09 Mei 2017

Marak Penculikan Anak, Ajari Anak Menghindari Bahaya

Penting sekali untuk mengajarkan anak bisa melindungi diri di segala situasi
Marak Penculikan Anak, Ajari Anak Menghindari Bahaya

Akhir-akhir ini, isu penculikan anak gencar diberitakan. Ini seharusnya jadi lampu peringatan bagi Mama untuk memastikan buah hati selalu aman di mana pun mereka berada. Pasalnya, kemungkinan terjadinya penculikan selalu ada, meskipun Mama sudah berkali-kali mengingatkan anak untuk menjauhi orang tidak dikenal. Apalaggi saat ini penculikan anak kadang dilakukan dengan kekerasan pula. Untuk membantu anak menjaga diri, Mama bisa menanamkan beberapa hal berikut ini kepada anak:

  1. Jangan mau diajak pergi orang lain, apalagi yang tak dikenal

Ingatkan anak terus-menerus bahwa ia tidak boleh pergi bersama orang lain tanpa seizin Mama. Entah itu orang yang dikenal seperti supir jemputan, kenalan Mama, apalagi orang asing yang tidak ia kenal sama sekali. Apa pun alasannya, kalau bukan Mama sendiri yang membolehkan, ia harus menolak ajakan pergi bersama orang lain.

  1. Waspada terhadap orang dewasa tak dikenal yang minta bantuan pada anak kecil

Ada banyak kasus penculikan yang menggunakan modus minta tolong anak mencari barangnya yang jatuh. Ada juga modus mengajak anak menolong anak kucing atau anjing yang terlantar di jalan. Ajari anak untuk berani menolak permintaan tolong dari orang yang tak dikenal, apalagi jika orang tersebut meminta bantuan dengan mengajak pergi ke suatu tempat.

  1. Tentukan orang-orang yang boleh menjemput anak

Anak harus tahu, siapa saja orang yang boleh menjemputnya sepulang sekolah. Koordinasikan hal ini dengan pihak sekolah. Biasanya pihak sekolah menunjuk seorang guru atau petugas khusus untuk mengatur masalah penjemputan anak. Apabila pada suatu saat orang yang biasa menjemput (Mama sendiri, ayah atau supir) berhalangan, maka Mama tentukan siapa yang akan menjemput anak ke sekolah. Jangan lupa untuk memberi kabar ke pihak sekolah mengenai hal ini. Bila kebetulan anak punya teman yang rumahnya berdekatan, berkomunikasilah dengan orangtuannya, agar bisa saling membantu saat anak-anak tidak ada yang menjemput ke sekolah. Diskusikan berbagai kemungkinan supaya kalau Mama tidak bisa menjemput, orangtua teman si kecil bersedia mengantarnya pulang. Begitu juga sebaliknya.

  1. Ajari anak berteriak dan minta tolong

Kebanyakan anak dalam situasi penculikan tidak mampu berteriak atau minta tolong karena takut. Jadi, latih anak dengan bermain peran di rumah. Ketika ada orang tak dikenal atau ketika ia merasa dirinya dalam bahaya, mintalah anak untuk menjerit dan berteriak minta tolong sekencangnya.

Mama juga sebaiknya memberi tahu si kecil untuk melawan dengan menendang, memukul, dan berusaha melarikan diri setiap ada kesempatan. Sering-sering latihan bermain peran seperti ini, ya. Dengan begitu anak tak begitu shock jika kejadian yang tak diinginkan menimpanya.

  1. Pakai password khusus

Untuk menghindari penculikan anak dengan modus “Mama kamu kecelakaan, ayo ikut om/ tante ke tempat Mama” sebaiknya buat password khusus dulu. Ciptakan password yang mudah diingat tetapi cukup spesifik, misalnya nama binatang peliharaan di rumah atau tanggal ulang tahun si kecil. Pastikan anak menanyakan password tersebut pada orang yang mengajaknya pergi. Jika orang tersebut tak bisa menjawab, anak tidak boleh pergi bersamanya.

Selain pakai password, anak juga bisa memastikan identitas penjemput dengan menanyakan hal-hal mendetail soal Mama, misalnya Mama kerja di perusahaan apa atau siapa nama lengkap Mama.

Itulah lima tips jitu menghindari penculikan anak. Mama punya tips lainnya? Bagikan di bagian komentar, ya!

<IA>

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb