08 Februari 2020

5 Masalah Kesehatan Alat Kelamin pada Bayi, Perlu Moms Waspadai!

masalah genital pada bayi
5 Masalah Kesehatan Alat Kelamin pada Bayi, Perlu Moms Waspadai!

Moms, bayi yang baru lahir sangat perlu diperhatikan kesehatannya. Setiap anggota tubuh bayi membutuhkan perhatian khusus. Tapi yang sering kali tidak terperhatikan adalah kesehatan alat kelamin bayi.

Kesehatan alat kelamin bayi sangat penting karena bisa mempengaruhi tugas reproduksi Si Kecil ketika dewasa. Untuk itu, Moms perlu waspada dan melakukan pengecekan apakah terjadi masalah genital pada bayi sejak dilahirkan.

Bila Moms menemukan hal yang tidak biasa pada alat kelamin bayi, alangkah baiknya segera ke dokter agar mendapatkan konsultasi dan tindakan tepat.

Baca Juga: Kenapa Bayi Laki-laki Senang Memegang Alat Kelaminnya Sendiri?

Masalah Kesehatan Alat Kelamin pada Bayi

Bayi yang baru lahir bisa memiliki masalah alat kelamin yang berbeda-beda. Bayi perempuan ataupun bayi laki-laki memiliki peluang untuk lahir dengan memiliki masalah pada alat kelamin mereka.

Apa saja masalah kesehatan alat kelamin pada bayi yang umumnya terjadi? Berikut ulasannya.

1. Kriptorkismus

freepik2.jpg
Foto: freepik2.jpg

Foto: freepick.com

Masalah kesehatan alat kelamin pada bayi yang pertama adalah kriptorkismus. Pada perkembangan janin laki-laki normal dalam kandungan, testis tumbuh dalam rongga perut (abdomen).

Dan sekitar dua bulan menjelang kelahiran atau pada trimester ketiga kehamilan, testis turun secara alami melalui suatu saluran bernama inguinal canal, lalu menempati skrotum.

Jika bayi laki-laki lahir dengan kondisi kriptorkismus saat lahir, testis pada bayi tidak turun ke dalam skrotum saat lahir. Testis bayi tetap berada di dalam rongga perut atau di inguinal canal, dan tidak berada pada skrotum seperti seharusnya.

Pada sebagian besar kasus kriptorkismus, testis dapat turun menempati posisi seharusnya di skrotum dalam waktu 3-6 bulan setelah bayi lahir.

Akan tetapi, ada sekitar 1 persen kasus dimana testis tetap berada dalam abdomen setelah jangka waktu lebih dari 6 bulan. Kondisi Kriptorkismus lebih sering terjadi pada bayi yang lahir secara prematur.

2. Hernia Inguinalis

Photo by Irina Murza on Unsplash3.jpg
Foto: Photo by Irina Murza on Unsplash3.jpg

Foto: unsplash.com/Irina Murza

Masalah kesehatan alat kelamin pada bayi yang selanjutnya adalah hernia inguinalis. Pada bayi, hernia disebabkan oleh kegagalan pembentukan jaringan otot yang sempurna.

Kegagalan pembentukan jaringan otot tersebut merupakan bawaan sejak lahir. Bayi yang lahir secara prematur biasanya memiliki peluang yang lebih besar terhadap kondisi hernia. Salah satu jenis hernia yang sering terjadi pada bayi adalah hernia inguinalis.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa hernia inguinalis terjadi ketika jaringan, seperti bagian dari usus, menonjol melalui titik lemah pada otot perut. Proses terjadinya Hernia Inguinalis dimulai saat perkembangan janin dalam kandungan.

Pada bayi laki-laki, ketika janin tumbuh di dalam rahim, testis pertama kali tumbuh di perutnya. Saat janin berkembang, testisnya bergerak melalui sebuah saluran ke dalam skrotum. Saluran ini juga ada pada bayi perempuan.

Pada beberapa kondisi bayi, saluran ini tidak menutup, meninggalkan celah pada rongga perut sehingga sepotong usus atau ovarium keluar dari rongga perut melalui dinding bawah perut ke arah sekitar alat kelamin.

Pada bayi laki-laki yang mengalami hernia inguinalis, akan terlihat adanya benjolan pada buah zakarnya yang cukup keras. Pada bayi perempuan, tanda bayi mengalami hernia inguinalis tampak ketika ada tonjolan berbentuk persegi di selangkangannya.

Baca Juga: 4 Jenis Kelainan Ginjal pada Bayi, Moms Wajib Tahu!

3. Hidrokel

Photo by zelle duda on Unsplash.jpg
Foto: Photo by zelle duda on Unsplash.jpg

Foto: unsplash.com/Zelle Duda

Masalah kesehatan alat kelamin pada bayi yang selanjutnya adalah hidrokel. Saat perkembangan janin dalam kandungan, testis dikelilingi oleh suatu kantong yang berisi cairan.

Normalnya kantong ini akan tertutup dengan sendirinya dan tubuh janin akan menyerap cairan ini sehingga saat lahir kantong ini sudah tidak ada lagi di sekitar testis.

Di beberapa kasus kelahiran bayi laki-laki, kantong ini menetap dan cairan tidak terserap ketika bayi lahir. Bayi yang mengalami kelainan ini menderita hidrokel.

Penumpukan cairan di sekeliling testis (buah zakar) pada bayi penderita Hidrokel menyebabkan terjadinya pembengkakan. Kondisi ini cukup umum ditemukan pada bayi baru lahir (sekitar 5 persen bayi laki-laki memiliki hidrokel).

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Photo by Brytny.com on Unsplash.jpg
Foto: Photo by Brytny.com on Unsplash.jpg

Foto: Unsplash.com/Brytny.com

Masalah kesehatan alat kelamin pada bayi yang selanjutnya adalah ISK. Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang disebabkan oleh masuknya bakteri ke saluran kemih.

Bakteri yang biasanya menjadi penyebab ISK adalah E. coli. Bakteri yang berasal dari anus ini dapat menyebar ke saluran kemih, karena kurang terjaganya kebersihan.

Pada tahun pertama kehidupan, ISK lebih cenderung terjadi pada bayi laki-laki, terutama yang belum disunat karena kulup dapat menjebak bakteri). Bayi perempuan juga bisa terkena ISK karena pada anatomi wanita, letak uretra dan anus berdekatan.

Baca Juga: Ketahui 8 Kelainan Tabung Saraf yang Bisa Terjadi Pada Bayi

5. Fimosis

Photo by Irina Murza on Unsplash2.jpg
Foto: Photo by Irina Murza on Unsplash2.jpg

Foto: Unsplash.com/Irina Murza

Masalah kesehatan alat kelamin pada bayi yang selanjutnya adalah fimosis. Bayi dengan fimosis memiliki kondisi di mana kulup melekat pada kepala penis dan tidak dapat ditarik kembali dari sekitar ujung penis.

Hal ini sebenarnya umum terjadi pada bayi maupun anak-anak yang belum disunat.

Fimosis merupakan masalah genital bawaan sejak lahir. Sebagian kasus fimosis tidak memerlukan perawatan khusus. Akan tetapi, Moms perlu menghindari menarik secara paksa pelekatan antara kulup dan kepala penis, karena memiliki resiko menimbulkan luka pada kulit kulup bayi.

Umumnya pelekatan ini akan terpisah secara alami, pada usia 5-7 tahun atau usia pubertas.

Meskipun begitu, Moms harus tetap waspada dan tidak meremehkan fimosis pada bayi. Karena ada beberapa kasus dimana fimosis bisa menjadi gangguan yang serius dan menimbulkan gejala kemerahan, nyeri atau bengkak.

Nah Moms, itulah beberapa masalah alat kelamin pada bayi yang umumnya terjadi. Moms perlu mewaspadainya semenjak Si Kecil masih dalam kandungan. Konsultasikan juga dengan dokter ahli ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb