04 Mei 2018

Jangan Panik! Kenali Penyebab Dan Cara Tepat Atasi Mimisan Pada Anak

Umumnya mimisan itu hanya masalah ringan dan tak berbahaya.
Jangan Panik! Kenali Penyebab Dan Cara Tepat Atasi Mimisan Pada Anak

Apa respons Moms ketika tiba-tiba melihat darah keluar dari dalam hidung Si Kecil? Mungkin langsung panik, cemas bahkan takut. Reaksi seperti itu wajar-wajar saja kok, Moms.

Apalagi bila selama ini buah hati Moms tak pernah mimisan. Memang, banyak anak yang mengalami mimisan, walau kejadiannya sesekali saja. Mimisan atau yang juga disebut epistaksis adalah perdarahan yang terjadi di bagian dalam hidung.

Meski membuat cemas, Moms tak perlu khawatir berlebihan karena umumnya mimisan itu hanya masalah ringan dan tak berbahaya.

Baca Juga : Ini Waktu Mimisan Pada Anak Yang Harus Diwaspadai

Kenali Penyebab Mimisan

Lalu, kenapa bisa terjadi mimisan? Perlu kita tahu, pada permukaan lapisan hidung terhadap banyak pembuluh darah kecil yang mudah pecah.

Nah, ada dua penyebab mimisan paling umum, yaitu membran hidung mengering (karena udara cenderung kering) dan mengupil.

Selain itu, faktor penyebab lain yang menimbulkan risiko mimisan adalah:

  • Sinusitis akut dan kronis
  • Alergi
  • Hemofilia (dan gangguan perdarahan lainnya)
  • Ada benda asing di hidung
  • Semprotan hidung, seperti yang biasa digunakan untuk mengobati alergi
  • Rinitis non-alergi
  • Trauma pada hidung

Cara Mengatasi Mimisan

Mayoritas mimisan tidak menimbulkan hal yang serius, biasanya darah yang keluar akan berhenti sendiri. Meski begitu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:

1. Tetaplah tenang

Usahakan Moms tetap tenang, tidak panik, atau gugup karena justru Moms akan sulit fokus untuk menangani masalah mimisan pada Si Kecil.

2. Posisi duduk atau berdiri, jangan rebahan

Minta anak tetap tegak agar mengurangi tekanan darah pada vena (pembuluh darah) hidung. Upaya ini juga akan menghambat pendarahan lebih lanjut.

Duduk condong ke depan agar darah mengalir keluar dan tidak tertelan karena bisa mengiritasi perut.

3. Pencet hidung perlahan

Gunakan jempol dan jari telunjuk dan bernapas melalui mulut. Lakukan selama 5-10 menit. Upaya ini memberikan tekanan pada titik perdarahan sehingga menghentikan aliran darah.

4. Hindari mengompres dengan es pada hidung

Tindakan ini hampir tidak ada manfaatnya. Benda dingin hanya memperkecil pembuluh-pembuluh darah di permukaan hidup dan tak bisa menembus cukup dalam untuk menghentikan perdarahan.

5. Tingkatkan kelembapan udara di rumah

Terutama pada saat musim atau cuaca panas. Upaya ini untuk menjaga kelembapan membran hidung. Membran hidung yang mengering berisiko perdarahan.

Oleskan hidung dengan petroleum jelly (vaseline) atau salep (bacitracin, Neosporin) dengan kapas tiga kali sehari. Saline nasal spray juga bisa membantu melembapkan membran hidung yang mengering.

6. Hindari mengorek-ngorek hidung

Ini untuk mencegah mimisan terjadi lagi.

7. Keluarkan udara dari dalam hidung

Jika terjadi mimisan lagi, keluarkan udara dari dalam hidung kuat-kuat untuk membersihan hidung dari gumpalan darah. Semprot lubang hidung dengan semprot hidung (dekongestan). Pencet lagi hidung secara perlahan.

8. Potong kuku jari anak hingga pendek

Kuku yang panjang dapat menyebabkan membran hidung terluka bila sering mengorek-ngorek hidung.

9. Hindari terlalu sering menggunakan obat alergi

Obat ini dapat membuat area dalam hidung mengering. Dalam beberapa kasus, obat-obatan tertentu dapat menimbulkan mimisan atau memperburuk kejadian mimisan.

Karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang akan dikonsumsi agar tidak sampai berdampak negatif, misalnya terjadi mimisan.

Kapan Perlu Ke Dokter?

Kemudian, kapan perlu pertolongan medis atau darurat? Bila kondisi berikut:

1. Mimisan atau perdarahan ini berlangsung lebih dari 15-30 menit.

2. Darah yang keluar banyak hingga Si Kecil tampak lemah atau bahkan pingsan.

3. Mimisan yang sampai mengganggu pernapasan.

4. Terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun.

Jika anak sering mengalami mimisan atau perdarahan di hidung, konsultasikan dengan dokter. Penting untuk mengetahui diagnosisnya agar cepat dilakukan penanganan yang tepat.

Bukan bermaksud menakut-nakuti, seringnya perdarahan hidung pada anak-anak dapat merupakan indikasi adanya tumor jinak. Memang tumor itu dapat mengecil sendiri setelah masa puber.

Akan tetapi, tumor ini dapat tumbuh lagi dengan cepat sehingga menimbulkan sumbatan pada lubang hidung dan sinus sehingga sering terjadi perdarahan hidung yang hebat. Bila tumor itu tak mengecil, dokter mungkin menyarankan untuk mengangkatnya lewat operasi.

Bagaimana Moms, sudah mengerti kan cara mengatasi mimisan pada Si Kecil?

(HIL)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb