11 Oktober 2022

Kanker Pankreas: Jenis, Penyebab, Gejala, Pencegahan hingga Pengobatan

Ternyata jamur yang berkembang di usus bisa menyebabkan kanker pankreas
Kanker Pankreas: Jenis, Penyebab, Gejala, Pencegahan hingga Pengobatan

Pankreas merupakan organ yang terletak di belakang bagian bawah perut. Nah, kanker pankreas bisa terjadi pada siapa saja.

Melansir dari Mayo Clinic, kanker ini dapat termasuk tumor kanker dan non-kanker.

Kanker ini paling umum, dimulai di sel-sel yang melapisi saluran yang membawa enzim pencernaan keluar dari pankreas (adenokarsinoma duktus pankreas).

Sebagai informasi, organ ini memproduksi 3 enzim, yaitu enzim tripzin, enzim amilase, dan enzim lipase. Enzim ini berperan dalam proses pencernaan.

Sayangnya, kanker ini jarang terdiagnosis di tahap awal atau di tahap ketika kanker masih mudah untuk disembuhkan.

Biasanya gejala muncul ketika kanker sudah menyebar ke organ lain atau ketika pankreas tidak lagi berfungsi dengan benar.

Baca Juga: 10 Makanan dan Minuman untuk Menyehatkan Pankreas

Apa Itu Kanker Pankreas?

Ilustrasi Kanker
Foto: Ilustrasi Kanker (Pixabay.com)

Kanker pankreas adalah penyakit berasal dari sel-sel ganas yang terbentuk di jaringan pankreas.

Pankreas adalah organ yang terdapat di belakang bagian bawah perut. Organ ini menghasilkan cairan pencernaan dan hormon yang mengatur gula darah.

Jenis kanker pankreas paling umum yakni adenokarsinoma pankreas yang berasal dari pertumbuhan sel eksokrin di luar kendali.

Sebagian besar pankreas terdiri dari sel eksorin yang membentuk kelenjar dan saluran eksorin.

Kelenjar eksokrin inilah yang membuat enzim pankreas dilepaskan ke usus untuk membantu mencerna makanan.

Adapula sel endokrin yang membentuk sel-sel di pankreas lebih sedikit dari sel eksorin.

Sel-sel ini membuat hormon penting seperti insulin dan glukagon yang mengontrol kadar gula darah.

Biasanya tumor neuroendokrin pankreas berasal dari pertumbuhan sel endokrin.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kanker ini termasuk 10 kanker paling umum yang menyerang pria dan wanita di Amerika Serikat.

National Cancer Institute (NCI) juga memperkirakan bahwa hanya 9,3% orang dengan kanker ini yang mampu bertahan 5 tahun atau lebih setelah didiagnosis.

Baca Juga: Kenali Kanker Jantung, Mulai dari Penyebab, Gejala, dan Stadium

Jenis Kanker Pankreas

Ilustrasi Sakit Pankreas
Foto: Ilustrasi Sakit Pankreas (Freepik.com/drobotdean)

Melansir dari Cancer, kanker eksokrin merupakan jenis kanker pankreas yang paling umum ditemui, hal ini juga sudah sempat disinggung di atas, ya Moms.

Meski demikian, jenis kanker ini rupanya ada banyak, lho. Berikut jenis-jenis kanker pankreas.

1. Adenokarsinoma Pankreas

Sekitar 95% kanker pankreas eksokrin adalah adenokarsinoma. Kanker ini biasanya dimulai di saluran pankreas.

Bisa juga dimulai atau ditemukan dan berkembang di sel-sel yang membuat enzim pankreas. Namun dalam hal ini biasanya disebut karsinoma sel asinar.

2. Kanker Eksokrin yang Jarang

Kanker jenis eksokrin memang yang paling umum, tapi, ada juga jenis yang tidak umumnya nih, Moms.

Termasuk karsinoma adenosquamous, karsinoma sel skuamosa, signet ring cell carcinomas, karsinoma tidak berdiferensiasi, dan undifferentiated carcinomas with giant cells.

3. Kanker Ampullary (Karsinoma Ampula Vater)

Kanker ini dimulai di ampula Vater, di mana saluran empedu dan saluran pankreas bersatu dan bermuara di usus kecil.

Kanker ampullary secara umum dianggap bukan kanker pankreas. Tapi pengobatan dan bentuknya kerap diakitkan karena hampir sama.

Kanker ampullary sering menyumbat saluran empedu. Penyumbatan ini mengakibatkan empedu menumpuk di tubuh.

Inilah yang menyebabkan kulit dan mata menguning.

Baca Juga: Ketahui Gejala Pankreas Bermasalah yang Mengancam Kesehatan

Gejala Kanker Pankreas

Ilustrasi Sakit Perut
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Pada tahap awal, gejala penyakit ini jarang dirasakan bahkan tidak dirasakan sama sekali.

Tapi, seiring berjalannya waktu, lama kelamaan gejala mulai terasakan. Baik gejala yang timbul secara perlahan atau secara tiba-tiba.

Menurut dr. Taufiq, Sp.PD-KGEH Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, gejala awal bisa berupa seperti sakit maag.

"Gejala awal pada stadium pertama umumnya seperti sakit maag, yakni nyeri di ulu hati yang menjalar ke punggung tetapi tidak kunjung membaik setelah diberi obat maag," kata dr. Taufiq.

Pada stadium lanjut, gejala disertai dengan mata kuning akibat penekanan tumor pankreas ke arah saluran empedu.

"Stadium ditentukan dengan TNM system, yang meyatakan besarnya tumor, penyebaran ke kelenjar getah bening sekitar organ, dan penyebaran ke organ lain," tambah dr. Taufiq.

Sementara itu, melansir dari Cleveland Clinic, berikut ini gejala kanker pankreas yang bisa dirasakan.

  • Nyeri perut bagian atas yang kemudian menyebar ke punggung.
  • Kulit menguning dan bagian putih mata ikut menguning (jaundice).
  • Kelelahan.
  • Kehilangan selera makan atau tidak nafsu makan.
  • Kotoran berwarna cerah.
  • Penurunan berat badan.
  • Terjadi pembekuan darah di dalam tubuh.
  • Gatal-gatal pada kulit.
  • Diabetes atau diabetes yang semakin parah.
  • Mual dan muntah.

Dokter biasanya akan mencurigai penyakit kanker pankreas jika pasien mengalami beberapa gejala di atas atau baru saja mengalami diabetes dan pankreatitis.

Tapi, perlu Moms ketahui, setiap orang mengalami gejala yang berbeda-beda dan jika mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya berkunjung ke dokter.

Di samping itu, perut kanan nyeri mungkin kerap dikaitkan dengan penyakit pankreas ya, Moms?

Sedangkan menurut dr. Taufiq, sakit perut kanan biasanya disebabkan karena organ yang ada di kanan.

"Nyeri perut di bagian kanan atas umumnya disebabkan oleh organ-organ yang terletak di kanan atas seperti liver dan kandung empedu," jelasnya.

Baca Juga: Kanker Rahim: Jenis, Gejala, dan Perawatannya

Kanker Pankreas Stadium 4

Kanker Pankreas
Foto: Kanker Pankreas (Pathology.jhu.edu)

Kanker pankreas, sebagaimana kanker primer organ lain, dinyatakan dengan stadium 1 hingga 4.

Stadium ditentukan melalui pemeriksaan penunjang CT scan maupun endoscopy ultrasound (EUS).

Nah, tentunya Moms juga sudah mengetahui jika kanker sudah masuk ke stadium 4 artinya kanker sudah parah dan menyebar ke organ lainnya.

Terlebih, kanker ini sulit didiagnosis secara dini terlebih jika tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Melansir dari Pancreatic Cancer, kebanyakan orang baru merasakan gejala sampai kanker sudah menyebar ke area lain dan semakin sulit untuk disembuhkan.

Bahkan, lebih dari setengah dari semua kasus kanker pankreas pertama kali didiagnosis pada stadium 4.

Apabila sudah menyebar ke organ lain, biasanya sudah merambat ke hati atau paru-paru dan tentunya tidak dapat disembuhkan dengan cepat.

Jadi, pengobatan yang dilakukan umumnya untuk memperpanjang hidup dan meningkatkan kualitas hidup alih-alih menyembuhkan.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Kelenjar Endokrin dan Eksokrin dalam Pankreas

Apa Itu Caput Pankreas?

Ilustrasi Pankreas
Foto: Ilustrasi Pankreas (Mskcc.org)

Caput pankreas merupakan bagian dari organ pankreas.

Organ pankreas terdiri dari 3 bagian, yaitu kaput (head) termasuk prosesus uncinatus dan neck pancreas, body atau corpus, dan tail pankreas.

Penyebab Kanker Pankreas

Ilustrasi Sakit Perut
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Saat ini belum diketahui jelas penyebab umum kanker pankreas.

Tetapi, berdasarkan berbagai sumber, faktor-faktor seperti merokok bisa meningkatkan risiko kanker pankreas.

Melansir dari Mayo Clinic, adapun faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko kanker pankreas, seperti riwayat penyakit keluarga, obesitas, perokok aktif, usia di atas 65 tahun.

Sebuah penelitian besar menunjukkan bahwa kebiasaan merokok, diabetes dan pola makan buruk bisa meningkatkan risiko kanker pankreas di luar faktor tersebut.

Baca Juga: Ari Lasso Menderita Kanker Limfoma DLBCL, Ini 7+ Selebriti yang Juga Pejuang Kanker

Pencegahan Kanker Pankreas

Ilustrasi Konsultasi Dokter
Foto: Ilustrasi Konsultasi Dokter (Orami Photo Stock)

Kanker ini memang tidak diketahui penyebabnya, namun Moms bisa melakukan pencegahan agar tidak mengalami penyakit ini.

Mengingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, berikut upaya pencegahan kanker pankreas.

1. Berhenti Merokok

Cobalah untuk berhenti merokok. Sebab, merokok dipercaya dapat menjadi pemicu penyakit ini bahkan penyakit lainnya.

Jika berhenti merokok terasa sangat sulit, melakukan konsultasi ke dokter bisa menjadi solusinya.

Sedangkan, bagi yang tidak merokok, jangan mulai mencoba rokok, ya!

2. Mempertahankan Berat Badan Sehat

Memiliki berat badan berlebih atau berat badan yang kurang, memicu berbagai macam penyakit. Jika obesitas maka memicu diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung.

Sementara, kekurangan berat badan memicu anemia, pengeroposan tulang, dan patah tulang.

Jadi, mempertahankan atau menjaga berat badan sehat mampu mencegah dari berbagai penyakit.

3. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Melakukan diet buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian bisa membantu mengurangi risiko semua jenis kanker.

Bahkan bisa meningkatkan kualitas hidup, lho Moms.

Baca Juga: Cek Kalori Bubur Ayam dan Kandungan Gizinya serta Manfaat Mengonsumsinya Sebagai Menu Sarapan

Pengobatan Kanker Pankreas

Ilustrasi Operasi
Foto: Ilustrasi Operasi (Orami Photo Stock)

Pengobatan kanker pankreas tergantung dari stadium, lokasi kanker, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Kebanyakan pengobatan kanker bukan untuk menghilangkan kanker secara menyeluruh.

Melainkan, untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah sel kanker menyebar ke organ lainnya.

Pengobatan kanker bisa berupa pembedahan, operasi, kemoterapi, atau kombinasi dari semuanya. Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan.

1. Operasi

Operasi kanker ini cukup beragam dan dilakukan berdasarkan jenis kanker. Tapi, operasi pun memiliki risiko yang perlu diperhatikan.

Seperti risiko pendarahan dan infeksi. Melansir dari Mayo Clinic, operasi kanker pankreas cenderung tidak terlalu banyak menimbulkan komplikasi.

Jadi, sebelum melakukan tindakan operasi pastikan berkonsultasi kepada dokter, ya Moms.

2. Kemoterapi

Tentunya pengobatan ini sudah cukup familiar. Kemoterapi merupakan obat yang disuntikkan ke pembuluh darah atau bisa juga diminum secara oral.

Mengombinasi pengobatan dengan terapi radiasi (kemoradiasi). Biasanya, kemoradiasi dilakukan ketika sel kanker belum menyebar ke organ lain.

3. Terapi Radiasi

Pengobatan ini digunakan sebelum atau sesudah operasi kanker dan tidak jarang dikombinasikan dengan kemoterapi.

Terapi radiasi tradisional menggunakan sinar-X.

Baca Juga: Detak Jantung Janin Normal dan Cara Menjaga Kesehatan Jantung Bayi, Catat!

Bagaimana Jamur dari Usus Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas?

Ilustrasi Pankreas
Foto: Ilustrasi Pankreas (Orami Photo Stock)

Semua jamur yang berada di dalam tubuh dapat memengaruhi kesehatan manusia.

Sebuah penelitian yang dilansir dari Medical News Today, mengungkapkan bahwa jamur yang hidup atau berkembang di usus dapat memicu kanker pankreas.

Dalam jurnal Nature baru-baru ini, para peneliti telah menggambarkan dan menyelidiki proses jamur usus menyebabkan kanker pankreas.

Para peneliti menemukan bahwa spesies jamur tertentu di usus dapat memasuki saluran pankreas.

Dr. Miller dan rekannya melalui penelitian terbaru juga telah menganalisis sampel feses dari tikus dengan dan tanpa pankreas adenokarsinoma duktal (PDA) selama 30 minggu.

Mereka menemukan bahwa kanker pankreas terkait dengan jumlah komposisi jamur di dalam tubuh.

Salah satunya jenis jamur malassezia yang dikaitkan dengan jaringan kanker.

"Kami telah menemukan bahwa jamur malassezia yang umumnya ditemukan pada kulit kepala berkaitan dengan peningkatan risiko kanker kulit dan kanker usus besar," kata Deepak Saxena, Ph. D, seorang profesor di College of Dentistry di NYU.

Eksperimen lebih lanjut mengungkap bahwa kanker pankreas meningkat 20% lebih cepat ketika ada jamur malassezia dalam organ tubuh.

Para peneliti lainnya juga mengatakan malassezia meningkatkan risiko kanker pankreas dengan memicu kaskade pelengkap, yakni mekanisme kekebalan tubuh.

Untuk mengetahui lebih jauh info-info lainnya mengenai kanker yang bisa menyerang, simak tautan di bawah ini ya, Moms.

  • https://www.cancer.org/cancer/pancreatic-cancer/about/what-is-pancreatic-cancer.html
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pancreatic-cancer/symptoms-causes/syc-20355421#:~:text=Most%20pancreatic%20cancer%20begins%20in,neuroendocrine%20cells%20of%20the%20pancreas.
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15806-pancreatic-cancer#symptoms-and-causes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb