08 April 2019

Kehamilan yang Gagal, Kenali Ciri-ciri Hamil Anggur

Jarang terjadi, hamil anggur perlu cepat ditangani untuk menghindari risiko komplikasi.
Kehamilan yang Gagal, Kenali Ciri-ciri Hamil Anggur

Hamil anggur adalah suatu kondisi langka yang terjadi pada satu dari sekitar 1.000 kehamilan.

Hamil anggur adalah kehamilan yang gagal, yakni sel telur dan plasenta yang tidak berkembang akan membentuk sekumpulan kista yang bentuknya menyerupai anggur. Mari kita simak ulasan di bawah ini untuk lebih mengenali apa itu hamil anggur!

Jenis Hamil Anggur

Ada dua jenis hamil anggur. Pada kehamilan anggur lengkap, janin tidak berkembang, namun sebagai gantinya, satu sperma membuahi sel telur kosong yang abnormal tanpa informasi genetik, sehingga semua informasi genetik berasal dari ayah.

Telur yang dibuahi tumbuh menjadi benjolan jaringan yang terlihat seperti sekelompok anggur di dalam rahim.

Sedangkan pada kehamilan anggur parsial atau sebagian, sel telur dibuahi oleh dua sperma, sehingga ada satu set kromosom ayah tambahan. Janin mungkin mulai terbentuk, tetapi tidak dapat bertahan hidup.

Baca Juga: Apa Itu Stillbirth dan Perbedaannya dengan Keguguran?

Ciri-ciri Hamil Anggur

Gejala hamil anggur pada awalnya mirip seperti kehamilan normal. Namun setelah beberapa waktu, akan muncul gejala lain yang menjadi pembeda dengan kehamilan normal.

Menurut American Pregnancy Association, dia ciri-ciri hamil anggur yang perlu Moms ketahui!

- Perdarahan vagina berwarna merah terang sampai coklat gelap selama trimester pertama

- Mengalami nyeri panggul

- Mual dan muntah yang parah

- Preeklampsia awal (tekanan darah tinggi)

- Tidak ada gerakan janin ataupun detak jantung janin saat USG

- Pemeriksaan panggul menunjukkan rahim yang lebih besar atau lebih kecil, pembesaran ovarium, dan jumlah hormon kehamilan (hCG) yang abnormal (lebih tinggi)

- Hasil USG menunjukkan bentuk gugusan anggur yang menandakan plasenta abnormal

Baca Juga: Catat, Ini Perdarahan yang Normal Terjadi di Awal Kehamilan

“Biasanya, diagnosis didapatkan dengan kombinasi USG dan tes darah (hCG),” ujar Lua Eiriksson, hli onkologi ginekologi di Hamilton, Ontario.

“USG akan menunjukkan kehamilan yang tidak normal dan tes hCG akan menunjukkan hormon kehamilan yang lebih tinggi dibanding biasanya,” lanjutnya.

Eiriksson juga mengatakan bahwa pasien akan dirujuk ke dokter kandungan dan kemungkinan besar akan menjalani dilatasi dan kuretase dengan prosedur bedah sehari yang dilakukan di bawah pengaruh bius lokal.

Bila hormon hCG masih tinggi, Moms membutuhkan waktu 6 bulan sampai 1 tahun untuk perawatan lebih lanjut.

(VAN/INT)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb