02 September 2020

Hubungan Antara Depresi dan Gangguan Makan, Ketahui Gejalanya

Seseorang yang depresi ternyata bisa mengalami gangguan makan juga
Hubungan Antara Depresi dan Gangguan Makan, Ketahui Gejalanya

Foto: Orami Photo Stocks

Depresi adalah bentuk gangguan mental yang paling umum terjadi. Depresi bisa terjadi pada siapa saja, dan berasal dari kombinasi faktor sosial, biologis, emosional, dan ekonomi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, gangguan mental yang umum terjadi seperti depresi dan gangguan kecemasan lebih sering terjadi pada wanita.

Gangguan mental lainnya yang perlu diwaspadai yaitu gangguan makan. Gangguan makan ini sama-sama berpotensi dialami pria maupun wanita. Lalu, apa yang menjadi hubungan antara depresi dan gangguan makan?

Anxiety and Depression of America mengungkapkan, seseorang yang alami gangguan makan memiliki kelainan makan cenderung berbahaya. Meskipun mereka memiliki berat badan yang kurang, mereka akan terus merasa gemuk.

Lantas, apakah benar depresi memiliki hubungan dengan gangguan makan? Apakah seseorang yang mengalami depresi juga akan memiliki gangguan makan? Ini ulasannya.

Baca Juga: Suami Depresi Bisa Mempersulit Peluang Istri untuk Hamil

Depresi dan Gangguan Makan Saling Berhubungan

depresi dan gangguan makan-1.jpg
Foto: depresi dan gangguan makan-1.jpg

Foto: virtualfeast.net

Penelitian yang dilakukan oleh National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders (ANAD) mengungkapkan prevalensi depresi yang mengkhawatirkan orang dengan gangguan makan.

Penelitian tersebut menyebutkan, sebanyak 33-50 persen pengidap anoreksia dan hampir setengah dari orang dengan gangguan bulimia dan binge eating, berjuang juga dengan depresi.

Penyebabnya bisa karena rasa ketakutan, trauma, rasa tidak aman, yang akhirnya membuat seseorang mengalami depresi dan gangguan makan secara bersamaan.

“Depresi dan gangguan makan sebenarnya seperti lingkaran setan. Seseorang yang alami gangguan makan umumnya menciptakan jarak dengan orang lain hingga mengisolasi diri. Hal ini bisa menyebabkan depresi yang akhirnya mengakibatkan kelainan perilaku makan juga,” ujar Whitney McMullan, pekerja sosial klinis berlisensi dari Eating Disorder Recovery Specialists.

Dilansir dari WebMD, depresi juga dapat menyebabkan gangguan makan. Salah satu gejala dari depresi adalah munculnya pandangan negatif pada diri sendiri sehingga pola makan menjadi tidak teratur. Hal ini yang mengakibatkan penurunan berat badan.

“Tubuh seseorang yang menjadi sangat kurus dan tidak bernutrisi, bisa sebabkan anoreksia. Pada akhirnya, seseorang yang alami anoreksia juga memengaruhi kondisi suasana hati. Jadi, keduanya berkaitan,” ucap Lisa Lilenfield, profesor psikologi klinis di Argosy University, Arlington.

Baca Juga: 5 Tanda Anak Alami Gangguan Makan yang Tidak Orang Tua Sadari

Ketahui Fatalnya Gangguan Makan

Gangguan makan bisa terjadi karena kombinasi dari faktor genetik, faktor lingkungan, dan sifat kepribadian. Jangan sepelekan gangguan makan seperti anoreksia nervosa, bulimia, atau binge eating, atau yang lainnya ya, Moms.

ANAD menuliskan, setiap 62 menit setidaknya satu orang meninggal sebagai akibat langsung dari gangguan makan. Hal ini yang menyebabkan gangguan makan memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua gangguan mental.

Untuk itu, sebaiknya Moms mengetahui gejala gangguan makan. Pengetahuan yang cukup membuat kita dapat mendeteksi dengan dini gangguan mental yang dialami. Dengan begitu, penanganan akan lebih mudah dilakukan.

Jika Moms belum bisa membedakan jenis-jenis gangguan makan yang ada, National Eating Disorders Association menjelaskan ciri-cirinya secara umum, yaitu:

1. Gejala dari Emosional dan Perilaku

depresi dan gangguan makan-2.jpg
Foto: depresi dan gangguan makan-2.jpg

Foto: darlingmagazine.com

Beberapa bentuk gangguan makan dengan gejala dari emosional dan perilaku yaitu seperti hanya fokus pada penurunan berat badan, diet, dan mengontrol makanan.

Selain itu, seseorang juga menolak untuk mengonsumsi makanan tertentu, misalnya tidak makan karbohidrat. Selain itu seseorang akan merasa tidak nyaman makan di sekitar orang lain.

Orang dengan gejala gangguan makan memiliki perhatian ekstrem dengan ukuran dan bentuk tubuh, dan menarik diri dari lingkungan sosial. Terjadi juga perubahan suasana hati yang ekstrem.

Mempunyai ritual makan yang tidak umum, misal mengunyah berlebihan atau tidak menyentuh makanan tertentu juga menjadi gejala gangguan makan dari sisi emosional dan perilaku.

Baca Juga: Ketahui 7 Masalah Kehamilan Karena Gangguan Makan

2. Gejala Fisik

depresi dan gangguan makan-3.jpeg
Foto: depresi dan gangguan makan-3.jpeg (Orami Photo Stock)

Foto: indiewire.com

Selain itu, gejala fisik dari gangguan makan bisa meliputi hal-hal seperti fluktuasi berat badan yang nyata, baik naik maupun turun, lalu sering alami kram perut, sembelit, dan naik asam lambung.

Selain itu, gejalanya juga termasuk siklus menstruasi yang tidak lancar, sering pusing atau bahkan pingsan, kesulitan untuk berkonsentrasi hingga sulit tidur, dan masalah pada gigi, kulit, hingga rambut.

Itulah hal yang perlu diketahui hubungan depresi dan gangguan makan. Mulai sekarang, lebih peka terhadap kebiasaan yang kita atau orang terdekat lakukan setiap hari, ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb