03 Oktober 2023

Waspada Moms, Ini 6 Makanan Penyebab Janin Tidak Berkembang!

Mulai dari makanan yang mengandung merkuri hingga tidak dicuci
Waspada Moms, Ini 6 Makanan Penyebab Janin Tidak Berkembang!

Ada beberapa makanan penyebab janin tidak berkembang yang diduga menimbulkan masalah pada kehamilan.

Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil harus memilih makanan yang kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan janin yang optimal.

Keseimbangan nutrisi meliputi protein, karbohidrat, lemak yang tepat, serta konsumsi sayur dan buah.

Selain itu, penting juga untuk memastikan asupan vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, dan asam folat yang memainkan peran penting dalam perkembangan janin.

Kekurangan nutrisi-nutrisi ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan perkembangan janin.

Jadi, bagi Moms yang hamil, penting untuk memperhatikan pola makan demi kesehatan Moms dan janin.

Baca Juga: Dampak Kekurangan Asam Folat saat Hamil, Moms Perlu Waspada!

Beberapa makanan sebaiknya dihindari saat hamil.

Kadang, ibu hamil tanpa sadar mengonsumsi makanan berisiko karena pengaruh keyakinan atau kondisi kesehatannya.

Oleh karena itu, kontrol kandungan secara rutin sangat penting untuk memastikan pola makan yang tepat selama kehamilan.

Makanan Penyebab Janin Tidak Berkembang

Meskipun tidak ada makanan yang secara langsung berbahaya bagi janin, beberapa makanan bisa berisiko menghambat pertumbuhannya dan menimbulkan masalah kehamilan.

Berikut daftarnya:

1. Makanan Bermerkuri Tinggi

Makanan Bermerkuri Tinggi
Foto: Makanan Bermerkuri Tinggi

Makanan laut dapat menjadi sumber protein yang bagus, dan asam lemak omega-3 pada banyak ikan dapat meningkatkan perkembangan otak dan mata bayi.

Namun, beberapa ikan dapat menjadi makanan penyebab janin tidak berkembang lantaran terlalu banyak merkuri sehingga membahayakan sistem saraf bayi.

Semakin besar dan tua ikannya, semakin banyak merkuri yang dikandungnya. Selama kehamilan, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan Moms untuk menghindari:

  • Tuna mata besar
  • King mackerel
  • Marlin
  • Oranye kasar
  • Ikan todak
  • Hiu
  • Tilefish

Jadi apa yang aman? Beberapa jenis makanan laut mengandung sedikit merkuri.

Sesuai dengan Pedoman Diet Amerika 2015-2020, disarankan 8 hingga 12 ons (224 hingga 336 gram) dua atau tiga porsi makanan laut seminggu selama kehamilan yaitu:

Namun, batasi tuna putih (albacore) hingga 6 ons (168 gram) seminggu.

2. Makanan Mentah atau Setengah Matang

Makanan Mentah atau Setengah Matang
Foto: Makanan Mentah atau Setengah Matang

Makanan penyebab janin tidak berkembang selanjutnya adalah makanan mentah atau setengah matang.

Jenis makanan ini rawan parasite atau bakteri yang dapat sebabkan infeksi.

Adapun makanan mentah tersebut yaitu:

  • Ikan mentah dan setengah matang karena membawa banyak bakteri dan merkuri yang berpotensi membawa banyak bakteri
  • Telur mentah berpotensi mengandung bakteri salmonella yang berbahaya bagi Moms dan janin.
  • Daging mentah atau belum matang kemungkinan mengandung berbagai bakteri yang bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin.
  • Kecambah mentah rawan terkontaminasi bakteri tetapi aman dikonsumsi setelah dimasak.

Makanan mentah bisa terkontaminasi oleh bakteri dan parasit seperti Norovirus, Toxoplasma, E.coli, Vibrio, Salmonella, dan Listeria, yang berpotensi mengganggu perkembangan janin.

Infeksi bakteri Listeria mungkin tidak menyebabkan gejala pada ibu hamil tapi rawan terhadap janin.

Wanita hamil sangat rentan terhadap infeksi listeria.

Faktanya, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita hamil memiliki 10 kali lebih mungkin untuk terinfeksi oleh Listeria daripada populasi umum.

Bila Moms sedang hamil dan memakan makanan penyebab janin tidak berkembang yang mengandung listeria, maka janin yang terinfeksi bakteri ini berisiko mengalami beberapa kondisi.

Kondisi-kondisi tersebut meliputi kelahiran prematur, lahir mati, keguguran dan pertumbuhan janin terhambat atau IUGR.

Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah kondisi di mana pertumbuhan janin tidak sesuai usia kehamilan.

Kondisi ini bisa berbahaya bagi janin karena berisiko menyebabkan kelahiran prematur.Semakin awal IUGR terjadi, semakin fatal akibatnya bagi janin.

Sebaiknya, hindari makanan penyebab janin tidak berkembang untuk menurunkan berbagai risiko tersebut.

Baca Juga: 10 Dokter Kandungan di Palembang untuk Penanganan Terbaik Seputar Kehamilan dan Persalinan

3. Kafein

Kafein
Foto: Kafein (Freepik.com)

Banyak ibu hamil yang menikmati kopi, teh, minuman ringan, atau cokelat dan tentunya bukan Moms saja yang menyukai kafein.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil disarankan membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 mg per hari.

Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta.

Ini karena bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk memetabolisme kafein, kadar tinggi dan dapat menumpuk.

Asupan kafein selama kehamilan yang tinggi terbukti sebagai makanan penyebab janin tidak berkembang, membatasi pertumbuhan janin, dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.

Berat lahir rendah didefinisikan sebagai kurang dari atau 2,5 kg dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian bayi dan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi di masa dewasa.

Tidak ada waktu yang lebih baik daripada kehamilan untuk mulai makan makanan padat nutrisi untuk...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb