12 Juli 2023

Serba-serbi Leukosit Tinggi: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya

Apa jadinya jika seseorang didiagnosis memiliki leukosit tinggi?
Serba-serbi Leukosit Tinggi: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya

Sel darah putih atau leukosit memiliki peran yang sangat penting, yaitu melawan infeksi virus, bakteri, hingga jamur. Lalu, bagaimana jika tubuh memiliki kadar leukosit tinggi atau leukositosis?

Sejatinya, tubuh setiap manusia disusun dari kombinasi antara plasma dan sel-sel darah.

Semua ini beredar di seluruh tubuh.

Dijelaskan oleh situs Rumah Sakit Surabaya-A.Yani, sel-sel darah ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Namun secara keseluruhan, plasma darah juga termasuk yang beredar di dalam tubuh.

Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih ini memiliki jumlah yang sangat sedikit, lho.

Namun, tidak jarang juga orang-orang yang memiliki kadar leukosit tinggi.

Kira-kira, apa penyebabnya, ya, Moms? Apakah kondisi ini berbahaya? Yuk, cari tahu!

Baca Juga: 8 Cara Membakar Kalori yang Mudah Dilakukan, Moms Bisa Langsung Mencobanya

Apa itu Leukosit?

Sel Darah
Foto: Sel Darah (Orami Photo Stocks)

Leukosit adalah istilah medis untuk sel darah putih.

Fungsi sel darah putih yang utama adalah untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh.

Ketika kadar leukosit terlalu tinggi, maka tandanya ada kelainan atau gangguan yang sedang terjadi di tubuh yang perlu dilawan oleh sel darah putih.

Jumlah sel darah putih di tubuh sebenarnya hanya sedikit.

Secara total, leukosit hanya berjumlah sekitar 1% dari total keseluruhan sel darah.

Produksi leukosit terjadi di sumsum tulang belakang.

Sel darah putih ini akan terus tersimpan, hingga saatnya dikeluarkan untuk melawan infeksi dan penyakit di tubuh.

Singkatnya, fungsi leukosit adalah sebagai perisai yang melindungi tubuh dari segala hal yang membahayakan kesehatan.

Penghitungan leukosit umumnya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan darah lengkap.

Tujuan dokter ingin mengetahui jumlah sel darah putih adalah untuk menentukan gangguan yang terjadi di tubuh Moms.

Nilai yang didapat dari hasil pemeriksaan leukosit nanti dapat digunakan untuk membantu mendeteksi infeksi tersembunyi di tubuh.

Serta untuk melihat adanya kondisi medis lain, seperti penyakit autoimun, gangguan daya tahan tubuh, serta kelainan darah.

Pemeriksaan ini juga berguna untuk memeriksa keberhasilan perawatan kemoterapi atau terapi radiasi bagi penderita kanker.

Baca Juga: 6 Makanan Penyebab Leukosit Tinggi yang Wajib Dihindari

Kadar Ideal Leukosit dalam Tubuh

Untuk mengetahui kadar leukosit tinggi, tentu Moms perlu memahami nilai normal leukosit.

Nilai ini, dihitung dalam jumlah satuan per mikroliter darah.

Normalnya, leukosit memiliki rentan nilai yang berbeda antara laki-laki, perempuan, serta orang dewasa dan anak-anak. Berikut penjelasannya.

  • Leukosit normal untuk laki-laki: 5.000-10.000 leukosit/mcl darah
  • Leukosit normal untuk perempuan: 4.500-11.000 leukosit/mcl darah
  • Leukosit normal untuk anak-anak: 5.000-10.000 leukosit/mcl darah
  • Leukosit normal untuk bayi baru lahir: 9.000-30.000 leukosit/mcl darah
  • Leukosit normal untuk anak-anak berusia < 2 tahun: 6.200-17.000 leukosit/mcl darah

Penghitungan sel darah putih juga dapat dilakukan secara lebih spesifik, sesuai dengan tipenya.

Ada lima jenis sel darah putih yang utama, yaitu:

  • Neutrofil: Berjumlah 40%-60% dari total jumlah leukosit normal
  • Limfosit: Berjumlah 20%-40% dari total jumlah leukosit normal
  • Monosit: Berjumlah 2%-8% dari total jumlah leukosit normal
  • Eosinofil: Berjumlah 1%-4% dari total jumlah leukosit normal
  • Basofil: Berjumlah 0,5%-1% dari total jumlah leukosit normal

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Darah Rendah, Tidak Selalu dengan Minum Obat, Lho!

Mengenal Kondisi Leukosit Tinggi

Leukosit
Foto: Leukosit (Medicalnewstoday.com)

Leukosit dalam tubuh manusia memiliki jumlah yang berbeda-beda, tergantung usia.

Menurut American Family Physician, jumlah leukosit normal (per kubik millimeter) bisa dilihat sebagai berikut:

  • Bayi baru lahir: 13.000-38.000
  • Bayi berusia 2 minggu: 5.000-20.000
  • Orang dewasa: 4.500-11.000
  • Wanita hamil di trimester ketiga: 5.800-13.200

Dijelaskan lebih lanjut di laman Medical News Today, sel darah putih atau leukosit berperan melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan penyakit.

Jika terjadi leukosit tinggi, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak normal di dalam tubuh.

Penyakit kanker, seperti leukemia (kanker darah), melanoma (kanker kulit), dan limfoma bisa ditandai dengan leukosit tinggi.

Biasanya, leukositosis serius yang perlu dikhawatirkan adalah jika jumlah sel darah putih meningkat hingga lebih dari 100.000/mcL.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Darah Rendah, Tidak Selalu dengan Minum Obat, Lho!

Mengapa Leukosit Tinggi Perlu Diperhatikan dan Terukur?

Tes Darah
Foto: Tes Darah (Orami Photo Stocks)

Leukosit tinggi perlu dihitung secara spesifik.

Tujuannya agar kondisi ini bisa diobati dengan tepat dan berdasarkan penyebabnya.

Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan kondisi darah lengkap sebagai tes darah umum, terutama jika Moms mengalami gejala akibat leukosit tinggi.

Nilai yang diperoleh dari hasil pemeriksaan tersebut akan digunakan untuk membantu mendeteksi infeksi tersembunyi di tubuh atau adanya kondisi medis lain.

Sebut saja, mulai dari penyakit autoimun, gangguan daya tahan tubuh, hingga kelainan darah.

Tak hanya itu, pemeriksaan leukosit tinggi juga bertujuan untuk memastikan keberhasilan perawatan kemoterapi atau terapi radiasi bagi pasien kanker.

Apa Saja Tipe Leukositosis?

Pendarahan
Foto: Pendarahan (shutterstock)

Dilansir Healthline, setidaknya ada beberapa tipe leukositosis atau leukosit tinggi menurut dr. Daniel Murrell. M.D, yaitu:

1. Neutrophilia

Neutrophilia atau neutrofil merupakan jenis sel darah putih yang paling banyak jumlahnya di dalam tubuh.

Neutrofil bisa bergerak dengan bebas melalui dinding pembuluh darah dan masuk ke jaringan tubuh untuk membantu melawan bakteri, virus, dan parasit penyebab infeksi.

Dalam kondisi normal, setiap sel darah putih manusia memiliki setidaknya 40-60% neutrophil.

Nah, neutrofil ini bisa meningkat jika seseorang mengalami infeksi bakteri, virus, jamur, cedera atau luka, peradangan, menjelang persalinan, hingga stres.

Selain itu, ibu hamil yang sudah mulai memasuki trimester ketiga juga bisa mengalami peningkatan neutrofil.

Hal yang sama juga berlaku ketika seseorang mengalami penyakit kanker darah.

Baca Juga: 7 Cara Menaikan Leukosit yang Ampuh, Moms Wajib Tahu!

2. Lymphocytosis

Setidaknya, 20%-40% sel darah putih seseorang mengandung lymphocytosis.

Menurut Mayo Clinic, lymphocytosis akan membantu melawan berbagai penyakit dengan menghasilkan antibodi (disebut limfosit B).

Ini juga mengenali serta menangkap organisme asing di dalam tubuh (disebut limfosit T).

Jumlah leukosit tinggi bisa menyebabkan peningkatan kadar limfosit yang diakibatkan oleh beberapa hal.

Seperti infeksi virus (cacar, herpes, rubella, cytomegalovirus, campak, dan hantavirus), kanker, hepatitis, hingga infeksi bakteri

Di antara jenis leukosit lain, kadar monosit berkisar 2-8% di dalam sel darah putih.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb