10 Mei 2019

Inilah Durasi Terbaik Penggunaan Gadget untuk Balita

Jangan sampai balita kebablasan dalam menggunakan gadget
Inilah Durasi Terbaik Penggunaan Gadget untuk Balita

Zaman sekarang, anak-anak bahkan balita sudah dikenalkan pada gadget.

Beberapa orang tua, mungkin Moms di luar sana memberikan gadget kepada anak-anaknya dengan alasan agar mereka tenang atau tidak rewel.

Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahaya dari pemberian gadget tersebut kepada anaknya.

Terlalu banyak menggunakan gadget berarti anak-anak atau balita tersebut memiliki screen time atau waktu menatap layar yang lama.

Hal itu yang kemudian dianggap berbahaya oleh peneliti dan bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Baca Juga : Anak Kecanduan Gadget Sampai Masuk Rumah Sakit Jiwa di Bondowoso

Durasi Terbaik Penggunaan Gadget Bagi Balita

shutterstock_658601335.jpg
Foto: shutterstock_658601335.jpg

Menurut WHO, sebagaimana dikutip dari BBC, seorang anak tidak seharusnya dibiarkan bermain gadget maupun menonton televisi sebelum usianya genap 2 tahun.

Namun demikian, melihat perkembangan zaman seperti saat ini, WHO memberikan rekomendasi untuk membatasi screen time untuk para balita dengan usia 2 hingga 5 tahun.

Rekomendasi WHO tersebut adalah dengan memberikan screen time kepada balita usia 2-5 tahun maksimal satu jam dalam sehari.

Akibat Buruk Penggunaan Gadget yang Terlalu Lama Oleh Balita

shutterstock_770994562.jpg
Foto: shutterstock_770994562.jpg

WHO pun menyatakan bakal lebih baik jika screen time tersebut bisa kurang dari 1 jam dalam sehari. Adapun rekomendasi yang disampaikan WHO itu bukannya tanpa sebab.

Penetapan screen time tak lebih dari 1 jam dalam sehari merupakan upaya WHO untuk mencegah kurangnya aktivitas anak yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatannya.

Kurangnya aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak dengan usia 2-5 tahun bisa meningkatkan faktor risiko kematian akibat adanya kemungkinan mengalami obesitas atau kegemukan.

Selain bisa menimbulkan obesitas, terlalu lama menatap layar juga bisa menimbulkan kerusakan otak bagi anak usia 2-5 tahun.

Baca Juga : Gadget Sebabkan Anak Terlambat Bicara, Benarkah?

Pada umur itu, otak anak masih terus berkembang dan terus menimbulkan koneksi sehingga akan berbahaya jika hanya digunakan untuk menyerap apa yang ada di layar gadget atau televisi.

Sebaliknya, dalam rentang usia tersebut seorang anak lebih baik mendapatkan aktivitas bermain di luar ruangan dan juga lebih banyak berinteraksi dengan orang tuanya.

Atas dasar hal-hal tersebut maka WHO pun mengeluarkan panduan durasi terbaik screen time bagi balita dan juga untuk meningkatkan aktivitas anak.

Dalam panduan WHO itu, anak dengan usia 1 sampai 2 tahun hanya diperbolehkan mendapatkan screen time kurang dari satu jam dalam sehari.

Selain itu, Moms juga disarankan untuk memberikan aktivitas fisik terhadap mereka selama 3 jam dalam satu hari.

Sementara waktu istirahat atau tidur yang disarankan adalah 11 hingga 14 jam sehari, termasuk tidur siang.

Di sisi lain, screen time yang diperbolehkan untuk anak dengan rentang usia 3 sampai 4 tahun maksimal 1 jam dalam sehari. Kurang dari 1 jam akan lebih baik menurut WHO.

Baca Juga : Singkirkan Gadget! Ini 7 Manfaat Permainan Tradisional untuk Anak-anak

Sementara untuk aktivitas fisik, seperti aktivitas berat atau sedang bisa dilakukan selama 3 jam dalam sehari.

Kemudian untuk waktu tidur yang disarankan adalah 10-13 jam dalam sehari, termasuk tidur siang.

Namun demikian, screen time yang ada di panduan tersebut sepenuhnya bisa dihilangkan.

Menurut salah satu penulis panduan tersebut, yakni dr Juana Willumsen, alih-alih untuk bermain gadget, waktu tersebut bisa digunakan untuk quality time antara orang tua dan anak.

Quality time tersebut pun banyak bentuknya seperti membaca buku untuk membantu anak mengembangkan kemampuan berbahasanya.

Menurut Willumsen, anak-anak yang diberikan tablet atau gadget lainnya dan hanya duduk manis di kursi tidak akan mendapatkan manfaat yang sama dengan quality time tersebut.

Di sisi lain, screen time sendiri tidak sepenuhnya memberikan kerugian bagi buah hati.

Seperti dikutip dari BBC, Ibu sekaligus guru bernama Paula Morton menyatakan bahwa anak lelakinya belajar banyak dari menonton program dinosaurus.

Inti dari penyataan Paula tersebut adalah jika screen time diberikan maka pastikan agar balita tidak hanya duduk dan menonton.

Berikan program yang dapat membuat anak berpikir menggunakan otaknya dan bergerak menggunakan tubuhnya. Dengan demikian, screen time juga bisa menjadi salah satu aktivitas fisik bagi buah hati.

(TETI/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb