupakan sebuah penyakit karena terjadinya peradangan pada mukosa lambung.

Kondisi kesehatan ini dapat menjadi kronis.

"Gastritis biasanya sangat berhubungan dengan adanya infeksi karena bakteri Helicobacter pylori atau gangguan imun (immune mediated)," jelas dr. Lianda Siregar, Sp.PD-KGEH, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah – Puri Indah.

Sementara dalam Scandinavian Journal of Gastroenterology disebutkan bahwa, gastritis kronis masih menjadi salah satu infeksi serius paling umum yang terjadi.

Kondisi ini bahkan bisa menjadi konsekuensi terhadap penyakit seperti tukak lambung atau kanker lambung.

Ketahui lebih lanjut tentang penyakit gastritis, mulai dari penyebab hingga cara mengobatinya berikut ini.

Baca Juga: Mengenal Antasida, Solusi Sakit Maag atau Asam Lambung

Patofisiologi Gastritis

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Freepik.com/katemangostar)

Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai perubahan fisiologis yang terjadi akibat adanya proses patologi.

Nah, hal ini dijelaskan oleh dr. Andry Surandy, Sp.PD-KGEH Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

"Patofisiologi dasar dari gastritis adalah gangguan keseimbangan faktor agresif (asam lambung dan pepsin) dan faktor defensif (ketahanan mukosa)," jelas dr. Andry Surandy.

Faktor-faktor yang dapat mengancam ketahanan mukosa lambung terdiri dari:

Baca Juga: Madu untuk Asam Lambung, Apakah Efektif?

Sementara, gaster memiliki lapisan epitel mukosa yang secara konstan terpapar oleh berbagai faktor endogen hingga memengaruhi integritas mukosanya.

Faktor endogen tersebut berupa asam lambung, pepsin, dan garam empedu.

Sedangkan faktor eksogennya adalah obat-obatan, alkohol, dan bakteri yang dapat merusak epitel mukosa lambung, misalnya Helicobacter Pylori.

Oleh karena itu, gaster memiliki faktor defensif yang melindungi integritas mukosanya, yaitu:

  • Produksi mukus yang di dalamnya terdapat prostaglandin, memiliki peran penting dalam mempertahankan maupun menjaga integritas mukosa lambung.
  • Secara mikroskopis, lambung memiliki epitel dan pembuluh darah kecil (mikrovaskuler) untuk menjaga agar lambung tetap sehat.

"Gastritis terjadi sebagai akibat dari mekanisme pelindung ini hilang atau rusak, sehingga dinding lambung tidak memiliki pelindung terhadap asam lambung," tambah dr. Andry Surandy.

Baca Juga: Mengobati Sakit Maag dengan New Enzyplex

Etiologi Gastritis

Gastritis
Foto: Gastritis (Orami Photo Stock)

Etiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang asal atau penyebab.

Secara bahasa, etiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Aitia dan Logos.

Aitia bisa diartikan dengan penyebab, sementara logos berarti ilmu.

Etiologi atau penyebab gastritis adalah sebagai berikut:

  • Iritan: Makanan pedas, banyak merica, asam, mengandung gas, konsumsi jamu tertentu, obat-obatan penghilang nyeri, obat-obatan pengencer darah.
  • Makan yang tidak teratur.
  • Stres psikologis atau fisik.
  • Refluks cairan empedu dari usus.
  • Infeksi kuman Helicobacter pylori.

Perbedaan Maag Akut dan Kronis

Perbedaan Maag dan Asam Lambung
Foto: Perbedaan Maag dan Asam Lambung (Freepik.com/user14636459)

Kondisi gastritis ini memang sering dikaitkan dengan maag ya, Moms.

Menurut penjelasan dr. Andry Surandy, istilah akut pada penyakit terjadi secara mendadak dalam waktu singkat.

"Istilah akut jika digunakan untuk penyakit adalah penyakit yang terjadi secara mendadak dalam waktu singkat, dan biasanya merupakan serangan penyakit yang serius," kata dr. Andry Surandy.

Apabila digunakan untuk nyeri, istilah akut digunakan untuk menggambarkan rasa sakit yang hebat dan teramat sangat.

Sedangkan kronis mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam kurun waktu lama atau secara perlahan.

Gangguan kesehatan yang kronis berpotensi menjadi penyakit yang serius jika tidak segera ditangani.

Kronis juga berarti sesuatu yang bisa kumat sewaktu-waktu dan berulang atau penyakit menahun.

"Berdasarkan definisi dunia kedokteran, gastritis dikatakan kronik apabila terdapat infiltrasi sel-sel radang yang terjadi pada lamina propria dan daerah intra epitelial terutama terdiri atas sel-sel radang kronik, yaitu limfosit dan sel plasma," jelas dr. Andry Surandy.

Gastritis kronis didefinisikan secara histologis sebagai peningkatan jumlah limfosit dan sel plasma pada mukosa lambung.

Sehingga untuk menegakkan diagnosis, membutuhkan sampel mukosa lambung yang didapatkan melalui pemeriksaan gastroskopi.

Pada gastritis akut, penderita tidak mendapatkan sel-sel radang kronis pada pemeriksaan histologi.

Baca Juga: Maag Akut, Peradangan atau Pembengkakan Tiba-tiba pada Lapisan Lambung

Gejala Gastritis

Perempuan Sakit Maag
Foto: Perempuan Sakit Maag (Freepik.com/benzoix)

Ada beberapa gejala penyakit gastritis yang dapat terjadi.

Lebih lanjut, dr. Hasan mengatakan, gejala-gejala gastritis meliputi perut terasa nyeri, kembung, sering sendawa, nafsu makan menurun, hingga mual dan muntah.

Menurut jurnal Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG), beberapa gejala ini mungkin juga merupakan tanda-tanda penyakit lain.

Contohnya GERD, gangguan lambung atau usus, atau kutu perut (gastroenteritis).

Orang dengan gastritis kronis sering kali hanya memiliki gejala ringan, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Akan tetapi, mereka mungkin memiliki gejala seperti yang berhubungan dengan gastritis akut.

Mengutip National Health Service (NHS), banyak penderita gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri tidak menunjukkan gejala apa pun.

Dalam kasus lain, gastritis dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit perut yang menggerogoti atau terbakar, merasa sakit, dan merasa kenyang setelah makan.

Jika lapisan lambung telah aus (gastritis erosif) dan terkena asam lambung, maka gejalanya dapat berupa nyeri, pendarahan, atau tukak lambung.

Gejala maag bisa datang secara tiba-tiba dan parah (gastritis akut) atau berlangsung lama (maag kronis).

Baca Juga: Obat Rebamipide, Solusi Penyembuhan Tukak Lambung

Penyebab Gastritis

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Freepik.com/jcomp)

Mengutip Mayo Clinic, peradangan penyakit gastritis paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang sama dengan penyebab tukak lambung.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi, RS Pondok Indah - Pondok Indah, dr. Hasan Maulahela, Sp. PD-KGEH, menyebutkan tentang beberapa penyebab penyakit gastritis.

"Gastritis dapat disebabkan paparan asam lambung tinggi dalam waktu lama, infeksi kuman Helicobacter pylori, konsumsi alkohol, atau obat-obatan yang berlebihan," jelasnya.

Infeksi H.pylori di masa kanak-kanak adalah penyebab utama dari kondisi penyakit gastritis kronis.

Selain itu, penggunaan obat pereda nyeri tertentu secara teratur dan minum terlalu banyak alkohol juga dapat menyebabkan penyakit gastritis.

Gastritis dapat terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut), atau muncul perlahan seiring waktu (gastritis kronis).

Dalam beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan maag dan peningkatan risiko kanker perut.

Namun, bagi kebanyakan orang, gastritis tidak serius dan membaik dengan cepat dengan pengobatan.

Baca Juga: 13+ Makanan untuk Penderita Maag yang Aman Dikonsumsi

Diagnosis Gastritis

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)

Gejala nyeri pada ulu hati, kembung, cepat kenyang, hingga rasa nyeri setelah makan tidak menjamin bahwa seseorang sudah mengalami kerusakan atau cedera (injury) pada dinding lambungnya.

Kecuali sudah terjadi perdarahan dari dinding lambung setelah mengonsumsi obat pereda nyeri atau obat pengencer darah.

Misalnya seperti penggunaan aspirin dosis rendah dalam waktu lama, dan pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan muntah darah atau buang air besar berwarna hitam.

"Untuk mendiagnosis gastritis tidak cukup hanya dengan gejala, tanya jawab dengan dokter mengenai penyebab atau konsumsi obat tertentu (NSAIDs, antibiotika tertentu) juga dapat memberikan informasi tentang kondisi dinding lambung pasien," ujar dr. Lianda Siregar.

Ia menambahkan, diagnosis gastritis ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi dan hasil pemeriksaan patologi anatomi dari jaringan biopsi endoskopi.

"Dengan pemeriksaan endoskopi, kita dapat melihat kondisi sebenarnya dari dinding lambung pasien, apakah terlihat erosi atau tidak, ulkus atau massa (tumor) atau tidak, serta kelainan lainnya berupa varises di esofagus dan lambung atau tidak," lanjut dr. Lianda.

Diagnosis gastritis ditegakkan berdasarkan kriteria Sydney (sidney classification) dari hasil histopatologi (pemeriksaan keseluruhan) dinding lambung.

Baca Juga: Mengenal Nasogastric Tube, Selang untuk Memasukkan Makanan Langsung ke Lambung

Cara Mengatasi Gastritis

Ilustrasi Obat-obatan
Foto: Ilustrasi Obat-obatan (Cloudfront.net)

Dokter Hasan menyebutkan bahwa penanganan dari penyakit gastritis adalah dengan menurunkan kadar asam lambung dengan obat-obatan.

Bila ditemukan kuman, dokter akan memberikan antibiotik dan menyarankan untuk menghindari penyebab hingga mengubah pola makan.

Jika perubahan gaya hidup ini tidak cukup untuk meringankan gejala, maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan pengobatan.

Tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejala, obat-obatan golongan inhibitor pompa proton (PPI) seperti omeprazole atau pantoprazole dapat membantu mengurangi produksi asam lambung.

Pengobatan penyakit gastritis bisa juga dengan H2 blocker, seperti ranitidine dan famotidine, untuk mengurangi produksi asam.

Sementara obat golongan antasida, seperti aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida, dapat menetralkan asam yang sudah ada dalam perut.

Nah, selain obat-obatan yang disebutkan di atas, obat sukralfat boleh dikonsumsi oleh bagi penderita gastritis, Moms.

"Penderita gastritis diperbolehkan untuk mengonsumsi obat sukralfat. Sukralfat diminum sesaat sebelum makan untuk melapisi dinding saluran cerna dari bersentuhan langsung dengan makanan yang dimakan," jelas dr. Andry Surandy.

Apabila ada faktor lain yang akan menyebabkan terjadinya gastritis, maka Moms sebaiknya menghindarinya.

Baca Juga: 13 Bahan yang Bisa Moms Jadikan Obat Sakit Perut Alami

Dampak Penyakit Gastritis Tidak Ditangani dengan Baik

Sakit Perut Sebelah Kiri Atas
Foto: Sakit Perut Sebelah Kiri Atas (Medicalnewstoday.com)

Menurut dr. Hasan, ada beberapa dampak yang akan terjadi jika penyakit gastritis tidak ditangani dengan baik.

"Apabila tidak ditangani dengan baik, mukosa lambung dapat terjadi erosi atau perlukaan pada lambung yang lama kelamaan dapat berujung menjadi keganasan," terangnya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan ada beberapa kriteria orang-orang yang rentan mengalami penyakit gastritis, yaitu:

  • Mengonsumsi obat-obatan nyeri dalam jangka waktu lama.
  • Mengonsumsi alkohol.
  • Berusia lanjut.
  • Memiliki pola makan tidak teratur.
  • Banyak mengonsumsi makanan iritatif (pedas, atau terlalu berbumbu).

Baca Juga: Obat Rebamipide, Solusi Penyembuhan Tukak Lambung

Selain itu, bila Moms mengalami gangguan pencernaan dan sakit perut, maka dapat mencoba mengobatinya sendiri dengan perubahan pola makan dan gaya hidup.

Moms juga dapat mengonsumsi obat-obatan yang bisa dibeli dari apotek, seperti antasida.

Konsultasikan ke dokter bila Moms memiliki gejala gangguan pencernaan yang berlangsung selama seminggu atau lebih, atau menyebabkan rasa sakit yang parah.

Moms disarankan untuk segera konsultasikan ke dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Mengalami gangguan pencernaan setelah minum obat yang diresepkan.
  • Mengalami muntah darah.
  • Ada darah di kotoran yang mungkin tampak hitam.

Sakit perut tidak selalu merupakan tanda gastritis.

Nyeri dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari angin yang terperangkap hingga sindrom iritasi usus besar (IBS).

Baca Juga: Sakit Perut Parah, Ini 9 Penyebab Kolik Abdomen dan Cara Mengatasinya

Pengobatan Alami Penyakit Gastritis

Tidak semua pengobatan bisa cocok untuk pasien dengan penyakit gastritis.

Nah, Moms bisa mencoba beberapa pengobatan alami atau rumahan untuk mengelola kondisi ini.

1. Mengikuti Diet Anti-Inflamasi

Minyak Zaitun
Foto: Minyak Zaitun (Medicalnewstoday.com)

Diet untuk mencegah gastritis harus mencakup brokoli dan minyak zaitun.

Gastritis mengacu pada peradangan pada lapisan perut.

Karena itulah, mengonsumsi makanan tepat dapat yang membantu meminimalkan peradangan dari waktu ke waktu.

Namun, mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases Health, belum ada penelitian yang meyakinkan bahwa makan makanan tertentu dapat menyebabkan atau mencegah gastritis.

Untuk melakukan diet ini, penting untuk menghindari makanan yang biasanya menyebabkan peradangan.

Contohnya makanan yang diproses, makanan asam, produk susu, makanan manis, makanan pedas, dan alkohol.

Baca Juga: 10 Sayuran yang Dilarang untuk Asam Lambung, Catat!

2. Konsumsi Bawang Putih

Bawang Putih Tunggal
Foto: Bawang Putih Tunggal (Orami Photo Stock)

Dalam World Journal of Gastroenterology, ditunjukkan bahwa ekstrak bawang putih dapat membantu mengurangi gejala penyakit gastritis.

Menghancurkan bawang putih mentah dan memakannya juga bisa bekerja dengan baik.

Jika Moms tidak menyukai rasa bawang putih mentah, maka bisa cobalah makan potongan bawang putih dengan sesendok selai kacang atau dibungkus dengan kurma kering.

Manisnya, selai kacang atau kurma akan membantu menutupi rasa bawang putih.

3. Coba Konsumsi Probiotik

Yogurt
Foto: Yogurt (Orami Photo Stock)

Probiotik dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mendorong buang air besar secara teratur.

Suplemen probiotik memasukkan bakteri baik ke dalam saluran pencernaan seseorang, yang dapat membantu menghentikan penyebaran H. pylori.

Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik juga dapat memperbaiki gejala penyakit gastritis.

Makanan ini meliputi yoghurt, kimchi, kombucha, kol, dan kefir.

Baca Juga: 13+ Makanan untuk Penderita Maag yang Aman Dikonsumsi

4. Minum Teh Hijau dan Madu

Secangkir Teh Hijau
Foto: Secangkir Teh Hijau (Freepik.com/jcomp)

Kombinasi teh hijau dan madu manuka dapat membantu menenangkan perut hingga mengurangi gejala penyakit gastritis.

Satu studi dalam jurnal Diagnostic Microbiology and Infectious Disease, menunjukkan bahwa minum teh hijau atau hitam setidaknya sekali seminggu secara signifikan dapat mengurangi prevalensi H. pylori di saluran pencernaan.

Beberapa orang percaya bahwa minum air hangat saja bisa menenangkan perut dan membantu pencernaan.

5. Gunakan Minyak Esensial

Minyak Esensial
Foto: Minyak Esensial (Freepik.com/kotkoa)

Minyak esensial, seperti serai dan lemon verbena, ditemukan membantu meningkatkan resistensi terhadap H. pylori dalam uji laboratorium pada jurnal Antimicrobial Agents and Chemotherapy.

Minyak lain yang dapat memberikan efek positif pada sistem pencernaan termasuk peppermint, jahe, dan cengkeh.

Tetapi penting diingat, minyak esensial tidak boleh tertelan dan harus selalu diencerkan dengan minyak pembawa jika dioleskan ke kulit.

Moms dapat menuangkan minyak dalam difuser agar lebih mudah dihirup.

Jika masih ragu, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui cara aman penggunaannya.

Penting untuk dicatat bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak mengatur minyak esensial atau pengobatan alternatif.

Baca Juga: Mengenal FODMAP Diet untuk Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Tom Yum Pedas
Foto: Tom Yum Pedas (Freepik.com/jcomp)

Penderita gastritis sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang mengiritasi lapisan lambung, seperti:

Selain itu, sebaiknya menghindari makanan yang dapat mengakibatkan inflamasi, seperti:

  • Daging olahan.
  • Karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta.
  • Makanan manis.
  • Soda dan minuman manis.

Baca Juga: Asam Lambung Kaki Dingin, Kenapa Bisa Terjadi?

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang penyakit gastritis.

Jika Moms punya riwayat gastritis, maka selalu lakukan upaya pencegahan ya sebelum penyakit tersebut jadi semakin parah.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4673514/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK310265/
  • https://www.nhs.uk/conditions/gastritis/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes/syc-20355807
  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gastritis-gastropathy?dkrd=/health-information/digestive-diseases/gastritis
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4130844/
  • https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0732889315000668
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/14506036/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb