25 Agustus 2023

Kandungan Surah Al Maidah Ayat 48, Ajarkan ke Si Kecil yuk!

Ketahui juga tafsir surah Al Maidah ayat 48 di bawah ini
Kandungan Surah Al Maidah Ayat 48, Ajarkan ke Si Kecil yuk!

Umat Islam perlu tahu kandungan dari surat-surat yang ada di Alquran. Termasuk juga kandungan surat Al Maidah ayat 48?

Ternyata, surah ini mengandung banyak sekali motivasi untuk berbuat baik selama hidup.

Apalagi dijelaskan pula tentang Alquran sebagai pedoman hidup umat muslim.

Menurut tafsir Kementerian Agama RI, Al Maidah ayat 48 mengandung penjelasan tentang turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.

Alquran merupakan Kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran yang mencakup isi dan membenarkan kitab sebelumnya.

Baca Juga: 7 Surah Penenang Hati dalam Alquran untuk Menghilangkan Rasa Gundah, Insya Allah Manjur!

Mengenal Surat Al Maidah Ayat 48

Al Maidah ayat 48
Foto: Al Maidah ayat 48 (Pexels.com/rodnae-prod)

Sebelum mengetahui kandungan surat Al Maidah ayat 48, ada baiknya Moms memahami dulu isi surahnya.

Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Alquran. Terdiri dari 120 ayat, surah ini termasuk Madaniyah.

Menurut riwayat Imam Ahmad, surat ini turun ketika Rasulullah SAW sedang naik unta hingga hampir saja paha unta itu patah karena begitu beratnya wahyu yang diterima oleh beliau.

Ayat 48 ini juga tergolong Surat madaniyah. Surat ini dinamakan Al Maidah (المائدة) yang artinya hidangan.

Hal tersebut karena di antara kandungan surat ini adalah kisah tentang turunnya Al Maidah (hidangan) dari langit setelah para pengikut Nabi Isa (Hawariyyun) memintanya.

Al Maidah diminta hawariyyun sebagai bukti kerasulan Nabi Isa dan sekaligus menjadi hari raya bagi mereka.

Berikut ini adalah bacaan surat Al Maidah Ayat 48 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia:

وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

"Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq.

Likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt.

Ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn."

Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran.

Membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.

Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.

Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,” (QS Al Maidah: 48).

Dalam Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam mencatat, dalam sudut pandang Islam sebuah perbedaan adalah fitrah.

Ini bisa implementasikan oleh umat Islam Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Sifat inilah yang menjadikan Islam menjadi komponen penting dalam menjaga persatuan.

Baca Juga: 11 Keutamaan Membaca Surah Maryam untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Agar Si Kecil jadi Anak Berbakti!

Tafsir Surah Al Maidah Ayat 48

Al Maidah ayat 48
Foto: Al Maidah ayat 48 (Madrasatelquran.com)

Sebelum mengetahui kandungan surat Al Maidah ayat 48, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tafsirnya.

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir, ada beberapa penafsiran dari ayat ini, yakni:

1. Iman kepada Alquran

Allah SWT menjelaskan pentingnya mengimani Alquran karena berisi petunjuk-petunjuk yang benar.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW dengan haq.

Ibnu Katsir mengatakan: “Yakni membawa kebenaran dan tiada keraguan di dalamnya.”

Kata mushoddiqo (مصدقا) artinya adalah membenarkan. Yang dibenarkan adalah kitab-kitab suci sebelum adanya Alquran.

Meskipun kata minal kitaab (من الكتاب) berbentuk mufrad (tunggal), makna yang dimaksudkan adalah jamak, yakni al kutub (الكتب).

Kitab-kitab yang dibenarkan Alquran tersebut Taurat, Zabir dan Injil.

Yakni Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS, dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa ‘alaihis salam, sebelum ketiga kitab itu diubah oleh manusia.

Alquran merupakan kitab yang benar dan tidak ada keraguan di dalamnya.

Surah ini juga membenarkan kitab-kitab sebelumnya, sekaligus menjadi pembenaran atas kitab-kitab itu. Sebab kitab-kitab sebelum Alquran sudah tidak autentik lagi karena diubah oleh manusia.

Baca Juga: 9 Doa Keselamatan agar Senantiasa Dilindungi Allah SWT dan Terhindar dari Malapetaka

Alquran adalah pegangan hidup dan harus menjadi pedoman dalam memutuskan segala sesuatu.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb