20 Juli 2020

Indonesia Lampaui China soal Jumlah Pasien COVID-19, Ini Kata Kemenkes

Per hari Senin (20/7/2020) kasus COVID-19 di Indonesia tercatat mencapai 86.521 kasus.
Indonesia Lampaui China soal Jumlah Pasien COVID-19, Ini Kata Kemenkes

Jumlah kasus infeksi COVID-19 di Indonesia telah melampaui jumlah kasus infeksi di China pada Sabtu (18/7/2020).

Per hari Senin (20/7/2020) kasus COVID-19 di Indonesia tercatat mencapai 86.521 kasus dengan total pasien sembuh 45.401 dan pasien meninggal 4.143 orang.

Bahkan, jumlah kasus infeksi di Indonesia bertambah sebanyak 1.639 kasus pada Senin pukul 12.00 WIB.

Sementara itu, jumlah kasus infeksi COVID-19 di China sebagai negara yang pertama kali diserang pandemi COVID-19 mencapai 83.644 kasus dengan jumlah pasien sembuh yakni 78.758 orang.

Dengan demikian, China dinilai berhasil mengendalikan virus berbahaya tersebut dan memiliki positivity rate 0,1%.

Sedangkan Indonesia, positivity rate-nya masih mencapai 12,2%.

Padahal menurut Organisasi Kesehatan Dunia, idealnya positivity rate sebuah negara yang terserang COVID-19 adalah 5%.

Baca Juga: Pentingnya Tingkatkan Imunitas Tubuh dari Infeksi Virus Corona Novel (COVID-19), Berikut Tipsnya

Lonjakan Kasus Telah Diprediksi Sejak Lama

Indonesia Lampaui China soal Jumlah Pasien COVID, Ini Kata Kemenkes
Foto: Indonesia Lampaui China soal Jumlah Pasien COVID, Ini Kata Kemenkes

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut pakar epidemiologi Universitas Gajah Mada (UGM), Bayu Satria Wiratama, menyebut bahwa jumlah lonjakan kasus di Indonesia yang meningkat drastis bahkan melampaui kasus di China telah diprediksi sejak lama.

Menurut Bayu, penanganan pemerintah dalam hal testing, tracing, isolate, dan treat, menjadi salah satu penyebab kasus infeksi di Indonesia meningkat pesat. Selain itu, banyaknya masyarakat yang masih belum mematuhi protokol kesehatan juga jadi penyebab utama kasus infeksi COVID-19 melonjak drastis.

Bayu memaparkan, kasus COVID-19 di Indonesia masih akan terus meningkat karena jumlah tes dan tracing di hampir seluruh daerah di Indonesia.

Meski begitu, Bayu menyebut bahwa jumlah peningkatan kapasitas tes dan tracing harus diikuti dengan keterbukaan data dari pemerintah dan daerah sehingga bisa diketahui secara pasti jumlah peningkatan kasus di bagian pusat dan daerah.

Baca Juga: 9 Istilah Selama Pandemi COVID-19, Moms Sudah Tahu Semuanya?

Orang Tanpa Gejala Jadi Perhatian Pemerintah

pasien Indonesia Lampaui China soal Jumlah Pasien COVID, Ini Kata KemenkesCOVID-19 di Indonesia-thumbnail.jpg
Foto: pasien Indonesia Lampaui China soal Jumlah Pasien COVID, Ini Kata KemenkesCOVID-19 di Indonesia-thumbnail.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan COVID-19, menyebut bahwa hingga kini jumlah orang yang telah dites COVID-19 mencapai 1.201.014 spesimen.

Jumlah kasus baru terbanyak berada di DKI Jakarta, sementara itu jumlah penambahan kasus baru paling sedikit ialah Aceh dengan 0 kasus baru.

Achmad menyebut bahwa masih banyaknya kasus orang tanpa gejala (OTG) menjadi salah satu kendala dalam testing sehingga penting dilakukan contact tracing.

"Penelusuran kontak dekat dengan kasus konfirmasi positif menjadi sesuatu yang penting. Kami yakin dinas kesehatan daerah dengan seluruh jajaran kesehatannya termasuk Puskesmas telah melaksanakan upaya untuk melaksanakan tracing dengan agresif" ujar Achmad.

Baca Juga: Dari Persatuan Dokter Emergensi Indonesia, Ini Panduan Mencuci Tangan untuk Hindari Virus COVID-19

Diharapkan dengan contact tracing yang masif bisa segera memastikan sumber penularan lainnya yang bisa menjadi penyebab melonjaknya COVID-19.

Tak lupa, Achmad mengimbau masyarakat untuk terus melaksanakan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker terutama menjelang pelaksanaan Idul Adha.

"Hindari kerumunan, beberapa saat lagi, sebagian besar dari saudara-saudara kita yang muslim akan melaksanakan Idul Adha.

Oleh karena itu patuhi protokol kesehatan, tidak dengan kita membuat secara khusus tetapi menjaga jarak, menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan harus dipatuhi," ujar Achmad.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb