21 Oktober 2022

Amankah Pemberian Ibuprofen untuk Anak? Yuk, Simak Penjelesan Lengkapnya Moms!

Apa saja hal yang harus Moms tahu saat akan memberikan ibuprofen untuk anak?
Amankah Pemberian Ibuprofen untuk Anak? Yuk, Simak Penjelesan Lengkapnya Moms!

Foto: Freepik

Moms, pernahkah memberikan ibuprofen untuk anak?

Memang hal yang paling membuat Moms panik dan khawatir adalah saat melihat Si Kecil sakit.

Meski hanya demam, Moms akan terjaga semalaman. Biasanya, Moms akan memilih memberikan obat untuk Si Kecil saat demam.

Selain obat yang mengandung asetaminofen, Moms juga akan mempertimbangkan pemberian ibuprofen untuk anak.

Ibuprofen adalah obat bebas yang diminum untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi demam.

Ini adalah obat yang aman jika digunakan dengan benar sesuai dosis.

Namun, dosis yang terlalu tinggi dapat membuat anak sangat sakit, lho!

Berikut ini adalah informasi seputar pemberian ibuprofen untuk anak. Simak informasinya di bawah ini!

Baca Juga: Demam Kelenjar Pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Cara Kerja Ibuprofen untuk Anak

Ilustrasi Anak Demam (Bundoo.com)
Foto: Ilustrasi Anak Demam (Bundoo.com)

Ibuprofen memblokir pembentukan zat yang disebut prostaglandin, yang memicu sensasi rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan.

Itu sebabnya obat ini direkomendasikan untuk demam dan juga rasa sakit, seperti sakit telinga dan sakit gigi.

Beberapa institusi kesehatan, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), U.S Food & Drug Administration (FDA), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tidak melarang penggunaan ibuprofen.

Sehingga, menggunakan ibuprofen untuk anak sangat aman, Moms.

Seperti asetaminofen, dosis diberikan sesuai dengan berat badan anak, bukan usia.

Sebelum menggunakan ibuprofen untuk anak, Moms harus membaca instruksi dosis dengan cermat dan timbang Si Kecil terlebih dahulu.

Sering orang tua datang dan mengatakan bahwa obatnya tidak bekerja.

"Namun, biasanya itu karena anak telah tumbuh sejak terakhir kali mereka memberinya ibuprofen dan mereka belum menyesuaikan dosisnya," kata Tanya Altmann, MD, pendiri Calabasas Pediatrics di Calabasas, California.

Ibuprofen untuk anak harus dikonsumsi setelah makan untuk mencegah sakit perut.

Gunakan hanya pipet atau cangkir yang disertakan dengan obat untuk pengukuran yang paling akurat.

Saat Si Kecil demam, prioritasnya bukan untuk memberikan anak obat, tetapi untuk memastikan Si Kecil nyaman.

Moms harus memberi Si Kecil pereda nyeri hanya jika dia tampak sangat tidak nyaman karena demam.

Baca Juga: 4 Perawatan di Rumah yang Bisa Dilakukan Saat Anak Demam

Kapan Harus Memberi Ibuprofen untuk Anak?

Anak Demam (Healthline.com)
Foto: Anak Demam (Healthline.com)

Berikut ini adalah aturan penggunaan ibuprofen untuk anak yang penting Moms ketahui:

  • Baca dan ikuti aturan serta cara penggunaan yang tertera pada label kemasan
  • Periksa tanggal kedaluwarsa
  • Berikan ibuprofen dengan makanan atau setelah waktu makan
  • Berikan ibuprofen dengan dosis yang sesuai pada label kemasan
  • Pastikan anak tidak mengonsumsi obat lain yang juga mengandung ibuprofen
  • Konsultasikan penggunaan ibuprofen kepada dokter terlebih dahulu jika anak pernah mengalami alergi terhadap obat-obatan
  • Konsultasikan penggunaan ibuprofen kepada dokter jika anak memiliki penyakit jantung bawaan
  • Hindari memberikan ibuprofen kepada bayi di bawah usia 6 bulan tanpa persetujuan dokter

Seperti halnya obat apa pun, memberikan ibuprofen untuk anak juga mengandung manfaat dan risiko. Efek samping pada Si Kecil bisa termasuk sakit perut.

Lalu, karena ibuprofen memetabolisme ginjal dan memengaruhi trombosit darah, Moms yang memiliki bayi dengan kondisi medis tertentu harus berbicara dengan dokter.

“Kemungkinannya asetaminofen akan direkomendasikan,” kata Tanya, yang juga penulis beberapa buku pengasuhan, termasuk Baby and Toddler Basics.

Namun, ada situasi tertentu di mana ibuprofen lebih disukai. Misalnya saat Moms membutuhkan pereda nyeri yang lebih lama.

Efek ibuprofen untuk anak berlangsung 6-8 jam, berbeda dengan acetaminophen yang hanya 4-6 jam.

“Jadi, memberikan ibuprofen sebelum waktu tidur akan memungkinkan memberi tidur malam yang lebih nyaman,” jelas Tanya.

Atau saat Moms melihat Si Kecil menderita nyeri sedang hingga berat.

Biasanya, asetaminofen adalah pilihan untuk sakit ringan sampai sedang, ibuprofen biasanya dianggap lebih efektif pada nyeri yang lebih berat.

Baca Juga: Hati-hati! Ini Bahayanya Demam Berdarah Saat Kehamilan

Penggunaan Ibuprofen

Pemberian Obat pada Anak (Bounty.com)
Foto: Pemberian Obat pada Anak (Bounty.com)

Ibuprofen untuk anak di bawah 6 bulan sama amannya seperti halnya bagi mereka yang berusia di atas usia tersebut.

Hal ini dibuktikan dalam penelitian dari PLOS ONE oleh Dr. Paul Walsh, direktur medis Sutter Medical Center, Sacramento's Pediatric Emergency Departemen.

Sebelumnya, Administrasi Makanan dan Obat-obatan A.S tidak mengizinkan ibuprofen dijual bebas.

Meski demam tidak berbahaya, tapi ibuprofen untuk anak bisa membuatnya menjadi lebih rewel, menolak makan, hingga dehidrasi.

Melansir Kids Health, pemberian ibuprofen untuk anak secara inheren tidak terkait dengan lebih banyak efek samping pada anak-anak di bawah 6 bulan.

Namun, dibandingkan dengan asetaminofen saja, ibuprofen dikaitkan dengan efek GI yang lebih buruk pada bayi yang lebih muda dari 6 bulan seperti halnya dengan anak-anak di atas 6 bulan.

Jika kondisi demam anak yang tak kunjung turun, Moms dapat ibuprofen sirop setiap 6-8 jam sekali.

Perlu diperhatikan, bahwa ibuprofen sirop dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki hipersensitif terhadap ibuprofen.

Maka dari itu, ibuprofen sirop atau oral tidak boleh diberikan kepada pasien yang pernah mengalami asma, urtikaria, atau reaksi alergi setelah mengonsumsi aspirin atau NSAID lainnya.

Baca Juga: Demam Kelenjar pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Dosis Ibuprofen untuk Anak

Ilustrasi Memberi Obat Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Memberi Obat Anak (Orami Photo Stock)

Biasanya, dosis untuk anak yang tertera di label kemasan obat menunjukkan dosis berdasarkan berat badan atau usia.

Namun, takaran yang lebih direkomendasikan adalah yang berpatokan pada berat badan.

Melansir National Health Service, dosis ibuprofen untuk anak adalah 5–10 mg/kgBB setiap kali pemberian.

Jadi, jika berat badan anak 10 kg, Moms bisa memberikannya 50–100 mg ibuprofen.

Namun, jika tidak tahu pasti berat badannya, Moms bisa menggunakan takaran berdasarkan usia seperti berikut:

  • Usia 6–11 bulan (6–7 kg): 50 mg
  • Usia 12–23 bulan (8–10 kg): 75 mg
  • Usia 2–3 tahun (11–16 kg): 100 mg
  • Usia 4–5 tahun (17–21 kg): 150 mg
  • Usia 6–8 tahun (22–27 kg): 200 mg
  • Usia 9–10 tahun (28–32 kg): 250 mg
  • Usia 11 tahun (33–43 kg): 300 mg

Penyerapan ibuprofen untuk anak membutuhkan waktu 30–60 menit setelah pemberian untuk bekerja. Setelah itu, obat ini akan bertahan dan bekerja selama 6–8 jam di dalam tubuh.

Oleh sebab itu, Moms bisa mengulang dosis seperti di atas hingga 3–4 kali sehari, tapi tidak boleh lebih.

Bila setelah diberikan 1 dosis ibuprofen Si Kecil meludahkannya, Moms bisa menenangkannya terlebih dahulu, kemudian memberikan lagi 1 dosis yang sama.

Namun, jika ibuprofen sudah ditelan lalu Si Kecil muntah, Moms perlu menunggu hingga 6 jam sebelum memberikannya kembali, kecuali jika Moms melihat tablet ibuprofen dimuntahkan secara utuh.

Saat memberikan ibuprofen untuk anak berupa sirop, ingat untuk selalu menggunakan alat ukur yang terdapat dalam kemasan obat ibuprofen, seperti sendok atau cangkir obat.

Jangan menggunakan sendok teh atau sendok makan di rumah guna menghindari pemberian dosis yang tidak tepat.

Baca Juga: 10 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kanan dan Cara Mengatasinya

Perbedaan antara Paracetamol dan Ibuprofen

Obat obatan (Orami Photo Stock)
Foto: Obat obatan (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Meski keduanya memiliki kemampuan untuk meredakan demam dan nyeri, tetapi ibuprofen dan paracetamol memiliki perbedaan, lho Moms.

Perbedaan utama antara kedua obat tersebut adalah ibuprofen mengurangi peradangan, sedangkan paracetamol tidak.

Selain itu perbedaan yang mendasari kedua jenis obat ini adalah sistem metabolisme yang terjadi pada organ di dalam tubuh.

Jika ibuprofen dimetabolisme di ginjal, sementara paracetamol diproses di hati.

Kedua jenis obat ini memiliki mekanisme aksi yang berbeda, interaksi obat yang berbeda dan perlu diperhatikan.

Namun, perlu diingat, ya Moms meskipun kedua jenis obat ini masuk ke dalam kategori obat yang aman dan bebas digunakan, masing-masing obatnya memiliki risiko dan kontraindikasi.

Jika Moms sedang hamil, obat pereda nyeri dan demam yang aman dikonsumsi adalah paracetamol.

Sementara itu, ibuprofen merupakan obat demam yang bisa dikonsumsi oleh semua orang, baik dewasa maupun anak-anak dan efektif untuk mengurangi rasa sakit serta membantu menurunkan suhu tubuh.

Namun, perlu diperhatikan dosis obat yang dianjurkan oleh dokter, ya Moms!

Baca Juga: 18 Obat Sariawan Anak, dari Obat di Apotek Hingga yang Alami

Setelah membaca keterangan tentang pemberian ibuprofen untuk anak di atas, apakah Moms akan memberikannya pada Si Kecil juga?

  • https://www.nhs.uk/medicines/ibuprofen-for-children/
  • https://kidshealth.org/en/parents/ibuprofen.html
  • https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000772.htm
  • https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/medication-safety/Pages/Ibuprofen-for-Fever-and-Pain.aspx
  • https://www.alodokter.com/apakah-ibuprofen-aman-untuk-menurunkan-demam-anak

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb