30 Agustus 2022

Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh untuk Tahu Berat Badan Sudah Ideal atau Belum

Begini rumus menghitungnya, Moms!
Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh untuk Tahu Berat Badan Sudah Ideal atau Belum

Indeks massa tubuh (IMT) sering menjadi patokan untuk menilai diri kita sudah memiliki berat badan yang ideal atau sehat atau justru sebaliknya.

Memiliki berat badan ideal, dengan tinggi badan dan massa tubuh yang pas menjadi salah satu penanda bahwa seseorang berhasil menjalani pola hidup sehat.

Wajar kalau cara menghitung berat badan ideal dicari oleh setiap orang. Baik lelaki, maupun wanita.

Lantas, apa itu indeks massa tubuh (IMT)? Dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Keratosis Pilaris, Penyakit Kulit Ayam yang Jarang Disadari

Pengertian Indeks Massa Tubuh (IMT)

indeks massa tubuh
Foto: indeks massa tubuh

Foto: mengukur lingkar pinggang (Orami Photo Stock)

Melansir Nutrition Today, indeks massa tubuh adalah sebuah metrik yang saat ini digunakan untuk menentukan karakterisitik tinggi atau berat antropometri orang dewasa untuk mengkategorikan mereka ke dalam beberapa kelompok.

Moms, salah satu cara mengukur berat badan ideal adalah dengan kalkulator indeks massa tubuh.

Kepanjangannya adalah Body Mass Index (BMI), yang merupakan kalkulasi berdasarkan rasio tinggi dan berat badan seseorang.

Ini digunakan untuk mendeteksi berat badan ideal Moms. Apakah tergolong kurus, berat badan ideal, gemuk maupun obesitas.

Sebuah penelitian ilmiah Social Theory & Health menunjukkan bahwa, indeks massa tubuh sendiri sudah membantu mendefinisikan epidemi obesitas karena mengumpulkan data serta menganalisisnya menjadi lebih mudah.

Baca Juga: Obesitas Anak Ternyata Picu Bulimia saat Dewasa, Benarkah?

Cara Menghitung Berat Badan Ideal

cara menghitung berat badan ideal
Foto: cara menghitung berat badan ideal

Foto: menimbang berat badan (Orami Photo Stock)

Perhitungan indeks massa tubuh dapat dilakukan dengan kalkulator berat badan ideal, yaitu dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.

Berikut ini adalah rumusnya:

Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²

Sebagai contoh, Moms memiliki berat badan 75 kg dengan tinggi 1,75 m (175 cm). Langkah sederhana menggunakan rumus di atas adalah:

  • Kalikan tinggi badan Moms dalam satuan meter yang dikuadratkan  1,75 x 1,75 = 3,06
  • Selanjutnya, bagi angka berat badan Moms dengan hasil kuadrat tinggi badan  75 : 3,06 = 24,5.
  • Hasil nilai IMT Moms adalah 24,5.

Terakhir, bandingkan angka BMI Moms dengan kategori berat badan berdasarkan klasifikasi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berikut ini:

1. Nilai IMT Kurang dari 18,5 (underweight)

Moms dapat dikatakan memiliki berat badan kurang atau underweight, jika angka indeks massa tubuh kurang dari angka 18,5. Berat badan kurang bukanlah kondisi yang sehat.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko untuk mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti sistem kekebalan tubuh lemah, tulang menjadi rapuh, sulit memperoleh keturunan atau infertilitas, hingga kurang gizi.

Untuk meningkatkan berat badan agar lebih ideal, Moms perlu menyiasatinya dengan pola makan sehat.

Ini terdiri dari makanan dengan kandungan nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serta aneka vitamin dan mineral.

Moms juga bisa memenuhi asupan nutrisi tersebut dengan mengonsumsi nasi, buah, sayuran, ikan, telur, kacang-kacangan, dan susu.

Baca Juga: 4 Fakta Buah Kecubung yang Kerap Disalahgunakan sebagai Zat Adiktif

2. Nilai IMT 18,5 Hingga 25,0 (normal)

Nilai indeks massa tubuh yang termasuk pada rentang angka ini disebut berat badan normal atau ideal.

Namun, memiliki berat badan ideal bukan berarti Moms bebas melakukan apa pun.

Moms tetap dianjurkan untuk menjaga berat badan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan dengan cara:

  • Mengonsumsi makanan bernutrisi.
  • Mencukupi waktu istirahat.
  • Melakukan olahraga secara rutin.
  • Menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol.

3. Nilai IMT 25,1 Hingga 27,0 (overweight)

Bila hasil perhitungan indeks massa tubuh menunjukkan nilai antara 25,1–27,0, berarti Moms memiliki berat badan berlebih atau overweight.

Kondisi ini juga tidak baik bagi kesehatan karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti stroke, diabetes tipe 2, osteoarthritis, dan hipertensi.

Sebagai upaya pencegahan, disarankan mengambil langkah untuk mengurangi berat badan.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi asupan makanan yang mengandung gula atau karbohidrat dan kolesterol.

Kedua jenis makanan tersebut dapat menyebabkan tubuh menghasilkan banyak jaringan lemak yang dapat memicu peningkatan berat badan.

Untuk menurunkan berat badan, cobalah mulai memperbanyak asupan protein, seperti ikan, telur, tahu, dan tempe, buah dan sayur, serta dianjurkan untuk minum air 30 menit sebelum makan agar Anda merasa lebih cepat kenyang.

Jangan lupa juga untuk rutin berolahraga minimal 20–30 menit setiap hari atau minimal 3 kali seminggu.

4. Nilai IMT 27 atau Lebih (obesitas)

Jika hasil perhitungan indeks massa tubuh menunjukkan angka di atas 27, berarti Moms sudah mengalami obesitas.

Obesitas adalah suatu kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki badan yang sangat gemuk dan mengandung banyak lemak pada tubuhnya.

Kondisi ini tidak baik untuk kesehatan karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, dan tekanan darah tinggi.

Untuk mengatasinya, Moms disarankan untuk mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, serta berolahraga secara rutin.

Jika perlu, Moms juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memulai program pengurangan berat badan untuk memperoleh berat badan ideal.

Baca Juga: 6 Manfaat Mandi Oatmeal untuk Kulit, Salah Satunya Meredakan Gejala Eksim

Sayangnya, angka-angka di atas kurang akurat jika diterapkan pada penderita gangguan makan, seperti anoreksia nervosa.

Angka indeks massa tubuh juga tidak mewakili mereka yang mengalami obesitas tingkat ekstrem.

Semakin besar angka indeks massa tubuh seseorang maka tubuhnya akan semakin besar. Nah begitu pula sebaliknya, seseorang yang memiliki badan cenderung kurus akan memiliki IMT yang rendah.

Selain anoreksia, penyakit atau kondisi medis tertentus seperti malnutrisi atau asites juga bisa menyebabkan perhitungan IMT jadi tidak akurat.

Hal tersebut dikarenakan terjadinya penambahan berat badan akibat timbunan cairan dalam tubuh.

Patut diakui bahwa cara perhitungan IMT tak bisa digunakan dalam setiap kondisi.

Kendati demikian, perhitungan IMT bisa dilakukan untuk membantu Moms dalam menjaga berat badan ideal agar kesehatan diri dan keluarga tetap terjamin.

Indeks Massa Tubuh Bukan Pengukuran Ideal

indeks massa tubuh
Foto: indeks massa tubuh

Foto: timbangan berat badan (Orami Photo Stock)

Pada dasarnya, indeks massa tubuh adalah sebuah metode hitung-hitungan sederhana yang bisa menyediakan informasi dasar mengenai masalah berat badan seseorang.

Menggunakan angka tersebut, Moms bisa menjadikannya peringatan jika berat badan sudah mulai obesitas atau kegemukan.

Meski demikian IMT bukanlah sebuah metode pengukuran ideal dan akurat.

Tak hanya itu, cara perhitungan ini pun tidak bisa memberikan informasi mengenai jumlah dan distribusi lemak tubuh yang penting untuk mengukur risiko seseorang terkena penyakit yang kronis.

Karena tak bisa dipungkiri bahwa seseorang yang memiliki badan kurus masih bisa memiliki perut buncit serta terkena diabetes.

Dalam beberapa kasus postur badan yang tinggi besar seperti binaragawan, tentu saja akan memiliki kelebihan berat badan karena massa yang dimiliki ototnya. Nah, kelebihan berat badan di sini tidak selalu buruk.

Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali orang yang memiliki berat badan di atas "normal" namun tetap memiliki tubuh yang sehat.

Jangan hanya terpaku pada indeks massa tubuh dan angka pada timbangan berat Moms.

Perhatikan pula massa otot dan lingkar pinggang guna memberikan rangkuman yang lebih komprehensif tentang kesehatan general tubuh Moms sesungguhnya.

Baca Juga: Ibu Hamil Terlalu Kurus, Berbahayakah?

Jaga Pola Makan untuk Jaga Berat Badan

Pola Makan untuk Jaga Berat Badan
Foto: Pola Makan untuk Jaga Berat Badan (Orami Photo Stock)

Foto: orang menimbang berat badan (Orami Photo Stock)

Mungkin banyak orang yang terobsesi dengan indeks massa tubuh, namun perlu diketahui bahwa banyak faktor yang membuat perhitungannya tidak akurat.

Meski demikian, bukan berarti Moms tak menjaga berat badan dengan baik ya!

Terlepas dari segala kekurangannya, baik untuk diri sendiri mengetahui keadaan tubuh. Jadi, tak ada salahnya untuk mengatur dan mengecek IMT agar berat badan dan kesehatan selalu terjaga.

Jika Moms merasa memiliki badan yang terlalu kurus, menggunakan suplemen penggemuk badan dan memperbaiki diet pun bisa menjadi penolong.

Dan sebaliknya, jika Moms merasa berat badan sudah semakin bertambah dan tak terkontrol, cobalah untuk memperbaiki pola makan dan melakukan olahraga lebih sering.

Baca Juga: Ini 4 Jenis Olahraga yang Tidak Disarankan untuk Penderita Penyakit Jantung

Terdapat beberapa keuntungan dalam memiliki berat badan normal seperti:

  • Kerja jantung jadi lebih ringan.
  • Meminimalisir terkena risiko penyakit nyeri sendi dan nyeri otot.
  • Dapat melakukan aktivitas lebih banyak karena tak mudah lelah.
  • Peredaran darah dan metabolisme yang lebih baik.
  • Mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Nah, karena banyak sekali keuntungan yang bisa dirasakan ketika memiliki berat badan ideal, pengetahuan mengenai indeks massa tubuh bisa sangat berguna untuk mengontrol diri.

Moms bisa memastikan diri dan keluarga sudah memiliki pola makan yang sehat dan menjadikan olahraga sebagai rutinitas agar berat badan selalu terjaga.

Jika merasa kesulitan dalam meningkatkan atau menurunkan berat badan, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4890841/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6469873/
  • http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt
  • https://www.healthline.com/health/body-mass-index
  • https://healthletter.mayoclinic.com/secure/pdf/SRHW.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb