25 April 2019

Mata Bayi Kuning, Apa yang Salah?

Cara menyusui yang salah bisa menyebabkan mata bayi kuning.
Mata Bayi Kuning, Apa yang Salah?

Penyakit kuning umum terjadi pada bayi baru lahir akibat kelebihan bilirubin pada darah. Ditandai dengan warna kulit dan bagian putih pada mata bayi menjadi kuning.

Meski terlihat mengkhawatirkan, namun penyakit yang membuat mata bayi kuning ini merupakan tanda bahwa Si Kecil sedang beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim Moms.

Perawatan sinar phototherapy juga dapat membantu mengurangi penyakit kulit dan mata bayi kuning ini. Namun mengetahui penyebab utama mata bayi kuning juga perlu dilakukan. Yuk cek beberapa penyebab dari mata bayi kuning di bawah ini.

1. Penyakit Kuning Fisiologis (Neonatal)

penyakit kuning fisiologis (neonatal).
Foto: penyakit kuning fisiologis (neonatal).

Foto: babygooroo.com

Kebanyakan bayi baru lahir mengalami kulit dan mata bayi kuning karena organ hati (liver) yang belum matang sempurna.

“Penyakit kuning neonatal biasa dialami pada bayi di dua minggu awal kehidupannya. Sebagian besar kasus dapat disembuhkan dengan cepat,” ungkap dokter anak spesialis gastroenterologi, Naim Alkhouri, MD, seperti dikutip dari health.clevelandclinic.org.

Jenis fisiologis biasanya muncul saat bayi berusia dua sampai 4 hari dan akan berkurang pada usia satu sampai dua minggu.

Baca Juga: Penting, Ini Dampak Bayi Lahir Berat Badan Rendah dan Penanganannya

2. Penyakit Kuning Patologis

mata bayi kuning, apa yang salah
Foto: mata bayi kuning, apa yang salah (Orami Photo Stocks)

Foto: romper.com

Jenis penyakit yang membuat mata bayi kuning ini adalah tipe yang paling serius. Gejalanya mulai muncul di 24-28 jam usai bayi dilahirkan dan bilirubin bayi akan naik dengan sangat cepat.

Kondisi ini bisa terjadi karena adanya ketidakcocokan darah atau adanya penyakit hati (liver) pada bayi. Ketidakcocokan darah terjadi jika Moms dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda.

Ketika seorang Ibu memiliki golongan darah O (meski memiliki antibodi melawan sel A dan B) dan bayinya memiliki golongan darah A atau B.

"Ini menyebabkan sel darah merah bayi baru lahir akan memecah dengan cepat, karena antibodi Ibu yang bocor ke aliran darah bayi,” jelas Joanne Band, MD, dokter anak di Duke University, seperti dikutip dari dukehealth.org.

3. Penyakit Kuning ASI (Breastmilk Jaundice)

penyakit kuning asi (breastmilk jaundice)
Foto: penyakit kuning asi (breastmilk jaundice)

Foto: motherandbaby.co.uk

Belum ada penyebab pasti dari jenis penyakit kuning yang menyebabkan mata bayi kuning ini. Kemungkinan adanya perbedaan dalam penyerapan bilirubin bayi baru lahir atau adanya zat tertentu pada ASI Moms yang membuat bilirubin bayi naik.

Penyakit ini bisa mulai terjadi saat bayi berusia 2-5 hari usai dilahirkan dan puncak peningkatan bilirubin pada breastmilk jaundice terjadi saat bayi berusia 10-14 hari, namun bisa terus naik, bahkan hingga usianya sudah mencapai tiga bulan.

Jika bilirubin bayi terus meningkat, biasanya Moms akan direkomedasikan untuk menambah asupan Si Kecil. Selain dengan ASI Moms sendiri, juga dapat ditambah dengan donor ASI atau susu formula bayi hingga penyakit yang menyebabkan mata bayi kuning ini terpecahkan.

Baca Juga: 5 Tanda Overfeeding Bayi dan Bahayanya Bagi Kesehatan

4. Penyakit Kuning Menyusui (Breastfeeding Jaundice)

penyakit kuning menyusui (breastfeeding jaundice)
Foto: penyakit kuning menyusui (breastfeeding jaundice)

Foto: daily.jstor.org

Penyakit yang menyebabkan mata bayi kuning ini bisa terjadi karena proses menyusui yang kurang optimal.

Seperti dikutip dari babygooroo.com, The Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) menyebutkan bahwa breastfeeding jaundice terjadi karena kurangnya asupan ASI (bisa akibat dari kesulitan menyusui atau adanya hambatan dalam produksi ASI) dan asupan kalori yang rendah, dikombinasikan dengan keterbatasan metabolisme bilirubin. 

Itulah beberapa penyebab mata bayi kuning yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Dengan menemukan penyebab mata bayi kuning, dokter anak dapat memberikan rekomendasi penanganan yang tepat untuk membantu agar bilirubin si kecil kembali normal.

(GS/AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb