20 Desember 2023

5 Gejala Kontraksi Palsu dan Perbedaan dengan Kontraksi Asli

Kondisi kontraksi palsu harus diwaspadai karena nyatanya bisa menjadi tanda tertentu
5 Gejala Kontraksi Palsu dan Perbedaan dengan Kontraksi Asli

Foto: Orami Photo Stocks

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks contractions adalah kondisi umum dan Moms harus mengetahui gejala kontraksi palsu.

Sebab, gejala ini dapat membuat calon ibu merasa cemas dan bertanya-tanya apakah proses persalinan telah dimulai.

Namun, kontraksi palsu adalah bagian normal dari kehamilan dan berbeda dari kontraksi nyata yang terjadi saat persalinan sebenarnya.

Kontraksi palsu biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Ini adalah kontraksi otot rahim yang terjadi secara tidak teratur.

Beberapa ibu hamil merasakan kontraksi palsu bisa merasa ketegangan atau perasaan perut yang keras, sering kali tidak nyeri.

Ini adalah cara tubuh mempersiapkan rahim untuk persalinan mendatang.

Meskipun tidak ada rasa sakit, beberapa wanita menggambarkan sensasi tidak nyaman atau tertekan.

“Kontraksi palsu tidak menyebabkan perubahan pada serviks. Sedangkan nyeri persalinan ada di perut bagian bawah dan punggung bawah, serta rasanya akan menyakitkan. Tanda lainnya dari kontraksi jelang persalinan terdapat bercak darah pada vagina,” ujar Dr. Daniel Roshan, dokter kandungan dari New York.

Gejala kontraksi palsu memang tidak dapat diprediksi, namun biasanya berlangsung kurang dari 30 detik atau hingga 2 menit.

Sedangkan, kontraksi persalinan yang sebenarnya berlangsung antara 30 sampai 90 detik dan bisa lebih lama dari waktu ke waktu.

Seringnya Moms keliru dengan kontraksi palsu ini sehingga muncul rasa panik. Namun, sebaiknya jangan panik dan perhatikan gejala kontraksi palsu ini.

Baca Juga: Perubahan dan Perkembangan Janin pada Tiap Trimester Kehamilan!

Apa Itu Kontraksi Palsu?

Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan
Foto: Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan (Orami Photo Stocks)

Kontraksi palsu adalah kontraksi yang terjadi dengan pola tidak teratur dan kerap hilang dan timbul.

Kontraksi ini biasanya mulai terasa sejak usia kehamilan 35 sampai 36 minggu dan merupakan bagian dari proses yang normal selama kehamilan.

Kondisi ini tidak menandakan persalinan sudah dekat dan tidak menyebabkan pembukaan atau pemendekan pada leher rahim.

Kontraksi ini dapat muncul setelah aktivitas fisik yang berat atau saat kelelahan dan pengencangan hanya terasa di perut bagian bawah dan selangkangan.

Nah, umumnya berlangsung lebih cepat dan tidak teratur dibandingkan dengan kontraksi asli.

Secara durasi, dapat terjadi sekitar 30-60 detik atau paling lama sekitar 2 menit.

Jika mengalami ciri-ciri atau tanda-tanda kontraksi palsu, ibu hamil mungkin tidak perlu panik dan masih bisa sedikit bersantai di rumah, ya.

Namun, jika terdapat kecurigaan terhadap kontraksi asli, segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita

Gejala Kontraksi Palsu

Ilustrasu Gejala Kontraksi Palsu (Babycenter.com)
Foto: Ilustrasu Gejala Kontraksi Palsu (Babycenter.com)

Jurnal Braxton Hicks Contractions mengatakan bahwa kontraksi palsu umumnya terjadi pada trimester ketiga, tapi beberapa ibu hamil juga dapat merasakannya pada awal trimester kedua.

Gejala kontraksi palsu yaitu:

  • Perut bagian atas terasa kencang
  • Bisa terasa sakit atau justru tidak menimbulkan rasa sakit
  • Terjadi tidak teratur, berbeda dengan kontraksi jelang persalinan yang datang secara berkala dan seiring berjalannya waktu bisa semakin kuat

Gejala kontraksi palsu ini mungkin bisa dikatakan mirip dengan kram menstruasi yang dapat Moms rasakan.

Nyatanya, kontraksi palsu dapat berhenti dengan perubahan tingkat aktivitas dan ketika Moms mengubah posisi.

Berbeda dengan kontraksi jelang persalinan yang bisa semakin terasa berat dan berlanjut ketika Moms melakukan pergerakan atau mengubah posisi.

Berikut gejala lainnya, Moms.

1. Perasaan Ketegangan pada Perut

Salah satu gejala kontraksi palsu adalah perasaan tegang atau kekencangan pada perut.

Ini terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi dan menyebabkan perut menjadi keras. Kontraksi palsu sering kali terjadi secara tidak teratur dan tidak teratur.

2. Sensasi Berdenyut

Beberapa wanita merasakan sensasi berdenyut atau peregangan selama gejala kontraksi palsu.

Kondisi ini tidak terlalu sakit namun bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, Moms.

Gejala kontraksi palsu biasanya tidak teratur dan tidak datang dalam pola yang teratur seperti...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb