02 Desember 2020

Nyeri Perut Kanan Bawah Saat Hamil dan Melahirkan, Normalkah?

Ketahui perbedaan nyeri perut saat hamil dan setelah melahirkan
Nyeri Perut Kanan Bawah Saat Hamil dan Melahirkan, Normalkah?

Saat hamil, Moms sangat mungkin mengalami berbagai masalah kesehatan salah satunya sakit perut bawah sebelah kanan.

Nyeri perut ini memang normal terjadi pada saat Moms hamil muda. Namun, sakit perut sebelah kanan saat hamil bisa berdampak buruk bagi janin.

Nyeri perut yang biasanya dan normal dialami oleh ibu hamil biasanya dengan nyeri ligamen.

Perasaan menusuk yang sering dirasakan di perut bagian bawah atau pangkal paha di satu atau kedua sisi.

Ini adalah salah satu keluhan paling umum selama kehamilan dan dianggap sebagai bagian normal dari kehamilan. Paling sering keluhan ini dirasakan selama trimester kedua.

Sebuah studi menurut National Health Service, ibu hamil muda biasanya merasakan kram ini seminggu setelah ovulasi. Beberapa wanita mengalami kram perut bagian bawah, yang dikenal sebagai 'kram implantasi' karena implantasi sel telur yang telah dibuahi baru-baru ini di dinding rahim. Ini terkadang disertai juga dengan bercak.

Wanita juga bisa mengalami kram perut pada minggu-minggu awal kehamilan karena peregangan dan pertumbuhan rahim.

Kram ini biasanya berlangsung beberapa minggu. Mereka seharusnya tidak disertai dengan pendarahan merah cerah. Mengonsumsi suplemen magnesium atau kalsium akan membantu mengencangkan otot-otot dan meminimalisir rasa nyeri.

Baca Juga: Catat, Begini Cara Membedakan Kram Perut Menstruasi dengan Tanda Awal Kehamilan

Nyeri perut kanan bawah saat awal kehamilan ini disebut juga sebagai “growing pains”. Nyeri pada bagian ligamen ini terasa seperti ditusuk dan kram yang cukup mengganggu aktivitas Moms.

Tak jarang nyeri perut kanan bawah juga dirasakan setelah melahirkan.

Sebuah studi yang diterbitkan Newton-Wellesley Hospital, saat proses melahirkan normal atau operasi caesar, rahim akan terasa nyeri setelah berkontraksi. Kontraksi ini juga menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim sehingga keluar bersamaan dengan Si Kecil. Kondisi ini yang mengakibatkan rasa nyeri perut kanan bawah.

Nyeri perut saat kontraksi rahim yang terjadi pada hari-hari setelah melahirkan, adalah normal dan terasa tidak nyaman.Nyeri punggung juga bisa terjadi biasanya hari kedua dan ketiga setelah melahirkan.

Baca Juga: Mengapa Lemak Tetap Penting Selama Kehamilan?

Penyebab Nyeri Perut Kanan Bawah

Penyebab nyeri perut kanan bawah saat hamil muda
Foto: Penyebab nyeri perut kanan bawah saat hamil muda

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab umum rasa nyeri di bagian kanan perut saat hamil adalah peregangan otot yang terjadi karena penambahan berat badan selama kehamilan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), normalnya, ibu hamil mengalami kenaikan berat badan antara 25-35 pon atau 11-15 kilogram selama hamil muda.

Penambahan berat badan ini untuk membantu Si Kecil dalam kandungan untuk tumbuh dengan sehat. Namun, tidak jarang penambahan berat badan ini bisa membuat Moms lebih mudah untuk secara tidak sengaja menarik otot. Ini umumnya terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Selain penambahan berat badan, ligamen juga jadi salah satu penyebab Moms sering mengalami nyeri di bagian perut kanan saat hamil muda.

Perlu Moms ketahui, beberapa ligamen tebal mengelilingi dan menopang rahim Moms saat tumbuh selama kehamilan. Salah satunya disebut ligamentum bundar.

Ligamentum bundar menghubungkan bagian depan rahim ke pangkal paha, area di mana kaki Moms menempel pada panggul. Ligamentum bundar biasanya mengencang dan rileks perlahan.

Baca Juga: Reaksi Setelah Makan Nanas Muda Bagi Ibu Hamil, Berbahayakah?

Saat bayi dan rahim tumbuh, ligamen bundar membentang. Hal itu membuatnya lebih cenderung menjadi tegang.

Gerakan yang tiba-tiba dapat menyebabkan ligamen mengencang dengan cepat, seperti karet gelang putus. Ini menyebabkan tusukan tiba-tiba dan cepat.

Nyeri perut kanan bawah bisa memprihatinkan dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Tapi itu dianggap normal karena tubuh Moms berubah selama kehamilan.

Gejala-gejala nyeri ini termasuk kejang yang tajam dan tiba-tiba di perut. Ini biasanya mempengaruhi sisi kanan, tetapi mungkin terjadi di kedua sisi. Rasa sakit hanya berlangsung beberapa detik.

Ada banyak penyebab dari nyeri ini seperti gerakan cepat dan tiba-tiba. Selain itu, ada pula kondisi lain seperti bersin, batuk, tertawa, berguling di tempat tidur atau berdiri yang terlalu cepat.

Nyeri di sebelah kanan paling sering terjadi karena kerap dijadikan penopang tubuh.

Nyeri Perut Setelah Melahirkan

Nyeri perut setelah melahirkan
Foto: Nyeri perut setelah melahirkan

Foto: Orami Photo Stock

Umumnya nyeri perut kanan bawah setelah melahirkan dirasakan sekitar 6-8 minggu pasca melahirkan. Rasa nyeri seperti tertusuk merupakan hal yang normal dan kerap dirasakan ibu melahirkan.

Wanita mungkin mengalami nyeri kram dan ketidaknyamanan setelah kelahiran bayi mereka, karena rahim berkontraksi dan kembali ke ukuran normal sebelum kehamilan.

Ibu melahirkan yang sebelumnya memiliki bayi lebih mungkin mengalami nyeri setelah melahirkan. Menurut National Institutes of Health, menyusui dapat merangsang rahim untuk berkontraksi dan meningkatkan keparahan nyeri pada perut bagian bawah.

Biasanya untuk meredakan sakit nyeri perut ini dapat dengan mengonsumsi parasetamol dan obat Antiinflamasi Non Steroid (NSAID) ibuprofen dan naproxen dan metode herbal atau tradisional seperti stimulasi saraf.

Nyeri perut setelah melahirkan dengan operasi caesar juga memiliki kemiripan dengan melahirkan normal.

Sayatan operasi caesar biasanya 10-20 cm tepat di garis atas kemaluan. Bekas luka mungkin akan menjadi merah dan terlihat jelas pada awalnya, tetapi akan memudar seiring waktu.

Rasa nyeri perut kanan bawah setelah operasi mungkin tidak terasa terlalu nyeri, ini karena pengaruh obat bius atau anestesi di dalam tubuh. Obat bius ini yang dapat meredakan nyeri perut setelah operasi.

Seiringnya waktu, obat bius ini akan memudar dan rasa nyeri akan semakin terasa. Moms akan kesulitan untuk bangun dari tempat tidur, namun perlu dibiasakan latihan jalan agar nyeri dapat berangsur pulih.

Baca Juga: Nyeri Perut Di Bagian Kanan Bawah, Hati-Hati Terkena Penyakit Ini!

Mengatasi Nyeri Perut

Mengatasi nyeri perut saat hamil dan setelah melahirkan
Foto: Mengatasi nyeri perut saat hamil dan setelah melahirkan

Foto: Orami Photo Stock

Menghubungi bidan atau dokter merupakan langkah yang baik ketika menemukan rasa sakit yang tajam selama kehamilan.

Jika Moms mengalami rasa sakit yang tajam atau menusuk selama kehamilan, ada beberapa solusi yang dapat dicoba untuk meringankan rasa sakit.

Moms bisa mencoba peregangan aman kehamilan. Cobalah untuk meluruskan kaki secara perlahan. Selain itu, cobalah untuk mengontrol pernapasan dengan melakukan latihan pernapasan. Moms bisa melakukan eksperimen dengan mengubah posisi misalnya tidur dan duduk. Jangan lupa untuk meluangkan waktu aktif berjalan-jalan.

Sekali lagi, jika rasa sakitnya menjadi kuat atau menghalangi Moms untuk melakukan kegiatan sehari-hari, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.

Konsultasikan dengan dokter Moms untuk mengetahui cara meredakan nyeri yang aman untuk ibu hamil.

Selalu beri tahu dokter tentang semua jenis rasa sakit yang Moms miliki selama kehamilan. Ingat bahwa nyeri ligamentum bulat cepat dan tidak berlangsung lama.

Segera hubungi penyedia dokter jika sakit parah dan rasa sakit yang berlangsung lebih dari beberapa menit.Moms yang mengalami demam, panas dingin, nyeri saat buang air kecil dan sulit berjalan juga perlu segera ke dokter.

Baca Juga: Ini 3 Fakta Mengenai Kehamilan Kembar

Sebab, rasa nyeri perut kanan bawah yang tidak normal bisa jadi gejala komplikasi kehamilan serius seperti solusio plasenta.

Selain itu, ada banyak risiko jika nyeri ini terus berlangsung seperti hernia inguinalis, radang usus buntu, masalah perut, hati, dan ginjal. Bahkan nyeri persalinan prematur kadang-kadang dapat disalah artikan sebagai nyeri ligamen bulat.

Apakah Moms pernah mengalami nyeri perut bawah sebelah kanan saat hamil muda atau setelah melahirkan?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb