20 Januari 2024

Fakta Seputar Fingering atau Memasukkan Jari ke Miss V

Salah satu cara untuk capai kepuasan seksual pada wanita.
Fakta Seputar Fingering atau Memasukkan Jari ke Miss V

Moms, sebagian wanita bisa mencapai orgasme tak hanya melalui penetrasi, lho. Dengan teknik fingering pun bisa memuaskan.

Fingering bisa menjadi aktivitas seksual yang menyenangkan dan juga bisa menjadi bagian dari foreplay yang akan memanaskan suasana.

Banyak orang beranggapan bahwa memasukkan jari ke miss V adalah seks yang sangat aman.

Ini karena fingering jauh lebih kecil risikonya daripada bentuk penetrasi lainnya.

Benarkah demikian?

Apa Itu Fingering?

Ilustrasi Fingering
Foto: Ilustrasi Fingering (Freepik.com/natali-brill)

Melansir dari Planned Parenthood, fingering adalah teknik ketika seseorang menggunakan jari atau tangannya untuk merangsang vagina pada perempuan.

Klitoris adalah area paling sensitif untuk fingering.

Pasalnya, area sensitif wanita tersebut memiliki begitu banyak ujung saraf, bahkan 2-3 kali lebih banyak dari penis.

Vagina tidak memiliki ujung saraf sebanyak vulva, tetapi area tertentu dapat merespons beberapa sentuhan.

Beberapa orang mungkin menggunakan fingering sebagai bentuk foreplay. Nyatanya, ini adalah aktivitas seksual yang juga diminati, lho!

Misalnya, pasangan yang ingin menghindari kehamilan dapat menggunakan jari sebagai cara untuk berhubungan intim.

Selain itu, wanita yang tidak ingin melakukan hubungan seks vaginal selama kehamilan mungkin lebih memilih teknik fingering.

Umumnya, mengeksplor organ intim perempuan dengan jari adalah jenis seks yang aman.

Melakukan aktivitas seksual pakai jari cenderung lebih rendah risikonya untuk terkena infeksi menular seksual. Namun, hal ini tak sepenuhnya bebas risiko, ya Moms.

Cara memasukkan jari ke vagina ini perlu dilakukan berhati-hati agar tidak memicu cedera atau infeksi.

Baca Juga: Kecanduan Seks: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kesalahan Melakukan Fingering

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (Freepik.com/nadiiaaks)

Fingering dapat menjadi bagian dari foreplay atau menjadi pengganti intercourse itu sendiri.

Alasannya, jika dilakukan dengan benar, fingering dapat menjadi jalan untuk mencapai orgasme tanpa penetrasi dari penis, hanya dari permainan jari.

Namun, terkadang Dads mungkin masih belum tahu betul aturan dalam bermain fingering.

Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari dan tips fingering agar pasangan bisa mendapatkan kepuasan maksimal.

1. Mengabaikan Klitoris

Penelitian di Journal of Sex & Marital Therapy pada tahun 2015, melakukan survei ke 1.055 orang wanita dan melaporkan bahwa sebanyak 36,6% membutuhkan stimulasi klitoris ketika intercourse untuk mencapai orgasme.

Kemudian, 36% lainnya mengindikasikan bahwa stimulasi klitoris tidak dibutuhkan, namun orgasme terasa lebih baik ketika klitoris mereka juga mendapat stimulasi.

Mengetahui letak klitoris dan bagaimana memperlakukannya cukup penting mengingat bagian dari organ intim wanita ini sangat sensitif dan memiliki sekitar 8000 saraf.

Terletak di atas bibir vagina, stimulasi klitoris dapat dilakukan sambil fingering.

Tanyakan pada Moms gerakan seperti apa yang dirasa tepat dan dapat memberi rangsangan lebih pada sesi foreplay ini.

2. Tidak Menggunakan Lubricant

Jika area vulva belum basah, sebaiknya tidak terburu-buru memasukkan jari Dads ke dalam sana.

Dari sekian tips fingering yang Dads dapat, menggunakan lubricant adalah langkah penting yang membuat fingering berjalan mulus.

Selalu gunakan lubricant untuk mencegah area vulva yang sensitif terluka karena gesekan.

Walaupun vagina dapat memproduksi lubricant alami, tetapi cairan pelumas alami ini cenderung cepat menguap dan mengering.

3. Kuku Terlalu Panjang

Bukan rahasia kalau kuku panjang dapat menyimpan kuman dan bakteri pada sela-sela kuku.

Menjaga kuku tetap pendek dan bersih tentunya membuat Moms merasa jauh lebih tenang karena mencegah kemungkinan terluka dan terinfeksi bakteri.

4. Tidak Berirama

Fingering yang terlalu cepat, terlalu dalam, atau terlalu banyak jari yang masuk, tidak menjadi stimulus yang nikmat untuk Moms.

Mulailah dengan satu jari dan perlahan, dengan gerakan dan irama yang konsisten untuk beberapa saat.

Selalu berkomunikasi dengan Moms tentang apa yang disukai dan tidak, sehingga fingering dapat menjadi sesi yang menyenangkan.

5. Terlalu Lama

Pasangan Bertengkar
Foto: Pasangan Bertengkar (Freepik.com/freepik)

Jika fingering sudah berlangsung selama sepuluh menit dan tidak ada tanda-tanda Moms menikmatinya, Dads bisa langsung pindah ke bentuk foreplay lainnya.

Namun, jika Dads dan Moms masih penasaran dan ingin mencoba hal-hal baru, pertimbangkan untuk mencari tahu beberapa teknik fingering yang tidak sulit.

Ini salah satu tips fingering yang bisa dicoba; secara hati-hati tekuk jari Dads dengan gerakan “memanggil ke sini” dengan jari di dalam.

Gerakan ini dapat menstimulasi G-Spot yang biasanya terletak 2-3 inci dari vulva di bagian atas.

Tidak ada salahnya mencoba dua atau tiga gerakan yang berbeda untuk mencari tahu apa yang pasangan sukai.

6. Tidak Multitasking

Multitasking adalah melakukan dua kegiatan (atau lebih) sekaligus dalam satu waktu.

Bagi Dads yang masih belum menguasai teknik fingering, melakukan hal lain sambil mengeksplor vulva bukanlah soal mudah.

Terlalu fokus mencari titik G-spot dan berharap Moms mencapai klimaks bisa menjadi penyebabnya.

Dads tidak perlu memberi stimulasi berlebihan pada vagina. Untuk itu, tangan yang bebas bisa bermain dengan payudara atau klitoris saja sehingga menciptakan titik stimulus yang berbeda.

Baca Juga: Mengenal Pillow Talk, Percakapan Intim di Ranjang untuk Tingkatkan Gairah Hubungan

7. Hanya Menggerakkan Jari Maju dan Mundur

Mendorong dengan kuat dua jari masuk dan keluar dari vagina terus-menerus tidak akan membuat wanita nyaman. Ini bukanlah teknik terbaik.

Gunakanlah telunjuk dan jari tengah Dads untuk melakukan penetrasi, tetapi mulailah dengan lambat dan tingkatkan intensitasnya.

Jangan mendorong dengan keras, kecuali jika diminta. Lakukan perlahan hingga menemukan ritme yang benar-benar pas.

Memahami Anatomi Vulva sebelum Fingering

Anatomi Vulva (Orami Photo Stock)
Foto: Anatomi Vulva (Orami Photo Stock) (healthline.com)

Sebelum melakukan fingering, Dads perlu memahami anatomi atau bagian-bagian dari vulva pada wanita.

Secara sederhana, vulva diartikan sebagai bagian luar vagina.

Bagi wanita, memahami vulva bukan hanya tentang pengenalan visual, tetapi juga tentang menghargai keunikan dan pentingnya setiap bagian tubuh.

Dengan memahami anatomi vulva, seseorang dapat lebih mudah mengidentifikasi perubahan yang mungkin terjadi, dan menjalani kehidupan seksual yang sehat dan bahagia.

Ini juga adalah area yang penting untuk dikenali dan dipahami oleh Dads yang ingin melakukan fingering dan mengetahui area-area sensitif pada wanita.

Berikut ini anatomi atau bagian-bagian dari vulva:

1. Mons Pubis

Mons pubis adalah gundukan lembut yang terletak di bawah perut, tepat di atas tulang kemaluan.

Pada beberapa orang, area ini ditutupi oleh rambut kemaluan yang tumbuh ke arah vulva.

Mons pubis berperan sebagai pelindung untuk tulang kemaluan dan organ-organ yang berada di bawahnya.

2. Tudung Klitoris

Tudung klitoris adalah lipatan kulit yang menutupi klitoris, yaitu organ yang sangat sensitif dan merupakan pusat kenikmatan seksual pada tubuh wanita.

Saat terangsang, klitoris bisa membengkak dan menjadi lebih sensitif.

3. Klitoris

Klitoris adalah organ kecil yang sangat sensitif dan memiliki lebih banyak ujung saraf daripada sebagian besar bagian tubuh lainnya.

Klitoris terdiri dari batang (akar), glans (ujung), dan krura (kaki) yang memanjang dari dasar batang ke lubang vagina.

Stimulasi klitoris merupakan kunci bagi banyak wanita dalam mencapai orgasme.

4. Labia

Labia adalah lipatan kulit yang membentang sepanjang vulva dari klitoris hingga lubang vagina.

Area ini rerdiri dari beberapa bagian yang strukturnya dapat bervariasi bentuk dan ukurannya antara setiap individu

Labia bagian dalam atau labia minora adalah lipatan kulit yang lebih kecil dan terletak di dalam labia bagian luar.

Pada beberapa wanita, labia minora bisa menonjol di luar labia majora, sedangkan pada yang lain, labia minora mungkin tidak terlihat sama sekali.

Selain itu, ada labia bagian luar atau labia majora, yang merupakan lipatan kulit yang lebih besar dan melindungi bagian dalam vulva.

Labia majora juga memiliki kelenjar minyak yang berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit.

Baca Juga: 4 Gaya Doggy Style Saat Bercinta yang Aman Dilakukan

Pembukaan uretra terletak di bawah klitoris dan merupakan tempat di mana urine dikeluarkan dari...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb