14 Agustus 2022

7 Makanan Penyebab Diare, Waspada Moms!

Diare bisa disebabkan oleh berbagai jenis makanan tertentu
7 Makanan Penyebab Diare, Waspada Moms!

Moms dan keluarga perlu waspada dengan beberapa makanan penyebab diare berikut ini.

Dalam jurnal yang diterbitkan oleh National Center for Biotechnology Information, diare dideskripsikan sebagai buang air besar yang encer atau sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari.

Jika sudah terkena diare, gejalanya dapat ringan sampai berat sehingga tidak jarang pasien harus rawat inap di rumah sakit.

Selain menyebabkan ketidaknyamanan untuk beraktivitas, diare juga bisa memicu terjadinya dehidrasi.

Oleh sebab itu, mari cari tahu makanan penyebab diare agar Moms bisa menghindarinya.

Gejala Diare

gejala diare
Foto: gejala diare (Freepik.com)

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Sebelum membahas penyebab diare lebih lanjut, Moms sebaiknya mengenali gejala yang menandakan diare.

Menurut dr. Lianda Siregar, Sp.PD-KGEH, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah – Puri Indah, berikut gejala diare:

  • Sakit perut melilit
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Buang air besar (BAB) cair bercampur lendir dan darah

Baca Juga: Ternyata Banyak Macamnya, Ini 4 Jenis Diare pada Anak yang Perlu Moms Ketahui

Jenis-Jenis Diare

jenis diare
Foto: jenis diare (Orami Photo Stock)

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Berdasarkan waktu terjadinya, diare dibagi atas diare akut dan diare kronis atau persisten.

"Diare akut adalah diare yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak lebih dari 14 hari, di mana frekuensi BAB lebih dari 3 kali dengan konsistensi cair volumenya 200 gram per hari," jelas dr. Lianda.

Berikut gejala dari diare akut:

Apabila diare tetap berlangsung lebih dari 14 hari dengan gejala di atas, maka disebut diare persisten atau diare kronis.

Pada penderita diare persisten atau diare kronis, dapat mengakibatkan kondisi pasien menjadi lemah sehingga harus dilakukan penilaian terhadap ada atau tidaknya tanda dehidrasi.

Menurut dr. Lianda, tanda-tanda dehidrasi yang umum terlihat adalah penilaian terhadap:

  • Keadaan umum: baik, gelisah atau lethargi (lesu dan lemah)
  • Keadaan mata: normal, cekung, atau sangat cekung
  • Air mata: ada atau tidak ada
  • Bibir: lembap, kering, atau sangat kering
  • Rasa ingin minum: normal, haus, atau sangat haus
  • Kulit terlihat: normal sampai turgor yang menurun atau tidak

Baca Juga: Mengenal Gastroenteritis pada Anak, Penyakit Diare Akut yang Berbahaya

Penyebab Diare Secara Umum

penyebab diare
Foto: penyebab diare (iStock.com)

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Ada banyak hal yang bisa memicu terjadinya diare, Moms. Salah satu yang paling umum, yakni infeksi.

Infeksi disebabkan oleh virus, bakteri, serta parasit. Virus yang paling sering adalah rotavirus dan norovirus.

"Sementara bakteri yang sering menjadi penyebab diare adalah campylobacter jejuni, salmonella, e coli serta shigella. Parasit yang kerap menjadi penyebab diare adalah giardia lamblia dan cryptosporidium," ujar dr. Lianda.

Konsumsi obat-obatan, seperti antibiotika, pencahar (laxative), dan antasida yang mengandung magnesium juga bisa menyebabkan seseorang mengalami diare.

Sementara itu, penyebab lain yang dapat memicu diare, yakni alergi makanan atau intoleran, kemoterapi dan radiasi, serta defisiensi vitamin seperti folat atau keracunan vitamin seperti vitamin C.

Baca Juga: 3 Penyebab Diare saat Hamil, Yuk Cari Tahu!

Makanan Penyebab Diare

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa makanan yang dapat memicu diare.

Apalagi jika Moms memiliki intoleransi makanan, sehingga ketika mengonsumsi makanan tertentu bisa saja mengakibatkan diare.

Orang yang memiliki alergi makanan pun bisa mengalami diare. Namun biasanya, mereka akan mengalami diare bersama dengan gatal-gatal, kulit gatal, hidung tersumbat, dan tenggorokan sesak.

Malabsorbsi juga dapat menyebabkan diare. Hal ini terjadi ketika usus kecil kurang mampu menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Lalu, apa sajakah makanan penyebab diare yang perlu diwaspadai? Berikut daftarnya!

1. Susu dan Produk Susu Lainnya

Intoleransi Laktosa
Foto: Intoleransi Laktosa

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Susu dan produk olahan susu termasuk salah satu makanan penyebab diare kronis. Hal ini karena pada beberapa orang, susu dan produk susu lainnya bisa menyebabkan intoleransi laktosa.

Apabila Moms memiliki tinja yang encer setelah minum susu atau makan produk susu, Moms mungkin mengalami intoleransi laktosa.

Intoleransi laktosa berarti tubuh Moms tidak memiliki enzim untuk memecah gula tertentu dalam produk susu.

Akhirnya, tubuh Moms membuang gula ini dengan sangat cepat yang sering kali dalam bentuk diare.

Apabila Moms mengalami intoleransi laktosa, sebaiknya menghindari susu dan produk susu agar tak mengalami diare.

Sebagai gantinya, cobalah beberapa produk pengganti susu, seperti susu bebas laktosa, susu gandum, susu almond, susu kedelai, atau susu kacang mete.

Baca Juga: 4+ Cara Mengatasi Diare dengan Bahan Alami

2. Telur

telur
Foto: telur

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Makanan yang bisa memicu terjadinya diare lainnya adalah telur. Ketika seseorang mengalami intoleransi telur, mereka akan menderita gangguan gastrointestinal, seperti perut kembung atau diare.

Intoleransi telur dapat terjadi pada usia berapa pun. Dalam beberapa kasus, intoleransi telur ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun, sementara yang lain bahkan mengalaminya seumur hidup.

Intoleransi terhadap telur ditandai dengan sakit perut atau kembung, kram, diare, mual atau muntah usai mengonsumsinya.

Mungkin juga untuk merasakan sakit kepala. Apabila Moms memiliki intoleransi telur, sebisa mungkin untuk menghindarinya, ya.

Orang yang tak memiliki intoleransi telur juga bisa mengalami diare, jika telur yang dikonsumsi telah terinfeksi bakteri Salmonella.

Bakteri dalam telur tersebut bisa menyebabkan keracunan makanan yang ditandai dengan diare. Jadi, hati-hati, Moms.

3. Daging

daging merah
Foto: daging merah (huffingtonpost.co.uk)

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Mengonsumsi daging, terutama daging merah juga dapat memicu timbulnya diare. Diare yang terjadi usai makan daging merah biasanya disebabkan oleh keracunan makanan.

Keracunan makanan terjadi ketika Moms makan daging merah yang terkontaminasi organisme menular, seperti bakteri, racun, parasit atau virus.

Daging mungkin telah terinfeksi C perfringens, Aeromonas, Campylobacter, atau Salmonella.

Sementara daging yang digiling bisa saja terinfeksi Enterohemorrhagic e coli.

Perawatan yang paling efektif untuk keracunan makanan adalah modifikasi diet, istirahat, dan peningkatan asupan cairan.

Baca Juga: Apa Penyebab Diare Kronis pada Bayi? Simak di Sini

4. Seafood

seafood
Foto: seafood

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Makanan penyebab diare berikutnya adalah seafood, seperti kerang, remis, scallop, tiram, atau kepiting. Hal ini karena kerang mungkin saja mengandung racun.

Beberapa bakteri, racun, virus, atau parasit yang mungkin menginfeksi kerang, yakni astrovirus dan aeromonas, plesiomonas dan vibrio species.

Saat Moms mengalami keracunan makanan dari kerang, gejalanya dapat berupa diare (berair), mual, kram perut, muntah, dan sakit kepala.

Gejala tersebut biasanya terjadi cukup cepat, dan dimulai antara 30 menit sampai 15 jam setelah makan kerang yang terkontaminasi. Biasanya gejala mulai dalam 1 atau 2 jam. Dengan masa pemulihan dalam 3 hari.

Untuk menghindarinya, Moms sebaiknya memastikan bahwa seafood yang dikonsumsi merupakan hasil panen dari petani di area yang bersih atau tak terkontaminasi pencemaran.

5. Makanan Pengganti Gula

pemanis buatan
Foto: pemanis buatan (wuwm.com)

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Pengganti gula termasuk pemanis buatan (misalnya, aspartam, sakarin, dan sucralose) dan gula alkohol (misalnya, manitol, sorbitol, dan xylitol) dapat mengganggu sistem pencernaan.

Hal ini karena makanan pengganti gula, khususnya gula alkohol dapat memiliki efek pencahar, menyebabkan diare dan gas.

Makanan umum yang mengandung pemanis buatan dan bisa memicu diare, meliputi:

  • Mengunyah permen karet
  • Permen dan makanan penutup bebas gula
  • Soda diet
  • Minuman diet lainnya
  • Sereal rendah gula
  • Bumbu rendah gula, seperti krimer kopi dan saus tomat
  • Beberapa pasta gigi dan obat kumur

Jika Moms mengalami diare ketika mengonsumsi makanan di atas, sebaiknya segera kurangi dan hindari untuk mencegah kekambuhan.

Baca Juga: 4 Buah untuk Diare yang Enak dan Ampuh!

6. Kafein

Kafein
Foto: Kafein

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Kafein yang terkandung dalam kopi merupakan stimulan yang bisa memicu kewaspadaan secara mental, sekaligus merangsang sistem pencernaan.

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), minum kopi atau teh sebanyak 2-3 cangkir dalam sehari sering kali dapat menyebabkan diare.

Menambahkan susu, pengganti gula, atau krim ke dalam kopi juga dapat meningkatkan efek pencahar saat mengonsumsinya, lho.

Oleh karena itu, menggunakan pengganti susu, seperti susu gandum atau krim kelapa, dapat mengurangi efek pencahar kopi.

Jika kopi menyebabkan diare, cobalah beralih ke teh hijau atau minuman panas lainnya.

Selain kopi, makanan dan minuman lain yang mengandung kafein dapat menyebabkan diare atau mencret.

Kafein secara alami ada dalam cokelat, jadi produk rasa cokelat apa pun bisa mengandung kafein tersembunyi.

Makanan dan minuman yang mengandung kafein meliputi:

7. Makanan Cepat Saji

junk food.jpg
Foto: junk food.jpg (Orami Photo Stock)

Foto ilustrasi makanan penyebab diare (Sumber: Orami Photo Stock)

Makanan berlemak, berminyak, atau yang digoreng dan mengandung lemak jenuh serta lemak trans dapat menyebabkan diare atau memperburuk gejala.

Hal ini karena tubuh mengalami kesulitan untuk mencernanya.

Makanan ini sering mengandung sedikit nilai gizi sehingga tubuh hanya memiliki sedikit ekstrak darinya.

Makanan cepat saji tersebut akhirnya cenderung melewati tubuh dan keluar dengan cepat.

Makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan bisa memicu diare meliputi:

Sebagai gantinya, cobalah untuk beralih pada makanan yang lebih sehat. Terutama makanan yang mengandung tinggi serat sehingga membuat sistem pencernaan lebih sehat.

Baca Juga: 5+ Menu MPASI untuk Bayi Diare, Mudah dan Lezat!

Itu dia makanan penyebab diare yang sebaiknya dihindari. Umumnya, diare dapat diatasi dengan minum cairan yang cukup atau mengonsumsi oralit.

Apabila tidak ada demam dan terjadi bukan pada anak dan lansia, dapat diberikan obat jenis loperamide.

Hal terpentingnya adalah, cari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan diare sehingga pengobatannya sesuai.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/
  • https://www.iffgd.org/lower-gi-disorders/diarrhea/common-causes.html
  • https://www.healthline.com/health/foods-that-cause-diarrhea
  • https://www.healthline.com/health/food-safety/egg-intolerance
  • http://www.bccdc.ca/health-info/diseases-conditions/diarrhetic-shellfish-poisoning
  • https://www.livestrong.com/article/432000-why-does-red-meat-give-me-diarrhea/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb