10 September 2019

Inilah 4 Alasan Medis di Balik Glowingnya Kulit Ibu Hamil

Kehamilan bisa menyebabkan peningkatan aliran darah ke kulit, khususnya wajah
Inilah 4 Alasan Medis di Balik Glowingnya Kulit Ibu Hamil

Banyak yang mempercayai bahwa di balik glowing-nya kulit wajah ibu hamil, jenis kelamin si jabang bayi sudah pasti perempuan.

Namun itu tidak sepenuhnya benar, lho. Ada banyak faktor yang bisa membuat kulit bersinar selama Moms hamil.

Tak sedikit pula Moms yang tidak mengalami kulit glowing selama hamil. Jangankan glowing, yang terlihat kulit malah makin kusam, bahkan berjerawat. Semua itu ada penjelasan alamiahnya, lho.

Berikut alasan medis di balik glowing-tidaknya kulit ibu hamil dilansir dari dailymail.uk.

Foto: Jangan Panik, Ini Cara Mencegah Stretch Mark saat Hamil

1. Peningkatan Aliran Darah

00 ILUSTRASI IBU HAMIL BERSINAR - sumber dailymail.jpg
Foto: 00 ILUSTRASI IBU HAMIL BERSINAR - sumber dailymail.jpg

Foto: dailymail.jpg

Seorang ginekolog dari London, Dr Felice Gersh, mengungkapkan bahwa ada alasan ilmiah di balik wanita hamil yang memiliki kulit bersinar cerah.

Dia menjelaskan bahwa kehamilan menyebabkan peningkatan aliran darah ke kulit, khususnya wajah.

Pada masa kehamilan, volume darah meningkat secara alami dan ada juga pelebaran alami pembuluh darah untuk mempertahankan aliran darah yang tepat ke plasenta.

’’Efek-efek ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke kulit, dan khususnya pada wajah, memberikan cahaya yang indah dan sehat,’’ jelasnya.

Dikombinasikan dengan peningkatan aliran darah dan perubahan hormon, peregangan kulit juga dapat membuat kulit bersinar selama kehamilan.

2. Fluktuasi Hormon

00 ILUSTRASI IBU HAMIL GLOWING - sumber dailymailcouk.jpg
Foto: 00 ILUSTRASI IBU HAMIL GLOWING - sumber dailymailcouk.jpg

Foto: dailymail.co.uk

Meningkatnya jumlah hormon yang dilepaskan selama kehamilan dapat membuat kulit Moms terlihat memerah. Inilah penyebab yang memberi tampilan Moms lebih bercahaya.

Dilansir dari healthline.com, hormon tersebut termasuk estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin.

Namun, perubahan hormon juga dapat mengubah kuantitas minyak yang diproduksi kulit. Produksi minyak yang lebih tinggi dapat menyebabkan jerawat selama kehamilan.

Bahkan, ada pula Moms yang mengalami glowing sekaligus jerawatan saat hamil.

Dr Sara Gaspard mengatakan, beberapa wanita yang mengalami glowing, menemukan bahwa tubuh mereka bereaksi berlebihan.

Hal ini memicu produksi minyak yang lebih tinggi, dan berujung pada munculnya jerawat. Tapi tak perlu khawatir, Moms. Karena jerawat ini akan mereda pasca persalinan.

’’Karena hormon-hormon menyeimbangkan kembali setelah persalinan. Sayangnya, sinar itu juga ikut hilang,’’ ujarnya.

Baca Juga: Begini Cara Mencegah Varises Saat Hamil yang Mudah Dilakukan

3. Ruam Panas

01 - sumber mountsinai hospital.jpg
Foto: 01 - sumber mountsinai hospital.jpg

Foto: mountsinaihospital.com

Tidak jarang badan gampang terasa gerah dari biasanya selama kehamilan. Tidur tanpa selimut, dan lebih suka mengenakan pakaian terbuka.

Ternyata hal ini wajar, sebab Moms tidak hanya berurusan dengan hormon. Tetapi berat ekstra yang Moms bawa di perut. Belum lagi berat badan yang memang bertambah setiap harinya.

Faktor-faktor tadi yang dapat meningkatkan suhu tubuh Moms. Yaitu, menyebabkan ruam panas atau hot flashes, yang keduanya dapat menciptakan efek "bersinar" pada kulit selama Moms menjalani kehamilan.

4. Glowing Palsu

03 - sumber motherandbaby.jpg
Foto: 03 - sumber motherandbaby.jpg

Foto: motherandbaby.com

Ternyata ada pula ibu hamil yang terlihat merona karena memiliki kondisi kulit tertentu. Kondisi yang dimaksud termasuk eksim, rosacea, dan psoriasis.

Karena peningkatan aliran darah dan hormon, kulit yang terkena dapat memerah lebih jauh dan terlihat lebih terlihat. Kadang-kadang ini keliru dianggap sebagai tanda-tanda cahaya kehamilan.

’’Padahal itu tandanya kondisi kulit memburuk pada masa kehamilan,’’ jelas Gaspard.

Itulah faktor yang mendasari kulit bersinar yang dipancarkan ibu hamil. Moms bisa merasakan glowing ini sejak trimester awal, tapi rata-rata muncul di trimester 2.

Namun, ini juga tidak berarti semua wanita akan mengalaminya. Meski Moms tidak mengalami cahaya kehamilan, tidak berarti ada yang salah.

Sebaliknya, ini bisa menunjukkan bahwa kulit Moms bereaksi berbeda terhadap apa yang terjadi terhadap tubuh Moms.

Baca Juga: Mengenal Perubahan Warna Kulit Chloasma Pada Ibu Hamil

(CIL)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb