25 Juni 2018

Mencegah Impetigo, Penyakit Kulit Menular Mirip Cacar Air yang Bisa Menyerang Bayi

Impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri
Mencegah Impetigo, Penyakit Kulit Menular Mirip Cacar Air yang Bisa Menyerang Bayi

Moms sudah tahu jika ada penyakit kulit menular yang bisa menyerang bayi dengan tanda-tanda mirip dengan cacar air? Infeksi kulit tersebut dikenal dengan istilah impetigo.

Impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, umumnya bakteri staphylococcus atau streptococcus. Impetigo biasanya ditemukan pada wajah, di sekitar hidung atau mulut, dan pada jari-jari.

Selain itu, impetigo juga sering berkembang pada bekas luka, gigitan serangga, lesi cacar air, atau eksim. Bakteri penyebab impetigo ini bisa dengan mudah menyebar dari satu penderita ke orang lain dan menyebabkan wabah menular di dalam keluarga, day care bahkan sekolah. 

Bagaimana Bayi Tertular Impetigo?

impeti e1490323427578
Foto: impeti e1490323427578

Umumnya, impetigo pada bayi terjadi karena bakteri penyebabnya masuk ke dalam tubuh bayi melalui luka dingin, luka tergores atau luka terbuka, gigitan dan sengatan serangga, eksim, atau daerah lain di mana kulit bayi terluka atau sangat sensitif.

Bayi bisa dengan mudah tertular bakteri penyebab impetigo jika berada di dekat seseorang yang terkena penyakit tersebut. Selain itu, bayi juga tertular saat menyentuh mainan, pakaian, atau handuk yang sebelumnya digunakan oleh orang yang sudah terinfeksi.

Baca Juga : Mengenal Cacar Air Pada Anak, Penyebab dan Penanganannya

Gejala Umum Impetigo pada Bayi

Impetigo bisa dikatakan sebagai penyakit mirip cacar air, salah satu alasannya karena keduanya memiliki gejala yang cukup mirip. Di mana impetigo juga menyebabkan munculnya kemerahan pada kulit bayi, biasanya di sekitar hidung dan bibir. 

Namun, bayi seringkali terinfeksi impetigo dengan jenis yang kurang umum. Akibatnya, kulit bayi melepuh dengan ukuran yang lebih besar di sekitar area popok atau lipatan kulit.

Bagian kulit yang melepuh tersebut berisi cairan dan bisa dengan cepat pecah, meninggalkan permukaan bersisik yang disebut collaret. 

Impetigo bisa terasa sangat tidak nyaman. Terkadang juga menyebabkan pembengkakan kelenjar di daerah yang terinfeksi. Demam dan pembengkakan kelenjar bisa terjadi pada kasus yang lebih parah.

Baca Juga : 4 Masalah Kulit yang Sering Dialami Balita

Menangani Impetigo pada Bayi

Segera bawa Si Kecil ke dokter jika Moms mencurigai ia terinfeksi impetigo. Umumnya, dokter akan meresepkan krim antibiotik untuk membersihkan infeksi.

Jika impetigonya sudah tergolong parah atau meluas, dokter mungkin akan meresepkan tablet antibiotik. Berikan antibiotik lengkap (sesuai resep dokter) pada bayi meskipun gejalanya sudah sembuh dengan cepat. Ini berguna mencegah infeksi muncul kembali atau menjadi resisten terhadap antibiotik.

Baca Juga : Ini Bedanya 3 Penyakit Dengan Gejala Ruam dan Demam Pada Bayi

Moms juga perlu menjaga kebersihan kulit si kecil yang terinfeksi impetigo. Ini akan membantu menyembuhkan dan mencegahnya menyebar ke area kulit yang lain. Baby Center merekomendasikan langkah-langkah di bawah ini untuk membersihkannya:

  1. Cuci di bawah air mengalir (air hangat) menggunakan sabun dua kali sehari.
  2. Tepuk-tepuk area kering menggunakan handuk setiap saat. Jangan biarkan orang lain menggunakan handuk tersebut atau gunakan handuk sekali pakai.
  3. Cuci tangan atau gunakan sarung tangan sebelum mengoleskan krim antibiotik ke kulit si kecil.
  4. Potong kuku si kecil untuk mencegah kulitnya tergores saat ia mencoba menggaruk impetigonya. Menggaruk akan menyebarkan infeksi ke daerah lain.
  5. Tutupi kulit yang terinfeksi di area wajah si kecil menggunakan kasa yang longgar. Jika impetigo sudah menyebar ke seluruh tubuh, tutup menggunakan pakaian katun yang longgar.

Baca Juga : Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Sianosis, Kulit Ungu Kebiruan Pada Bayi

Biasanya impetigo pada bayi akan membaik dalam waktu seminggu hingga 10 hari dengan perawatan. Namun, bawa Si Kecil kembali ke dokter jika terjadi kondisi berikut:

  • Pengobatan tidak tampak bekerja setelah seminggu.
  • Si kecil masih demam atau mengalami perawatan setelah beberapa hari pengobatan.
  • Daerah yang terinfeksi menjadi merah dan lembut.

Dokter mungkin perlu mengambil sampel kulit untuk memastikan bakteri yang menyebabkan masalah pada Si Kecil. Termasuk memberikan resep obat yang baru.

(RGW)

Sumber: babycenter.com, healthline.com, nhs.uk, parents.com 

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb