19 Februari 2023

7+ Manfaat Direct Breastfeeding untuk Moms dan Si Kecil

Proses direct breastfeeding sangat direkomendasikan oleh para ahli
7+ Manfaat Direct Breastfeeding untuk Moms dan Si Kecil

Direct breastfeeding adalah proses menyusui langsung, dengan menempelkan mulut bayi ke puting ibunya.

Biasanya, proses ini dilakukan saat pertama kali bayi lahir atau sering disebut dengan inisiasi menyusui dini (IDM).

Penelitian baru dari CHILD Cohort Study di The Children’s Hospital Research Institute of Manitoba (CHRIM) menyoroti pentingnya mulut bayi sebagai sumber bakteri ASI.

Studi tersebut menemukan bahwa bakteri susu Bifidobacteria yang bermanfaat akan berbeda pada ibu yang memompa ASI dengan dan yang melakukan direct breastfeeding.

Sebab, menyusui tidak langsung dikaitkan dengan jumlah bakteri yang lebih rendah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengencangkan Payudara Setelah Menyusui?

Rekomendasi AAP Terkait ASI dan Menyusui

Direct Breastfeeding
Foto: Direct Breastfeeding (Healthline.com)

Dengan segala kandungannya yang luar biasa, ASI adalah makanan terbaik untuk semua bayi.

Bila tidak bisa melakukan direct breastfeeding, Moms bisa memberikan ASI yang telah dipompa untuk Si Kecil.

Terkait dengan ASI dan menyusui, American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan beberapa rekomendasi, yakni:

  • Menyusui harus dimulai sesegera mungkin setelah lahir, biasanya dalam satu jam pertama. Kecuali dalam keadaan khusus, bayi yang baru lahir harus tetap bersama ibunya selama masa pemulihan.
  • Bayi baru lahir harus langsung disusui setiap kali menunjukkan tanda-tanda lapar. Menangis juga indikator dari rasa lapar. Bayi baru lahir harus disusui kira-kira 8 sampai 12 kali setiap 24 jam sampai puas, biasanya 10 sampai 15 menit pada setiap payudara.
  • Ketika bayi pulang dari rumah sakit kurang dari 48 jam setelah melahirkan, semua ibu menyusui dan bayinya harus diperiksa oleh dokter kembali saat bayi berusia 2 sampai 4 hari. Selain penentuan berat badan dan penilaian kesehatan umum, proses menyusui juga harus diamati dan dievaluasi.
  • Bayi juga harus dinilai untuk penyakit kuning, hidrasi yang memadai, dan pola buang air kecil dan besar yang sesuai dengan usia, setidaknya enam buang air kecil per hari dan tiga hingga empat kali buang air besar per hari pada usia 5 hingga 7 hari.
  • ASI Eksklusif merupakan nutrisi yang ideal dan cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal selama kurang lebih 6 bulan pertama setelah kelahiran. Bayi yang disapih sebelum usia 12 bulan tidak boleh diberi susu sapi tetapi harus menerima susu formula yang diperkaya zat besi.
  • Dalam 6 bulan pertama, air, jus, dan makanan lain umumnya tidak diperlukan untuk bayi. Vitamin D dan zat besi mungkin perlu diberikan sebelum usia 6 bulan, misalnya vitamin D untuk bayi yang ibunya kekurangan vitamin D atau bayi yang tidak terpapar sinar matahari yang cukup.

Baca Juga: 18 Perlengkapan Menyusui yang wajib dimiliki Mama

Manfaat Direct Breastfeeding Menurut Ahli

Direct Breastfeeding (Orami Photo Stocks)
Foto: Direct Breastfeeding (Orami Photo Stocks)

World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif langsung selama enam bulan pertama bayi.

Setelah itu, bayi harus diberikan makanan pendamping ASI tetapi tetap disusui sampai usia 2 tahun.

Konselor laktasi Sylvia Malabanan dari L.A.T.C.H Filipina mengatakan, ketika Moms tidak dapat melakukan direct breastfeeding, WHO merekomendasikan pemberian ASI yang telah dipompa.

Jika itu masih tidak memungkinkan, pilihan berikutnya adalah ASI yang disediakan oleh ibu susu atau bank susu.

Ada beberapa alasan mengapa direct breastfeeding selalu dianggap ideal oleh para ahli, di antaranya:

1. Membantu Tubuh Memproduksi ASI yang Dibutuhkan Bayi

“Ketika bayi menempel ke payudara dan melakukan direct breastfeeding, puting akan menyerap air liur bayi yang akan mengirimkan sinyal ke otak ibu untuk memproduksi lebih banyak susu yang akan bergantung pada kebutuhan bayi,” jelas Sylvia.

Menurutnya, itu adalah alasan mengapa ASI terus-menerus mengubah komposisinya.

Ketika bayi membutuhkan lebih banyak antibodi untuk melawan bakteri yang secara tidak sengaja terpapar, Moms telah mengatasinya saat melakukan direct breastfeeding.

2. Merangsang Produksi ASI

Direct breastfeeding mengikuti hukum supply and demand.

Jika Moms tidak sering mengosongkan payudara, tubuh akan berpikir bahwa Moms tidak perlu memproduksi lebih banyak ASI.

Memompa ASI juga membuat Moms kesulitan untuk mempertahankan suplai ASI.

Ini juga akan memberikan pengaruh kepada Si Kecil.

Penelitian mengklaim bahwa bayi yang ibunya hanya memompa ASI dan tidak melakukan breastfeeding secara rutin, alam cenderung membuat bayi menyapih lebih awal.

3. Melatih Rahang dan Lidah

Ini dikaitkan denga posisi mulut dan juga lidah bayi saat menyusui.

"Lidah (bayi Anda) akan bergerak dengan cara bergelombang, sehingga puting akan terstimulasi untuk menghasilkan lebih banyak ASI," kata Sylvia.

Tubuh akan memproduksi susu berdasarkan permintaan bayi.

Selain itu, pemberian susu menggunakan botol tidak melatih lidah dan rahang bayi.

Itu juga alasan mengapa menyusui dengan cangkir lebih direkomendasikan oleh para ahli daripada botol.

4. Membantu Bayi Mengatur Asupan ASI

Menurut Sylvia, bayi yang disusui secara langsung akan berhenti mengisap payudara ketika sudah kenyang.

Ketika menggunakan botol meskipun berisi ASI, ada kecenderungan untuk membiarkan bayi minum hingga habis karena Moms tidak dapat membekukan dan mencairkan kembali susu tersebut.

Beberapa dot juga cenderung mengeluarkan ASI meskipun bayi tidak menyusu.

Ini menunjukkan bagaimana direct breastfeeding memungkinkan Moms bonding dengan Si Kecil.

“Koneksi atau keterikatan inilah yang bisa dilewatkan oleh para ibu ketika memberikan susu melalui botol,” jelasnya.

Baca Juga: Bagaimana Posisi Menyusui Bayi Kembar yang Benar?

Manfaat Direct Breastfeeding untuk Kesehatan

Direct Breastfeeding (Orami Photo Stocks)
Foto: Direct Breastfeeding (Orami Photo Stocks)

Selain terkait dengan mikroba atau bakteri baik, ternyata ada banyak lagi manfaat direct breastfeeding yang telah melalui berbagai tahapan penelitian. Di antaranya:

5. Thrust/Sariawan

Saat mulut bayi terlihat memiliki lapisan putih dan tebal, itu dapat disebut thrust.

Meski tidak membahayakan, tetapi membutuhkan obat untuk menghilangkannya. Moms dapat menghindarinya dengan melakukan direct breastfeeding.

Sebab menurut pemelitian dari Archives of Oral Biology, sebanyak 18,5 persen anak-anak yang menerima ASI dan susu formula melalui botol mengalami sariawan.

Di sisi lain, tidak ada anak yang hanya menerima ASI yang mengalami sariawan.

6. Diare

Beberapa penelitian menunjukkan hanya sedikit bayi yang diberi ASI menderita gastroenteritis dibandingkan yang diberi susu formula.

Dalam penelitian Archive of Disease in Childhood, bayi yang diberi susu formula hampir empat kali lebih mungkin terkena penyakit diare dibandingkan yang hanya diberi ASI.

7. Infeksi Telinga

Menyusui menghasilkan insiden infeksi telinga yang lebih rendah untuk bayi.

Para bayi yang memiliki infeksi telinga akan merasa tidak nyaman, misalnya dengan selalu menarik-narik telinga dan sangat rewel, dikutip American Academy of Pediatrics (AAP)

Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak infeksi lebih jarang terjadi pada bayi yang disusui. I

nfeksi ini terletak di seluruh tubuh seperti pada bagian telinga, paru-paru, perut, mata dan mulut.

8. Infeksi Pernafasan

Menyusui dapat mengurangi risiko penyakit pernapasan menurut Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine.

Ini akan membuat Moms bernafas lega, karena masalah pernapasan pada bayi akan membuat kepanikan meningkat.

Baca Juga: 5 Adab Menyusui Bayi Menurut Islam, Salah Satunya Baca Basmalah Sebelum Menyusui

Semoga penjelasan tentang direct breastfeeding ini membuat Moms termotivasi untuk melakukan aktivitas tersebut.

Jangan menyerah, ya, Moms. Teruslah berusaha untuk memberikan Si Kecil dari payudara Moms secara langsung!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15598415
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2065954/
  • http://pediatrics.aappublications.org/content/91/5/867
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12622672/
  • https://www.medicinenet.com/breastfeeding_practices/definition.htm
  • https://www.technologynetworks.com/applied-sciences/news/pumped-breast-milk-vs-direct-feeding-important-microbiota-differences-315533
  • https://www.chrim.ca/news/breastmilk-microbiome-linked-to-method-of-feeding/
  • https://www.smartparenting.com.ph/pregnancy/breastfeeding/direct-breastfeeding-versus-exclusive-pumping-a00041-20180507?__cf_chl_jschl_tk__=b4aafb5148b3d7708d093c1c0b573bd1aedbb5ac-1625092007-0-AXWJOn91aAsIBXpvG34eUfAuVqHU_NvKUXVNlmhg8bYP1hdHJ2d34k1FilaqcuSgiZi_csIUB1_lkPSUbDTACMxj6Dbwpk6H6Xaymga5afo12N6Yi9wCuSUSrjKolsqnbKVP609Ww8eG92zdX2ZRLuM1CEmH63rCvRsoFWVlHJTcjClVUHO8vZ0VX-sEae4xKHGYyOAil12B_7OF-nmP3YOpRGX_BCIx7Z-QdvlAnfCbET6tj5sCbQLQJRSkaVhyNK-1UXsdzf1gsBNW_b9NQjAIJQX1QGbf_69RkuzzucPGSwJxnzXxWY9or0UiipAWaIu62-85BudaFmpv2Vm3ynp7rmY37903AIpYz6VdIUqaBJ8M8WrF1El3o29B9n-0WxF_plErd7RAwYEYPJLL55zcnpVuDUqYdnMXHQvq7So_sJw7xhKZoUHsW7ZYtI6hDUIu2e2_Tdnl-Zdi148oY4hPWMWd5AZgv485ALq3qp4psHZoTAgimUulDB6-8jkDGIkwU1VY4ysyqzPMBvJkJl1kwp5ZMU5G1IvxEVwy31OqF7lBO2WSfzk79S5Htcuktw
  • https://momlovesbest.com/feeding/benefits-of-breastfeeding

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb