03 September 2022

Jerawat Papula, Benjolan Kecil Merah tanpa Nanah di Dalamnya

Ketahui apa penyebab jerawat papula dan cara mengatasinya
Jerawat Papula, Benjolan Kecil Merah tanpa Nanah di Dalamnya

Jerawat adalah masalah kulit yang sangat umum terjadi pada siapa saja, tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Namun, pernahkah Moms mendengar tentang jerawat papula?

Secara umum, jerawat berkembang ketika pori-pori kulit (folikel rambut) tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit.

Kemudian, bakteri di kulit “memakan” minyak berlebih ini dan berkembang biak.

Pada tahap ini, pori-pori yang tersumbat dapat berkembang menjadi salah satu dari 2 kategori jerawat, yaitu:

  • Jerawat inflamasi: Jerawat yang meradang termasuk papula, pustula, nodul, dan kista.
  • Jerawat non-inflamasi: Jenis ini termasuk komedo hitam dan komedo putih.

Baca juga: 10 Rekomendasi Moisturizer untuk Kulit Berjerawat di Bawah 50 Ribu

Nah, pembahasan kali ini akan difokuskan pada jerawat papula. Apa sih sebenarnya jerawat ini? Yuk, simak penjelasannya, Moms!

Apa Itu Jerawat Papula?

jerawat papula
Foto: jerawat papula (Dermcollective.com)

Foto: jerawat papula (dermcollective.com)

Jerawat papula adalah benjolan kecil berwarna merah. Diameternya biasanya kurang dari 5 mm (sekitar 1/5 inci).

Jerawat ini tidak memiliki pusat nanah berwarna kuning atau putih. Ketika papula menumpuk nanah, itu disebut pustula.

Kebanyakan jerawat papula berkembang menjadi pustula. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa hari.

Jika sudah berkembang menjadi jerawat pustula, hindari memencetnya karena berisiko membuat bakteri menyebar lebih jauh serta terbentuk jaringan parut.

Penyebab Jerawat Papula

jerawat papula
Foto: jerawat papula (sarcoidosisnews.com)

Foto: ilustrasi bakteri (sarcoidosisnews.com)

Jerawat papula berkembang ketika folikel rambut, atau yang lebih sering kita sebut pori-pori, tersumbat oleh sel-sel kulit dan minyak berlebih.

Sumbatan ini disebut komedo, yang merupakan cikal bakal terbentuknya jerawat papula.

Minyak ekstra yang menyumbat kulit dan menyebabkan komedo kemudian menjadi "makanan” untuk bakteri di kulit, seperti bakteri Propioni acnes.

Menurut studi pada 2011 di jurnal The Lancet, hal ini membuat bakteri semakin berkembang biak.

Semua bahan tambahan yang menumpuk di pori-pori ini memberi tekanan pada folikel. Dengan tekanan yang cukup, dinding folikel pecah.

Hal ini membuat bahan tersebut tumpah ke kulit di sekitarnya, dan menyebabkan iritasi. Akibatnya, kulit menjadi merah, meradang, dan nyeri.

Nah, benjolan merah inilah yang disebut jerawat papula.

Terkadang, jerawat ini bisa berkembang menjadi jerawat pustula, tepatnya saat nanah membentuk kepala putih pada bagian tengah jerawat.

Bedanya Jerawat Biasa dan Jerawat Papula

xx suntik jerawat
Foto: xx suntik jerawat

Foto: kulit berjerawat (Orami Photo Stock)

Perlu diketahui bahwa jerawat papula bukanlah satu-satunya benjolan merah dan meradang yang bisa terbentuk di kulit. Jerawat ini bisa berukuran kecil atau besar.

Namun, jika Moms menjumpai benjolan yang sangat merah, bengkak, dan nyeri, itu bukanlah jerawat papula, melainkan jerawat biasa.

Jerawat biasa dan jerawat papula memang mirip, karena keduanya terbentuk akibat penyumbatan folikel rambut.

Namun, jerawat biasa terjadi lebih dalam di kulit dan merupakan kondisi yang lebih serius daripada jerawat papula.

Kondisi ini terjadi ketika ada celah yang dalam di dinding folikel dan zat-zat pembentuk jerawat yang terinfeksi tumpah ke bagian dermis.

Jerawat biasa umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada jerawat papula.

Bahkan, jerawat papula terbesar sembuh hanya dalam beberapa minggu, tetapi jerawat biasa kadang membutuhkan waktu lebih lama dari itu.

Menurut studi pada 2011 di Canadian Medical Association Journal, ada kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan jaringan parut pada kasus jerawat biasa.

Sementara pada jerawat papula umumnya tidak.

Baca juga: Jerawat Pustula: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Bagaimana Mengatasi Jerawat Papula?

Efek samping produk anti jerawat bisa menyebabkan gatal
Foto: Efek samping produk anti jerawat bisa menyebabkan gatal

Foto: memakai serum (Orami Photo Stock)

Jerawat papula umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa waktu.

Namun, bila Moms merasa terganggu dan ingin menghilangkannya, berbicara dengan dokter bisa jadi solusi.

Dokter mungkin akan menyarankan untuk memulai dengan perawatan jerawat tanpa resep, seperti benzoil peroksida atau asam salisilat.

Jika cara ini tidak efektif setelah beberapa minggu, dokter mungkin merujuk ke dokter kulit yang dapat meresepkan obat yang lebih kuat.

Untuk jerawat inflamasi, dokter kulit mungkin meresepkan dapson topikal (Aczone), atau obat oles lainnya seperti:

Obat Retinoid

Termasuk adapalene (Differin), tretinoin (Retin-A) , dan tazarotene (Tazorac).

Antibiotik Topikal

Ini dapat membunuh bakteri berlebih pada kulit dan mengurangi kemerahan.

Biasanya digunakan dengan perawatan lain, seperti benzoil eritromisin (Benzamycin) atau benzoil klindamisin (BenzaClin).

Berdasarkan tingkat keparahan jerawat yang dialami, dokter kulit juga mungkin merekomendasikan obat-obatan oral atau yang diminum, seperti:

  • Antibiotik, termasuk makrolida seperti azitromisin, eritromisin, atau tetrasiklin
  • Pil KB (untuk wanita), kombinasi estrogen dan progestin dapat membantu jerawat, seperti Ortho Tri-Cyclen atau Yaz
  • Agen anti-androgen (untuk wanita) yang dapat memblokir efek hormon androgen pada kelenjar minyak

Sebelum memberikan pengobatan, dokter biasanya akan memastikan terlebih dahulu kondisi jerawat yang dialami.

Termasuk memastikan apakah yang dialami merupakan jerawat papula atau bukan.

Jika Moms memiliki jerawat papula yang besar dan tampak sangat bengkak dan nyeri, itu mungkin adalah jerawat biasa.

Seperti dijelaskan tadi, jerawat ini biasanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk sembuh dan memiliki risiko lebih tinggi meninggalkan bekas luka.

Bila Moms menduga memiliki jerawat biasa yang parah, temui dokter kulit. Dokter biasanya dapat membantu memberikan pengobatan yang diperlukan dan mencegah terbentuknya jaringan parut.

Baca juga: 3 Rekomendasi Masker Organik untuk Jerawat, Bisa Buat Sendiri di Rumah!

Itulah pembahasan mengenai jerawat papula. Dapat diketahui bahwa jerawat ini berbeda dengan jerawat pada umumnya.

Jerawat papula memiliki tampilan seperti benjolan kecil yang menonjol di kulit, tetapi tidak terlihat terisi nanah.

Pada beberapa kasus, jerawat papula dapat mengempis dengan sendirinya, atau semakin berkembang dan terisi nanah. Ketika sudah terisi nanah, kondisi ini disebut jerawat pustula.

Meski umumnya tidak mengganggu, jerawat ini bisa jaid perlu penanganan jika menjadi semakin parah.

Jadi, jika jerawat tak kunjung sembuh atau menjadi parah, segera temui dokter kulit.

  • https://doi.org/10.1016/S0140-6736(11)60321-8
  • https://doi.org/10.1503/cmaj.090374
  • https://www.healthline.com/health/papules-acne
  • https://www.verywellhealth.com/papule-definition-of-an-acne-papule-15541

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb