17 September 2024

Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Sistem, dan Tujuan

Mengenal 5 kingdom makhluk hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Sistem, dan Tujuan

Foto: Freepik.com/byrdyak

Sudahkah Moms mengajarkan anak mengenai klasifikasi makhluk hidup?

Jika diibaratkan, alam semesta merupakan laboratorium alami yang penuh dengan kehidupan dalam berbagai bentuk dan warna.

Dari mikroorganisme yang tak terlihat oleh mata manusia hingga hewan besar seperti gajah dan paus, semua makhluk ini memiliki peran penting dalam jaringan kehidupan.

Nah, untuk memahami dan menghargai keragaman luar biasa tersebut, kita perlu menggunakan alat penting yang disebut sebagai klasifikasi makhluk hidup.

Baca Juga: 10+ Jenis Tanaman Puring yang Cocok Ditanam di Rumah

Tentang Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Rusa
Foto: Rusa (Freepik.com/wirestock)

Melansir laman Northern Arizona University, orang pertama yang meresmikan klasifikasi makhluk hidup adalah Carl von Linnae atau dikenal juga sebagai Linnaeus (bentuk Latin), yang hidup pada tahun 1700-an (sekitar 100 tahun sebelum Darwin).

Ia mulai dengan membagi semua organisme yang diketahui ke dalam Kingdom terpisah berdasarkan persamaan dan perbedaan fisik terbesar.

Subdivisi dalam Kingdom disebut sebagai Phylum. Lalu Phylum dibagi lagi menjadi Class.

Class dibagi menjadi Order. Order dibagi lagi menjadi Family. Family dibagi menjadi Genus. Terakhir, Genus dibagi lagi menjadi Species.

Pembagian tingkatan-tingkatan pengelompokan makhluk hidup dalam sistem klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip, metode, dan praktik pengelompokan (klasifikasi) organisme berdasarkan karakteristik kesamaan dan perbedaannya.

Taksonomi tidak hanya terbatas pada pengelompokan saja, tetapi juga mencakup penamaan (nomenklatur) dan identifikasi spesimen.

Dengan mengelompokkan organisme berdasarkan kesamaan ciri-ciri, ilmuwan dapat memahami hubungan evolusioner antara berbagai spesies dan memahami struktur keseluruhan dari keragaman kehidupan.

Taksonomi tradisional berfokus pada karakteristik morfologi (bentuk dan struktur) untuk mengklasifikasikan organisme.

Namun, dengan kemajuan dalam biologi molekuler dan genetika, taksonomi saat ini juga mempertimbangkan informasi genetik dan molekuler dalam klasifikasinya, yang kadang-kadang disebut sebagai "taksonomi molekuler".

Secara keseluruhan, taksonomi memainkan peran penting dalam biologi karena membantu ilmuwan untuk mengorganisir dan memahami keragaman makhluk hidup dengan cara yang sistematis dan logis.

Tingkatan dalam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Foto: Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup (Biology-igcse.weebly.com)

Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing tingkatan:

1. Kingdom

Ini adalah tingkat tertinggi dari klasifikasi. Tradisionalnya, ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi dua kingdom besar: tumbuhan (Plantae) dan hewan (Animalia).

Namun, dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang biologi molekuler dan genetika, sistem ini telah diperluas untuk mencakup beberapa kerajaan lain seperti Fungi (jamur), Protista, Archaea, dan Bacteria.

2. Phylum

Di dalam sebuah kerajaan, makhluk hidup dibagi lagi berdasarkan karakteristik struktural besar mereka.

Misalnya, dalam kingdom Animalia, beberapa contoh phylum meliputi Chordata (hewan dengan notokord, seperti mamalia, burung, ikan), Arthropoda (seperti serangga, laba-laba, dan udang), dan Mollusca (seperti siput, kerang, dan cumi-cumi).

3. Classis

Di dalam phylum, organisme dibagi lagi menjadi kelas berdasarkan karakteristik yang lebih spesifik.

Dalam phylum Chordata, beberapa contoh kelas meliputi Mammalia (mamalia), Aves (burung), dan Reptilia (reptil).

4. Ordo

Organisme dalam sebuah kelas dikelompokkan lebih lanjut menjadi ordo berdasarkan kesamaan yang lebih mendalam.

Misalnya, di dalam kelas Mammalia, kita memiliki ordo seperti Carnivora (pemakan daging seperti singa dan beruang) dan Primates (seperti manusia dan monyet).

5. Familia

Di dalam ordo, organisme dikelompokkan lagi menjadi famili. Famili biasanya berakhir dengan "-idae".

Sebagai contoh, di dalam ordo Carnivora, kita memiliki famili Felidae (kucing besar dan kecil) dan Canidae (anjing, serigala, dan lain-lain).

6. Genus

Di dalam famili, organisme dikelompokkan lebih lanjut berdasarkan kesamaan yang lebih spesifik lagi.

Genus merupakan kumpulan spesies yang sangat serupa.

Sebagai contoh, dalam famili Felidae, Genus Panthera mencakup singa, harimau, jaguar, dan leopard.

7. Species

Ini adalah tingkat klasifikasi terendah dan paling spesifik.

Sebuah spesies terdiri dari individu yang serupa dan biasanya dapat berkembang biak di alam bebas untuk menghasilkan keturunan yang subur.

Nama ilmiah dari organisme (dikenal sebagai binomial nomenclature) terdiri dari nama genus dan spesiesnya.

Sebagai contoh, nama ilmiah untuk manusia adalah Homo sapiens.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Foto: Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup (Canva.com)

Bagi Moms yang belum tahu, klasifikasi makhluk hidup adalah proses sistematis untuk mengelompokkan dan mengkategorikan organisme atau makhluk hidup berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu.

Lantas, apa saja tujuan dibuatnya klasifikasi makhluk hidup? Berikut penjelasannya yang perlu dipahami.

1. Pemahaman Keragaman Kehidupan

Adanya klasifikasi bisa membantu kita memahami dan mengorganisir keragaman besar makhluk hidup yang ada di bumi.

Dengan mengelompokkan organisme berdasarkan kesamaan karakteristik, kita dapat mengidentifikasi, mempelajari, dan mendokumentasikan berbagai spesies.

2. Penamaan Ilmiah

Klasifikasi memberikan dasar untuk memberikan nama ilmiah khas kepada setiap spesies, yang dikenal sebagai nomenklatur ilmiah.

Ini memungkinkan ilmuwan di seluruh dunia untuk berkomunikasi secara efektif tentang organisme tertentu tanpa ambiguitas.

Misalnya, Homo sapiens adalah nama ilmiah untuk manusia.

3. Konservasi Sumber Daya Alam

Hewan Gajah
Foto: Hewan Gajah (Freepik.com/wirestock)

Klasifikasi dapat membantu dalam upaya konservasi dan perlindungan spesies yang terancam punah.

Dengan mengetahui spesies mana yang terancam punah atau dalam bahaya, kita dapat mengambil tindakan untuk melindungi lingkungan mereka dan mencegah kepunahan.

4. Pemahaman Ekosistem

Klasifikasi makhluk hidup bisa membantu kita dalam memahami interaksi antara berbagai organisme dalam ekosistem.

Dengan begitu, manusia dapat memahami bagaimana perubahan dalam satu populasi atau spesies bisa memengaruhi organisme lain dan ekosistem secara keseluruhan.

5. Pengembangan Obat dan Pengobatan

Klasifikasi membantu manusia dalam penelitian medis dan pengembangan obat.

Jadi, ilmuwan dapat memahami lebih baik bagaimana organisme patogen seperti bakteri atau virus terkait dengan organisme lain dan memengaruhi kesehatan manusia.

Hal ini penting dalam proses pengembangan vaksin dan pengobatan.

Baca Juga: 8 Hewan Terbesar di Dunia, Ukurannya Bikin Terkejut!


Lima Kingdom dalam Klasifikasi Makhluk Hidup

Kingdom Klasifikasi Makhluk Hidup
Foto: Kingdom Klasifikasi Makhluk Hidup (Geeksforgeeks.org)

Dalam Modul Biologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, disebutkan bahwa ada banyak jenis kingdom (kerajaan) yang ditemukan oleh ilmuwan dalam membuat klasifikasi makhluk hidup.

Namun, hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.

Robert Whittaker merupakan ilmuwan ekologi yang mengusulkan sistem klasifikasi makhluk hidup yang mencakup lima kingdom berbeda pada tahun 1969.

Yuk, simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui apa saja lima kingdom tersebut.

1. Kingdom Monera

Kingdom monera mencakup organisme prokariotik, yang berarti mereka memiliki sel-sel tanpa inti sel.

Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti.

Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA (deoxyribo nucleic acid atau asam deoksiribonukleat).

Organisme di kingdom monera adalah uniseluler, memiliki dinding sel yang terbuat dari berbagai macam materi, dan memiliki metabolisme yang sangat beragam.

Mereka dapat hidup di berbagai lingkungan, termasuk lingkungan yang ekstrem sekali pun.

Kingdom ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat ekstrim).

2. Kingdom Pratista

Selanjutnya, ada kingdom pratista yang mencakup organisme eukariotik uniseluler dan beberapa organisme multicellular sederhana.

Ini adalah kingdom yang sangat beragam dan mencakup protozoa, alga uniseluler, dan beberapa organisme lainnya.

Organisme di kingdom protista dapat memiliki berbagai cara untuk mendapatkan nutrisi, termasuk autotrof (membuat makanan sendiri) dan heterotrof (memakan organisme lain).

Mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan, baik di air maupun di darat.

Baca Juga: Kebun Binatang Ragunan: Lokasi, Tiket, dan Atraksi Menarik

3. Kingdom Fungi

Ada juga kingdom fungi, yang tidak memiliki kloroplas.

Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang.

Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat dikelompokkan dalam dunia hewan atau tumbuhan.

Kingdom ini mencakup jamur, kapang, dan ragi.

Organisme di kingdom fungi umumnya heterotrof, artinya mereka mendapatkan nutrisi dengan mengurai materi organik atau memakan organisme lain.

Mereka berperan penting dalam dekomposisi bahan organik dan sebagai simbion dalam ekosistem.

4. Kingdom Plantae

Kingdom plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas.

Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis.

Sel tumbuhan termasuk eukariot (memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa.

Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali beberapa jenis tumbuhan yang memiliki akar semu (rizoid), seperti pada briophyta (tumbuhan lumut).

Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secara kawin maupun tak kawin.

Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Baca Juga: 10 Cara Tumbuhan Melindungi Diri, Ada yang Berbau Menyengat!

5. Kingdom Animalia

Kingdom kelima dalam klasifikasi makhluk hidup yakni kingdom animalia atau kingdom hewan.

Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sel hewan juga tidak memiliki dinding sel.

Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.

Ini adalah kingdom yang sangat beragam, mencakup hewan dari semua jenis dan ukuran.

Organisme di kingdom animalia heterotrof, yang berarti mereka memakan organisme lain.

Mereka memiliki beragam cara bergerak, struktur tubuh, dan pola reproduksi.

Kingdom ini mencakup segala jenis hewan, dari cacing kecil hingga mamalia besar.

Itu dia informasi seputar klasifikasi makhluk hidup yang biasanya dipelajari dalam ilmu biologi. Yuk, beri tahu juga pada Si Kecil, Moms.

  • https://repositori.kemdikbud.go.id/20338/1/Kelas%20X_Biologi_KD%203.3%20%281%29.pdf
  • https://www.iberdrola.com/sustainability/biology-kingdoms-living-things-classification#:~:text=Living%20things%20are%20divided%20into,%2C%20fungi%2C%20protist%20and%20monera.
  • https://www2.nau.edu/lrm22/lessons/taxonomy/taxonomy_notes.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.