Keutamaan Meninggal di Hari Jumat Menurut Para Ulama
Meninggal dunia adalah hal yang pasti untuk semua makhluk hidup. Dalam Islam, ada sejumlah hadis yang memaparkan terkait keutamaan meninggal di hari Jumat.
Dalam Al-Qur'an pun telah tertulis setiap jiwa yang bernyawa akan merasakan kematian.
Nah, ketika waktunya tiba, setiap manusia tentu ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Husnul khotimah ( خسن الخاتمة ) yakni akhir yang baik dari segala hidup seseorang.
Hari Jumat menjadi salah satu hari baik yang diyakini umat Islam dan menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya.
Lantas, benarkah meninggal di hari Jumat itu hari paling baik dalam umat Islam?
Yuk, ketahui hadits yang mendukungnya, Moms.
Baca Juga: Istri Diselingkuhi Suami, Ini Penjelasannya Dalam Islam!
Meninggal di Hari Jumat
Meninggal di hari Jumat diyakini umat Islam sebagai hari terbaik untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Namun, benarkah demikian?
Berikut ada sejumlah hadits yang menjelaskan terkait meninggal dunia di hari Jumat, antara lain:
1. Bebas dari Azab Kubur
Dikutip dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, adapun hadits terkait meninggal di hari Jumat yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi.
Hadits tersebut berbunyi:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ (رواه الترمذي)
Artinya:
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata:
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari adzab kubur.” (Sunan at-Tirmidzi/vol. III/hadis ke 1074).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa seseorang yang meninggal di hari Jumat, akan terbebaskan dari siksaan alam kubur.
Namun, hadits ini ditentang dari sejumlah ulama yang mengatakan bahwa ini sebagai hadits gharib (diriwayatkan dari satu orang saja).
Sehingga keabsahan dari keutamaan meninggal di hari Jumat ini masih diperdebatkan.
2. Setiap Manusia Merasakan Pembalasan
Setiap makhluk yang bernyawa tentu memiliki dosa saat di hidup di dunia.
Beberapa ulama mengatakan, seseorang yang meninggal dunia di hari Jumat tentu akan tetap mendapat balasan atau siksaan kubur yang sesuai dengan perilakunya.
Ini telah tertuang pada firman Allah SWT untuk melindungi dari ketidakadilan. Firman Allah SWT tersebut berbunyi:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ . (الزلزلة، 99: 7-8)
Fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah
Wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah
Artinya:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Jenazah Lengkap dengan Niat, Bacaan, dan Doa
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. al-Zalzalah: 7-8)
Dari hadits tersebut kita dapat tahu bahwa sekecil dosa apapun manusia akan mendapatkan balasan yang setimbal.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.